Menilik Fakta Anak Badui Kebal Jarum Suntik


Vaksinasi untuk mencapai kekebalan massa. (Foto: freepik/rawpixels)
TENGAH viral video yang menampilkan seorang anak laki-laki diklaim warga Badui yang tengah menerima vaksin. Saat petugas mencoba memberikan vaksin, petugas kesulitan menusukkan jarum karena anak tersebut diduga dibekali ilmu kebal. Video ini diunggah Sabtu (5/3).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten menyatakan bahwa kegiatan seperti di video yang viral tersebut sudah dipastikan ini tidak dilakukan oleh tim Dinkes Provinsi Banten. "Kami (Dinkes) belum turun membantu kabupaten/kota untuk vaksinasi kepada anak-anak usia 6-12 th," jelas Ati Pramudji Hastuti, Kepala Dinkes Banten kepada merahputih melalui sambungan telepon, Senin (7/3).
Baca Juga:

Pihaknya masih terus menelusuri lokasi pemberian vaksinasi terhadap seorang anak kecil yang diduga dibekali ilmu kebal dan sulit divaksin tersebut. Walau dalam video mengklaim sebagai warga Badui, namun Dinkes Banten mengakui bahwa hasil kordinasi antar pihak setempat pun menyanggahnya.
"Kami Dinkes Provinsi Banten juga sudah berkoordinasi dengan Kadinkes Lebak dimana jawabannya bahwa bukan Dinkes Lebak dan juga puskesmas yang di wilayah Badui," kata Ati.
Lebih lanjut, Dinkes Kabupaten Lebak di mana video tersebut diduga diambil menyatakan pihaknya tidak mengadakan program vaksinasi pada anak sekolah masyarakat Badui.
"Dinas Kesehatan Kabupaten lebak menyatakan bahwa tidak ada giat vaksinasi anak sekolah masyarakat
badui (dalam video kebal jarum)," ujar Ati.
"Hal tersebut diperkuat dari hasil koordinasi dengan Bapak TB. Mulyana selaku Kasi SIKK puskesmas penyangga masyarakat badui (PKM Cisimeut, PKM Sobang, PKM Bojongmanik dan PKM Cirinten)," katanya.
Baca Juga:

Program Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini mulai digulirkan Pemerintah pada Desember 2021. Target sasarannya mencapai 26,5 juta anak di Indonesia. Untuk pelaksanaannya akan dimulai di DKI Jakarta, Banten atau Depok. Vaksin yang akan digunakan ialah Sinovac.
Pelaksanaan vaksinasi ini berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun, vaksinasi COVID-19 dapat diberikan kepada anak usia 6-11 tahun.
Bersamaan dengan ini Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor HK.01.07./MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bagi Anak Usia 6 - 11 Tahun, yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 13 Desember 2021.
Kabar baik dilansir dari laman Kemkes RI menyatakan bahwa pencapaian program vaksinasi COVID-19 secara nasional terutama cakupan vaksinasi dosis 2 telah berada di level 70,38% atau 146.577.204 dosis, dari target sasaran 208.265.720 penduduk.
Percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi nasional terus dilakukan sebagai salah satu strategi kunci untuk menekan COVID-19 di Indonesia. Maka dari itu masyarakat harus semakin cerdas menanggapi berita negatif karena dapat menjadi kendala program percepatan vaksinasi nasional. (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
