Menuju Negara Industri Tangguh 2035, Indonesia Butuh 682 Ribu Tenaga Kerja Per Tahun


Tangkapan layar - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers daring di Jakarta, Jumat (28/7/2023). ANTARA/Ade Irma Junida
MerahPutih.com - Indonesia bertekad untuk terus membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing global, demi visi menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Indonesia membutuhkan sebanyak 682 ribu orang tenaga kerja industri per tahunnya untuk dapat memenuhi kebutuhan sektor manufaktur nasional untuk menuju visi Indonesia 2035 tersebut.
“Perkembangan teknologi dan industri global saat ini mengharuskan SDM beradaptasi pada paradigma baru yang dapat mengakselerasi kinerja industri seperti pelaksanaan hilirisasi industri, renewable energy, digitalisasi dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, dan peningkatan SDM industri nasional,” katanya di Jakarta, Rabu (9/8), seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
GIIAS Power Dinner 2023 Jalin Hubungan Erat Antara Kemenperin dan Industri Otomotif Indonesia
Guna mencapai sasaran tersebut, langkah strategis Kemenperin antara lain adalah melaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi, dengan motto “One Vocational Unit, One Great Achievement”.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan mengatakan, pihaknya terus mendorong unit pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin untuk memiliki minimal satu pencapaian besar yang bisa dibanggakan dan terasa manfaatnya bagi masyarakat di sekitarnya maupun bagi industri dalam negeri.
Masrokhan menegaskan, pihaknya aktif melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas SDM industri.
Misalnya, beberapa waktu lalu, BPSDMI telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional SDM Industri, yang diikuti seluruh satuan kerja BPSDMI untuk melakukan optimalisasi realisasi program capaian dan langkah strategis dalam mencetak SDM industri unggul.
“Selain FGD, dalam Rakornas tersebut digelar pula Pameran Pendidikan dan Pelatihan Industri yang diikuti oleh seluruh satuan kerja pendidikan dan pelatihan BPSDMI beserta mitra industri, serta mitra kerja luar negeri yang telah mendukung kegiatan pengembangan vokasi BPSDMI selama ini,” ungkap Masrokhan.
Baca Juga:
Mungkinkah Toyota Membawa Revolusi EV Berikutnya Ke Industri Otomotif?
Pameran tersebut menampilkan program kerja, kurikulum, dan teknologi pendidikan yang digunakan di satuan kerja pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin, serta beberapa produk hasil teaching factory dan inkubator bisnis.
“Hal ini tentunya juga untuk mendukung kebijakan One Vocational Unit, One Great Achievement yang dijalankan BPSDMI,” lanjut Masrokhan.
Pameran ini menghadirkan 38 booth yang terdiri dari berbagai sektor industri, yaitu sektor kimia, sektor logistik, sektor furnitur, sektor teknologi 4.0, sektor agro, sektor tekstil, kulit, dan plastik, serta sektor otomotif dan manufaktur.
Selain sektor tersebut, terdapat IKM (industri kecil menengah) corner dan business matching. Peserta terdiri dari 9 SMK, 13 Politeknik dan Akademi Komunitas, 7 Balai Diklat Industri, 3 mitra industri, dan BSDMI. (*)
Baca Juga:
EMLI Gandeng Pelaku Industri di Batam dalam Mobil™ Nationwide General Manufacture Seminar
Bagikan
Berita Terkait
Kesenjangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo: Masih Banyak Anak-anak Kelaparan dan Petani Tak Bisa Jual Hasil Panen

DPR Soroti Persaingan Harga Mobil Kian Brutal, Dorong Kemandirian

AS Kenakan Indonesia Tarif Resiprokal 32 Persen, Pemerintah Diminta Lindungi Industri dalam Negeri

Dinas LH DKI Awasi Ketat Industri yang Pakai Bahan Bakar Batubara

Pasar Kosmetik di Indonesia Capai Rp 161 Triliun Sepanjang 2025, Kerja Sama yang Baik Amat Diperlukan

Dukung Industri Komestik Berdaya, Pemerintah Terapkan Strategi Lintas Stakeholder

Tarif Baru AS Mengintai Pasar Otomotif Indonesia, Gaikindo Waspadai Limpahan Kendaraan Asing

IDCI Dorong Pengembangan TKDN 2.0 Terkait Rencana Relaksasi Aturan TIK untuk AS

Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi

Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
