Menyoal Rohingya, Pendemo Sebut Presiden Jokowi Pengecut

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 06 September 2017
Menyoal Rohingya, Pendemo Sebut Presiden Jokowi Pengecut

Aksi solidaritas peduli muslim Rohingya. (MP/Asropih)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Massa aksi unjuk rasa solidaritas untuk muslim Rohingya yang digelar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) orang yang lebay.

Sebab, massa menilai Presiden tidak berani untuk mengambil tindakan tegas terhadap militer maupun pemerintah Myanmar yang telah melakukan pembantaian dan kekerasan terhadap muslim Rohingya.

"Jokowi jangan lebay, atas nama persahabatan ASEAN tidak bisa ambil tindak tegas," kata seorang orasi di mobil komando melalui pengeras suara di depan Kedubes Myanmar, Jakarta Pusat, Rabu (6/9).

Dia juga menyampaikan, Presiden sebagai orang yang pengecut, karena tidak berani mengusir warga atau Kedubes Myanmar dari Indonesia.

"Presiden jangan pengecut, usir mereka dari tanah air kita," tandasnya.

Massa meminta kepada pemerintahan untuk tegas atas aksi brutal militer dan pemerintah Myanmar. Yakni dengan meminta memutusakan hubungan dengan Myanmar.

"Untuk segera hentikan hubungan diplomatik dengan Myanmar. Kenapa kita harus melakukan hubungan dengan Dajjal ini," katanya.

Dengan aksi itu, massa meminta seluruh umat muslim di seluruh dunia untuk bersama-bersama mendoakan muslim Rohingya.

"Sebagai umat Islam, mari kita doakan agar diberikan ketabahan dan kekuatan atas mereka melakukan perlawanan rezim-rezim meiliter," katanya.

Pantauan Merahputih.com, massa aksi solidaritas etnis Rohingya terus bertambah dari elemen masyarakat mana pun dengan menggunakan atribut masing-masing.

Tidak hanya ormas Islam yang ikut dalam aksi solidaritas ini. Namun, ada juga ormas kepemudaan seperti Pemuda Pancasila (PP) ataupun Forum Betawi Rempuk (FBR). (Asp)

Baca berita terkait muslim Rohingya lainnya di: Lindungi Pemerintah, Aung San Suu Kyi Sebut Teroris Pelaku Pembantaian Rohingya

#Pengungsi Rohingya #Aksi Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menilai sejak Dudy diangkan menjadi Menhub, kinerja kementerian mengalami kemunduran.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Indonesia
Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi
Aksi ini dilakukan sebagai simbol perdamaian sekaligus upaya meredam potensi kerusuhan dan aksi anarkistis.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi
Indonesia
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
'Penumpang Gelap' demo langsung merusak, melempari petugas, kemudian merusak beberapa kendaraan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
Indonesia
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Polda Metro Jaya belum membeberkan bentuk hasutan yang diduga dilakukan Delpedro di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Indonesia
Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial
Warganet kini ramai-ramai mengadopsi nuansa pink dan hijau dalam unggahan visual mereka.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial
Indonesia
Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
Kabid Humas Polda Metro Jaya menyebut penyelidikan Delpedro sudah dilakukan sejak 25 Agustus 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
Bagikan