Merosotnya Kasus COVID-19 Harus Diikuti Penurunan Angka Positivity Rate

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: antaranews)
Merahputih.com - Satgas Penanganan COVID-19 memaparkan bahwa terjadi penurunan kasus COVID-19 selama tiga minggu berturut-turut.
Pada kasus positif mingguan di pekan ini kembali terjadi penurunan kasus dari minggu sebelumnya 273.991 menjadi 225.635. Atau turun sebesar 48.256 kasus.
"Penurunan kasus positif di minggu ini menandakan telah terjadi penurunan kasus selama tiga minggu berturut-turut," kata Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/8).
Baca Juga:
Setelah PPKM Darurat, Jokowi Harus Jadi Komandan Penanganan COVID-19
Wiku menyebut penurunan kasus ini perlu dipertahankan. Namun demikian, tingkat testing juga harus terus ditingkatkan.
"Penting untuk diingat penurunan kasus positif mingguan ini harus diikuti dengan penurunan positivity rate serta peningkatan testing," jelasnya.
Meski terjadi penurunan kasus, Wiku menuturkan pemerintah tetap melakukan PPKM level 4 sampai 2. Sebab, penularan COVID-19 masih tinggi jika dibandingkan dengan angka sebelum terjadi lonjakan.
Kasus harian sebelum lonjakan berkisar di angka 5 ribu sampai dengan 7 ribu kasus. Sedangkan saat ini berada di angka 20 ribu sampai 40 ribu. "Pekerjaan besar kita untuk terus menurunkan angka inilah yang masih terus diupayakan," sebutnya.

Pemerintah tidak bisa menyetop PPKM. Kebijakan itu baru dilakukan jika kasus harian kembali seperti sebelumnya.
Di sisi lain, kebijakan PPKM di wilayah luar Jawa-Bali tidak disetop karena penambahan kasus semakin melonjak. Ada lima wilayah di luar Jawa-Bali yang mengalami peningkatan kasus.
"Beberapa provinsi masih menunjukkan kasus positif yang cukup tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sumatra Barat di luar Jawa-Bali," tutur Wiku.
Baca Juga:
Gelar Vaksinasi COVID-19, Unpad Tidak Layani Masyarakat Umum
Pemerintah memperpanjang PPKM di Jawa-Bali hingga 16 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kebijakan itu perlu diperpanjang untuk membuat COVID-19 lebih jinak di Indonesia.
Di sisi lain, Luhut mencatat ada penurunan kasus harian hingga 59,6 persen dari puncak kasus pada 15 Juli 2021. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
