Kesehatan

Serangan Migrain Meningkat di Masa Pandemi

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 03 Juni 2021
Serangan Migrain Meningkat di Masa Pandemi

Selama pandemi, ada peningkatan 70% serangan migrain. (123RF/mkitina4)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JUNI merupakan bulan kesadaran migrain dan sakit kepala dengan fokus tentang bagaimana serangan migrain telah meningkat selama pandemi.

Sebuah survei baru-baru ini oleh Headache and Migraine Policy Forum and Migraine Again di AS menyatakan ada peningkatan dramatis 70 persen dalam jumlah serangan selama pandemi. Sebanyak 84 persen mengalami lebih banyak stres dalam mencoba mengelola penyakit mereka.

Selain itu, ada 78 persen pasien migrain menggunakan telemedicine setelah awal pandemi yang menyoroti era baru perawatan. Dengan begitu, pasien tidak perlu melakukan apa-apa untuk dapat berkonsultasi dengan dokter di tengah serangan sakit kepala.

BACA JUGA:

Pelan-Pelan Saja, Sarapan Terburu-buru tak Baik buat Tubuh

"Migrain merupakan penyakit kedua yang paling melemahkan di seluruh dunia dan berdampak pada semua aspek kehidupan seseorang, menyebabkan tekanan emosional dan fisik yang signifikan. Begitu banyak orang dengan migrain hidup dalam ketakutan setiap hari karena mereka tidak tahu kapan serangan akan datang," kata Ketua National Headache Foundation's Patient Leadership Council AS, Jill Dehlin, RN yang juga merupakan penderita migrain.

migrain
Bulan kesadaran migrain dan sakit kepala bertujuan mempromosikan pendidikan dan empati. (123RF/fizkes)

Pihak National Headache Foundation juga mengumumkan temuan dari survei baru pada Mei lalu yang mencirikan pengalaman orang yang hidup dengan migrain dan menyoroti hambatan fisik dan emosional untuk perawatan pencegahan.

Survei menemukan setengah (50%) orang dengan migrain sangat tidak puas dengan kemampuan mereka saat ini untuk mengendalikan penyakit mereka dan melaporkan berbagai emosi sebagai akibatnya, termasuk frustrasi (39%), kelelahan (29%), stres (19%) dan kecemasan (15%).

Terlepas dari berbagai pilihan yang tersedia saat ini untuk mengobati dan mencegah migrain, kebanyakan orang dengan migrain masih belum dapat sepenuhnya mengendalikan penyakit mereka dan efek negatif serta perasaan yang menyertainya. Faktanya, sebagian besar responden (84%) yang saat ini menjalani pengobatan pencegahan berharap ada pilihan pengobatan yang lebih baik.

migrain
WHO mengklasifikasikan migrain sebagai salah satu dari 10 penyakit medis yang paling melumpuhkan. (123RF/nikkimeel)

"Dalam survei ini, banyak orang melaporkan merasa mereka mengejar tujuan yang tidak dapat dicapai untuk mengendalikan penyakit migrain mereka, menyoroti perlunya pilihan pengobatan pencegahan baru, serta sumber daya untuk mendidik dan memberdayakan mereka untuk mengendalikan penyakit mereka," imbuh Jill Dehlin, seperti diberitakan Psychologytoday.com (2/6).

Migrain adalah penyakit yang melemahkan dan berulang yang ditandai dengan serangan yang berlangsung selama empat hingga 72 jam dengan beberapa gejala, termasuk sakit kepala berdenyut dengan intensitas nyeri sedang hingga berat yang dapat dikaitkan dengan mual atau muntah, dan/atau kepekaan terhadap suara (fonofobia) dan kepekaan terhadap cahaya (termasuk ketakutan dipotret). Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengklasifikasikan migrain sebagai salah satu dari 10 penyakit medis yang paling melumpuhkan.(aru)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan