Meta Sepakati Bayar Uang Damai dengan Presiden Trump Rp 387,5 Miliar

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 30 Januari 2025
  Meta Sepakati Bayar Uang Damai dengan Presiden Trump Rp 387,5 Miliar

Penghentian program DEI muncul tak lama setelah Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa Meta juga akan menghentikan pengecekan fakta. (Foto: Unsplash/Dima Solomin)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - META dan Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah mencapai kesepakatan penyelesaian di Gedung Putih, Rabu (29/1). Kesepakatan itu mengakhiri gugatan yang diajukan Trump terhadap Meta, perusahaan induk Facebook, setelah akun pribadinya ditangguhkan pascaserangan 6 Januari di Capitol.

Seperti dilansir CNN, seorang sumber meyebut kesepakatan tersebut mengharuskan Meta membayar sekitar USD 25 juta atau sekira Rp 387,5 miliar. Dari jumlah itu, sekitar USD 22 juta (sekira Rp 341 miliar) di antaranya akan dialokasikan untuk dana pembangunan perpustakaan Presiden Trump. Sisa dana tersebut akan digunakan untuk biaya pengacara dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam gugatan.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah CEO Meta Mark Zuckerberg berusaha memperbaiki hubungan dengan Trump setelah Pemilihan Presiden 2024. Zuckerberg bahkan menyumbang USD 1 juta untuk upacara pelantikan Trump dan hadir di acara tersebut. Zuckerberg terlihat duduk berdampingan dengan anggota kabinet dalam acara pelantikan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Zuckerberg juga mengambil langkah-langkah yang lebih mendekatkan Meta dengan pandangan Trump terkait dengan bisnis Amerika dan media sosial, seperti melonggarkan aturan moderasi konten di platform-platform Meta, termasuk Facebook, Instagram, dan Threads. Kebijakan itu mencakup pembatalan kemitraan dengan kelompok pemeriksa fakta pihak ketiga dan beralih ke sistem ‘catatan komunitas’ mirip dengan platform X.

Baca juga:

Meta Hentikan Program Keberagaman (DEI) Jelang Pelantikan Trump, Ikut Perubahan Cara Pandang Sesuai Rezim



Trump dan Zuckerberg diketahui telah membahas gugatan tersebut ketika Trump mengunjungi klub pribadinya pada November 2024, setelah pemilihan.

Kesepakatan itu juga menunjukkan perubahan hubungan yang signifikan antara Trump dan Zuckerberg. Hubungan keduanya sebelumnya tegang. Trump sempat mengancam akan memenjarakan Zuckerberg dalam bukunya yang diterbitkan pada musim panas lalu, dengan menyatakan bahwa CEO Meta dan perusahaannya berusaha merongrongnya. Namun, dalam beberapa pekan terakhir, Meta mengambil langkah-langkah yang lebih mendekatkan diri dengan visi Trump, seperti mengakhiri program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Program itu sejak awal mendapat kritik keras dari Trump dan kelompok konservatif lainnya. Langkah ini mengikuti tekanan dari kalangan konservatif yang memprotes praktik tersebut.

Selain itu, pada tahun ini, Meta juga mengangkat Dana White, bos UFC dan sekutu Trump, ke dalam dewan direksi perusahaan. Hal itu dilakukan beberapa hari setelah menaikkan Joel Kaplan, tokoh terkemuka dari kalangan Republik, sebagai eksekutif kebijakan tertinggi perusahaan.

Selain perubahan kebijakan, Meta juga mulai mengubah pendekatan terhadap moderasi konten dengan mengurangi ketergantungan pada sistem otomatis dan lebih mengandalkan moderasi berbasis komunitas. Meta menghapus kemitraan dengan pemeriksa fakta pihak ketiga di Amerika Serikat dan menggantinya dengan sistem ‘catatan komunitas’ yang digerakkan pengguna. Trump dan para pengkritik konservatif lainnya telah lama mengeluhkan apa yang mereka anggap sebagai sensor yang dilakukan platform media sosial.(dwi)

Baca juga:

Cegah Penipuan, Meta Bikin Pengenalan Wajah

#Meta #Donald Trump
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Dunia
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Para pengatur lalu lintas udara (air traffic controllers) mulai melaporkan kelelahan.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
  Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
Dunia
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Lokasi yang disiapkan berada di Novaya Zemlya, kawasan Arktik Rusia, yang secara historis pernah digunakan untuk uji coba terakhir senjata nuklir ketika masih tergabung dalam negara Uni Soviet pada media 1990-an silam.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Dunia
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Pihak pangkalan menyebut uji coba tersebut sebagai kegiatan “rutin” yang “telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya.”
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
AS Akan Lakukan Uji Peluncuran Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Indonesia
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Untuk produk-produk unggulan Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi, dibebaskan oleh AS dari tarif 19 persen tersebut, alias menjadi 0 persen atau bebas tarif.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Indonesia Harapkan Amerika Kenakan Tarif Ekspor Minyak Sawit 0 Persen Seperti ke Malaysia
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Indonesia
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meninggalkan Malaysia, Senin pagi seusai menghadiri sejumlah pertemuan di sela KTT Ke-47 ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Minggu (26/10).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 28 Oktober 2025
Trump dan Xi Jinping Bakal Bertemu di Korea Selatan, Kedua Menlu Lakukan Pembicaraan Telepon
Indonesia
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Presiden AS, Donald Trump, melempar pujian untuk kepemimpinan negara ASEAN. Hal itu ia ungkapkan saat pidato di KTT ke-47 ASEAN di Malaysia, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Indonesia
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Presiden AS, Donald Trump, memuji Prabowo karena dianggap membantu amankan perdamaian di Timur Tengah. Hal itu ia ungkapkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, Minggu (26/10).
Soffi Amira - Minggu, 26 Oktober 2025
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
Dunia
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Israel melancarkan serangkaian serangan udara mematikan di Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina setelah menuduh Hamas telah menyerang pasukannya di kota Rafah di selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
44 Warga Palestina Tewas Saat Gencatan Senjata, Trump Takut Israel Bahayakan Perjanjian
Bagikan