Merokok di Usia Muda Cenderung Sulit Berhenti Nantinya


Mulailah berhenti merokok. (Foto: Unsplash/Ravi Roshan)
ZAMAN sekarang, kita pasti sering melihat anak-anak di bawah umur dan remaja yang merokok tanpa sepengetahuan orang tuanya. Generasi penerus bangsa ini harus dilindungi dari rokok, sebab dampak kecanduan nikotin untuk mereka lebih kuat dibandingkan orang dewasa.
Mengutip ANTARA, menurut spesialis penyakit dalam dr. Pandang Tedi Adriyanto, M.Sc, Sp.SD, FINASIM dari Universitas Gadjah Mada mengatakan, salah satu kandungan kimia yang ada pada rokok adalah nikotin yang bisa menimbulkan kecanduan.
“Semakin dini mulai merokok, maka akan semakin sulit untuk berhenti. Selain itu, kecanduan rokok bisa menjadi pintu gerbang untuk mencoba narkoba jenis lainnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, semakin muda seseorang mulai merokok, semakin besar pula risiko kerusakan organ paru-paru dan organ lain seperti pembuluh darah dan jantung.
Baca juga:

Dokter spesialis penyakit dalam di Primaya Hospital Sukabumi itu juga mengingatkan bahaya paparan nikotin terhadap tumbuh kembang anak, yakni gangguan kecerdasan dan tingkath laku, hingga gangguan konsentrasi. Orang tua harus menyadari kebiasaan merokok tak cuma berdampak buruk bagi diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Seorang anak bisa jadi perokok pastif bila dikelilingi lingkungan orang-orang perokok, baik di rumah, sekolah, atau tempat bermain.
Anak juga bisa jadi perokok tangan ketiga, yakni mereka yang menghirup racun dari asap rokok yang diembuskan perokok, kemudian menempel dan mengontaminasi benda-benda atau tubuh.
Kementerian Kesehatan mencangkan sebanyak lima juta orang berhenti dari kebiasaan merokok melalui serangkaian program kerja yang diagungkan pada peringatan Hari Tembakau Sedunia 2021 yang jatuh pada 31 Mei.
Baca juga:

Prevalensi perokok pada kelompok usia anak-anak 10 sampai 18 tahun, meningkat 7,2 persen di 2013 menjadi 9,1 di 2018.
Kebiasaan merokok meynyumbang presentase angka kematian terbesar kedua di Indonesia setelah hipertensi. Sebab, merokok menyebabkan banyak penyakit tidak menular yang berhubungan erat dengan merokok seperti kanker, penyakit jantung, pernapasan, stroke, serta penyakit yang berhubungan dengan kanker lainnya.
Di 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penggunaan tembakau membunuh lebih dari delapan juta orang setiap tahun yang terdiri dari atas tujuh juta orang pengguna aktof tembakau, sedangkan 1,2 juta orang merupakan perokok pasif. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Pekerja Gudang Garam Terancam PHK Massal, Pemerintah Diminta Bereskan Masalah Rokok Ilegal dan Cukai Tinggi

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas
