Menlu Iran Tiba di Moskow untuk Bertemu Vladimir Putin Setelah Serangan Amerika Serikat ke Fasilitas Nuklir
Bendera Iran (Foto: Unsplash/sina drakhshani)
MerahPutih.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi tiba di Moskow, Rusia pada Minggu (22/6). Ia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pertemuan juga akan membahas serangan terbaru yang dilancarkan Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran. Hal ini seperti dilaporkan kantor berita Mehr.
Pada Minggu (22/6) pagi WIB, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Fordow, Natanz, dan Esfahan. Ia menyebut sebagai keberhasilan militer yang spektakuler.
Pidato ini disampaikan setelah lebih dahulu mengumumkan di media sosialnya bahwa AS telah melancarkan serangan terhadap 3 lokasi nuklir Iran.
Baca juga:
Tegaskan AS Harus Tanggung Konsekuensi Usai Serang Fasilitas Nuklirnya, Iran Siap Membalas
Dalam pidatonya seperti dilaporkan CBS News, Trump mengancam akan melakukan serangan yang jauh lebih besar jika Iran tidak ‘berdamai’.
Araghchi dijadwalkan menggelar pertemuan pada Senin (23/6) bersama Putin dan pejabat tinggi Rusia untuk membahas isu-isu regional dan internasional pasca serangan tersebut.
Menlu Iran sebelumnya di Istanbul, Sabtu (21/6), mengumumkan bahwa kunjungannya ke Moskow merupakan bagian dari “kemitraan strategis” antara Teheran dan Moskow. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Warga Asal Negara Dengan Pemerintahan Tidak Stabil Bakal Sulit Masuk AS
Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai
Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat
4 Dari 14 Orang Korban Penembakan di California Utara Meninggal, Penembakan Terjadi Saat Ulang Tahun
Rusia Kirim Pesan Duka Cita Atas Banjir Sumatra, Putin: Kami Bersama Rakyat Indonesia
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Shut Down Pemerintahan masih Lanjut, Ribuan Penerbangan di AS Dibatalkan
AS Kembali Percaya Ekspor Udang Indonesia Setelah Diterpa Isu Radioaktif Cs-137