Headline

Menteri Nasir Desak Perguruan Tinggi Hapus Program Studi Penghasil Pengangguran

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 14 Maret 2019
 Menteri Nasir Desak Perguruan Tinggi Hapus Program Studi Penghasil Pengangguran

Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir (Foto: setkab.go.id)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Beberapa program studi di perguruan tinggi menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir kurang produktif karena menghasilan lulus yang tidak bisa diserap lapangan kerja.

Menteri Nasir kemudian menganjurkan program studi tersebut sebaiknya dihapus dan diganti program yang sinkron dengan kebutuhan lapangan kerja.

“Kami mendorong kampus untuk mengganti program studi yang tidak menghasilkan lulusan yang memiliki lapangan kerja dengan program studi keahlian dan memiliki lapangan kerja yang jelas,” kata M Nasir di Padang, Rabu (13/3).

Menristekdikti mengatakan saat ini ada kampus yang memiliki program studi dan menghasilkan 80 persen lulusan yang langsung diserap di lapangan kerja, namun ada juga kampus yang 80 persen lulusan mereka tidak diserap lapangan kerja dan hanya 20 persen yang diterima.

Ilustrasi perguruan tinggi
Universitas Indonesia (foto: twitter @univ_indonesia)

“Ini yang menjadi persoalan, untuk itu kami meminta rektor untuk memindahkan program studi yang tidak diterima industri agar digeser menjadi program studi yang memiliki lapangan pekerjaan yang jelas,” katanya.

Menurut Menteri Nasir dia dalam hal ini pihak kampus tidak boleh berdiam diri namun segera mengambil sikap agar lulusan mereka dapat diserap di industri masyarakat saat ini.

“Kami tentu akan memberikan kemudahan dalam pergerseran tersebut,” tambahnya.

Nasir sebagaimana dilansir Antara mencontohkan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) di Indonesia setiap tahun itu menghasilkan lulusan sekitar 300 ribu orang namun yang mampu diserap hanya sekitar 120 ribu orang.

“Maka sisa ini akan kemana dan akan bekerja dimana, ini yang coba kita sikapi bersama dan salah satu caranya mengajak kampus melakukan hal tersebut,” katanya.

Selain itu banyak guru yang belum terferifikasi dan ada juga yang sedang menjalani pendidikan profesi keguruan namun menurutnya sertifikasi itu belum tentu berdampak pada kualitas yang dimiliki guru tersebut.

“Hingga saat ini belum ada kolerasi antara sertifikasi yang didapatkan guru dengan kualitas mereka mengajar. Ini yang harus diperbaiki bersama,” terang Menteri Nasir.

Dirinya bermimpi LPTK yang ada ini di seluruh Indonesia mampu menghasilkan guru profesional dalam menjalankan profesinya.

“Hasil dari didikan guru profesional tersebut akan terlihat dari murid yang mereka hasilkan nanti, jika profesional tentu murid yang berkualitaslah yang lahir dari didikan tersebut,” pungkas M Nasir.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Hujan Es Landa Wilayah Yogyakarta, Satu Warga Terluka dan Pohon-Pohon Tumbang

#M Nasir #Menristekdikti #Perguruan Tinggi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN
Sofyan Tan mendesak agar anggaran bantuan untuk PTS disamakan dengan PTN
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Legislator Tegaskan Anggaran PTS Jauh dari Kata Merata, Minta Disetarakan dengan PTN
Indonesia
Kuota Calon Mahasiswa SMMPTN 17.909 Kursi, Ini Materi Yang Diujikan
Hasil dari SMM PTN Barat akan diumumkan pada 30 Juni 2025 pada laman utama https://pengumuman.smmptnbarat.id dan laman mirror https://smmptn.usu.ac.id.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 18 Juni 2025
Kuota Calon Mahasiswa SMMPTN 17.909 Kursi, Ini Materi Yang Diujikan
Indonesia
DPR Desak Program 5.000 Doktor Harus Transparan, Peserta Wajib Diseleksi Ketat
Program 5.000 Doktor merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan tinggi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
DPR Desak Program 5.000 Doktor Harus Transparan, Peserta Wajib Diseleksi Ketat
Indonesia
Ayo Segera Siapkan Syaratnya! Ada 300 Beasiswa Perguruan Tinggi Milik BUMN Dibuka Tanggal 16 Juni
Beasiswa ini terbuka bagi siswa lulusan tahun 2024 dan 2025 yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang strata satu (S-1), diploma, hingga program magister.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 03 Juni 2025
Ayo Segera Siapkan Syaratnya! Ada 300 Beasiswa Perguruan Tinggi Milik BUMN Dibuka Tanggal 16 Juni
Indonesia
Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut
Harvard mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyebut tindakan pemerintah itu melanggar hukum dan berbahaya.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
Mendiktisaintek Siap Bantu Kepulangan Mahasiswa Indonesia di Harvard, Tunggu Keputusan Lanjut
Indonesia
UTBK-SNBT 2025, Ketahui Ketentuan dan Jadwal Lengkapnya
UTBK-SNBT merupakan proses seleksi yang terbilang sangat sengit.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
UTBK-SNBT 2025, Ketahui Ketentuan dan Jadwal Lengkapnya
Indonesia
Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI
TB Hasanuddin menegaskan bahwa tindakan-tindakan tersebut tidak hanya melanggar norma akademik
Angga Yudha Pratama - Selasa, 22 April 2025
Universitas di Bawah Bayang-Bayang Militer, DPR Soroti Pelanggaran UU Pendidikan Tinggi oleh TNI
Lifestyle
Mahasiswa di Sejumlah Kampus Kini Diincar Masuk Bagian Tim Esports
Mahasiswa di sejumlah perguruan tinggi kini tengah diincar masuk bagian tim Esports.
Soffi Amira - Jumat, 14 Maret 2025
Mahasiswa di Sejumlah Kampus Kini Diincar Masuk Bagian Tim Esports
Indonesia
Tes Kemampuan Akademik Kelas 12 SMA, SMK, dan MA Digelar Bulan November 2025, Ini Mata Pelajaran Yang Diujikan
Nilai hasil TKA nantinya akan berpengaruh terhadap kelulusan mereka untuk masuk ke jenjang pendidikan berikutnya, yakni perguruan tinggi bagi mereka yang duduk di kelas 12.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 Maret 2025
 Tes Kemampuan Akademik Kelas 12 SMA, SMK, dan MA Digelar Bulan November 2025, Ini Mata Pelajaran Yang Diujikan
Indonesia
Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik
Masyarakat berharap bahwa reshuffle dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan didasarkan pada evaluasi kinerja yang objektif
Angga Yudha Pratama - Rabu, 19 Februari 2025
Reshuffle Kabinet, Prabowo Dinilai Ingin Kurangi Kegaduhan dan Gimmick Politik
Bagikan