Kesehatan

Mengupil dapat Menyebabkan Alzheimer, Benarkah?

P Suryo RP Suryo R - Senin, 07 November 2022
Mengupil dapat Menyebabkan Alzheimer, Benarkah?

Penelitian di Australia menunjukkan mungkin ada hubungan antara mengupil dan berkembangnya penyakit Alzheimer. (freepik/cookiestudio)

Ukuran:
14
Audio:

KOREK hidung untuk mengeluarkan upil atau yang sering kita sebut mengupil mungkin lebih dari sekadar kecerobohan sosial. Ternyata dari sisi kesehatan, sebenarnya, adanya upil di dalam hidung menandakan bahwa sistem kerja organ hidung kamu masih berfungsi dengan baik.

Namun, melansir pemberitaan Foxnews yang menyatakan hasil penelitian di Australia menunjukkan mungkin ada hubungan antara mengupil dan berkembangnya penyakit Alzheimer. Studi yang berjudul Chlamydia pneumoniae dapat menginfeksi sistem saraf pusat melalui saraf penciuman dan trigeminal dan berkontribusi terhadap risiko penyakit Alzheimer, diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports ini meneliti kemampuan bakteri untuk melakukan perjalanan ke hidung dan ke otak pada seekor tikus.

Baca Juga:

Waspada Lima Penyakit Penyerta di Musim Hujan

ngupil
Dalam jurnal Scientific Reports ini meneliti kemampuan bakteri untuk melakukan perjalanan ke hidung dan ke otak pada seekor tikus. (freepik/wirestock)

Menurut penelitian tersebut, Chlamydia pneumoniae adalah patogen saluran pernapasan tetapi juga dapat menginfeksi sistem saraf pusat (SSP). Hasilnya bahwa ada hubungan yang semakin jelas antara infeksi C. pneumoniae di sistem saraf pusat dan perkembangannya dari demensia onset lambat. Bakteri melakukan perjalanan antara hidung dan otak pada tikus.

Dr. James St John, salah satu penulis studi tersebut, terlampir pada siaran pers (28/10) menjelaskan Chlamydia pneumoniae dapat langsung naik ke hidung dan ke otak dan dapat memicu patologi yang terlihat seperti penyakit Alzheimer. Ini terjadi pada model tikus dan buktinya berpotensi menakutkan bagi manusia juga.

"Pada tikus, infeksi SSP telah terbukti terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah inokulasi intranasal," jelas kepala Clem Jones Center for Neurobiology and Stem Cell Research di Griffith University South East Queensland, Australia ini.

Hidung dan saraf wajah tikus bersama dengan olfactory bulb dan otak, terinfeksi dalam waktu tiga hari setelah terpapar bakteri tersebut. Infeksi C. pneumoniae juga mengakibatkan disregulasi jalur kunci yang terlibat dalam patogenesis penyakit Alzheimer pada 7 dan 28 hari setelah inokulasi. Ketika hidung tikus terluka dan terinfeksi C. pneumoniae, terjadi peningkatan infeksi saraf perifer dan olfactory bulb.

Baca Juga:

5 Penyakit Penyebab Kerontokan Rambut

ngupil
Kamu harus menahan diri dari mengupil atau mencabut bulu hidung karena itu dapat merusak bagian dalam hidung, meningkatkan risiko segala jenis infeksi. (freepik/cookiestudio)

Langkah selanjutnya adalah mereplikasi penelitian dengan pasien manusia untuk menentukan apakah hidung manusia adalah jalan yang sama untuk infeksi bakteri, perlu melakukan penelitian ini pada manusia dan mengkonfirmasi apakah jalur yang sama beroperasi dengan cara yang sama.

Menurut Centers for Disease Control (CDC) Alzheimer adalah penyebab kematian kelima di Amerika Serikat untuk orang dewasa di atas usia 65 dan penyebab kematian ketujuh untuk orang dewasa secara keseluruhan. Sekitar 6,5 juta orang di Amerika Serikat hidup dengan penyakit Alzheimer, menjadikannya bentuk paling umum dari demensia pada orang dewasa yang lebih tua. Penyakit Alzheimer tidak memiliki penyebab yang diketahui.

Berdasar penelitian tersebut St John menyarankan orang untuk menahan diri dari mengupil atau mencabut bulu hidung mereka, karena itu dapat merusak bagian dalam hidung, meningkatkan risiko segala jenis infeksi. Jangan sampai kamu merusak lapisan hidung, karena dapat meningkatkan jumlah bakteri yang bisa naik ke otak. (DGS)

Baca Juga:

Studi Ungkap Manfaat Gim pada Otak Anak

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan