Menkopolhukam Ungkap Modus Transaksi Keuangan Elektronik Teroris

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (Antara/Zuhdiar Laeis)
Merahputih.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menghadiri konferensi internasional tentang 'No Money For Terror' di Melbourne, Australia. Ia berbicara soal langkah-langkah pemerintah Indonesia memerangi pelaku terorisme.
Salah satunya dengan menutup saluran transaksi keungan dan informasi para pelaku. Menurut Mahfud, di tengah perkembangan dunia teknologi informasi seperti saat ini, kemudahan terhadap akses transaksi keuangan secara digital sangat terasa.
Baca Juga:
Berduka, Pegawai KPK Bersama Koalisi Masyarakat Kibarkan Bendera Kuning
“Bahwa sekarang ini dunia IT memudahkan orang melakukan transaksi keuangan melalui internet. Fakta itu memang menolong manusia untuk lebih mudah menyelesaikan urusan-urusan keuangannya,” kata Mahfud dalam keterangannya, Kamis (7/11).
Walaupun memiliki dampak yang sangat positif, namun aktivitas transaksi keuangan secara elektronik ini juga disebutkan Mahfud memiliki dampak negatif yang juga tak kalah serius.

Tetapi pada saat yang sama sering digunakan oleh kelompok teroris untuk kegiatan terorisme seperti pembelian senjata. "Pelatihan gaya militer kelompok teroris yang dibungkus melalui transaksi bisnis atau pengiriman uang melalui kegiatan datang secara terpecah-pecah,” jelasnya.
Kemudian Mahfud juga menyebutkan bahwa persoalan semacam itu bukan hanya problem satu atau dua negara saja. Bahkan banyak negara dunia mengalami ancaman yang sama terhadap transaksi keuangan secara elektronik semacam itu.
“Seluruh dunia menghadapi ancaman transaksi finansial kaum teroris yang seperti itu,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Baca Juga:
ICW Pesimistis Kapolri Baru Bisa Tuntaskan Kasus Novel Baswedan
Maka dari itu, Mahfud melalui perwakilan Negara Republik Indonesia mengatakan di depan para delegasi negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai organisasi internasional yang hadir dalam kesempatan itu, dia mengajak kepada semuanya untuk melakukan perlawanan terhadap ancaman serius itu. Yakni dengan membuat gerakan 'No Money For Terror'.
“Itulah sebabnya kita harus bertindak dengan fokus ‘No Money For Terror’,” jelas dia. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

Mahfud MD Sarankan Semua Menteri Baca Paradoks Indonesia Karya Prabowo Biar Lolos dari Bui

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor
