Mengenal Upacara Tani 'Kenduri Ule Lhueng' dari Suku Kluet Aceh

Soffi AmiraSoffi Amira - Kamis, 01 Agustus 2024
Mengenal Upacara Tani 'Kenduri Ule Lhueng' dari Suku Kluet Aceh

Ilustrasi Kenduri Ule Lhueng. Foto: Sekretariat Majelis Adat Aceh

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Aceh memiliki beberapa suku, salah satunya adalah Suku keluwat atau Kluet yang tinggal di daerah Kabupaten Aceh Selatan. Secara etnis, masyarakat dari Suku Kluet termasuk dalam salah satu rumpun Batak.

Dikutip dari berbagai sumber, Suku Kluet memiliki upacara adat yang dilangsungkan oleh para petani dari Kluet saat mengerjakan pekerjaannya di sawah. Upacara adat satu ini dimulai sejak para petani turun ke sawah hingga memanen padi dan mengolahnya. Setiap tahapan dari upacara ini memiliki upacaranya sendiri-sendiri.

“Contohnya ketika petani pertama kali turun ke sawah, maka akan dilaksanakan sebuah upacara yang biasa disebut dengan nama Kenduri Ule Lhueng atau disebut dengan Babah Lhueng,” bunyi keterangan tertulis dari laman resmi Pemprov Aceh.

Lebih lanjut, Kenduri ini dilaksanakan ketika air mulai dimasukan dalam alur dan nantinya air tersebut akan mengairi sawah. Dalam prosesnya, biasanya para petani akan memotong seekor hewan, biasanya hewan yang dipotong adalah kerbau.

Baca juga:

Mengenal Tari Saman beserta Sejarah dan Maknanya

Ilustrasi Kenduri Ule Lhueng
Ilustrasi Kenduri Ule Lhueng. Foto: Sekretariat Majelis Adat Aceh

Setelah padi berumur kurang lebih satu hingga dua bulan, masyarakat dari Suku Kluet akan melangsungkan Kenduri Kani. pelaksanaan Kenduri Kanji ini hanya berupa upacara mengantar bubur ke sawah yang dipimpin oleh juru biyo atau kejurun belang.

Lalu, ketika menjelang masa bunting atau ketika padi telah terisi, para petani akan melangsungkan upacara Kenduri Sawah. Kenduri satu ini memiliki nama yang berbeda-beda bergantung di daerah mana.

Contohnya di daerah Aceh Besar, Kenduri Sawah biasanya dikenal dengan nama Keunduri Geuba Geuco, kemudian di daerah Aceh Pidie digelar Kenduri Dara Pade. Lalu, daerah Aceh Utara melaksanakan Kenduri Adam. Pada masa-masa setelah memotong serta menuai padi, para petani melakukan Keunduri Pade Baro.

Upacara kenduri ini biasanya dilakukan lebih sederhana oleh masing-masing dari keluarga petani di rumahnya sendiri-sendiri dengan tujuan untuk mengambil berkah. Dari sekian tahapan upacara adat ritual sawah Suku Kluet ini, kenduri yang pertama diselenggarakan secara besar-besaran.

Baca juga:

Pacuan Kuda Tradisional Gayo, Tradisi yang Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

“Serangkaian upacara adat tersebut, bagi masyarakat Suku Kluet merupakan sebuah perwujudan dari doa serta rasa syukur pada Tuhan karena telah memberikan kelimpahan rejeki,” pungkasnya. (Far)

#Tradisi #Aceh #Petani
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Ceritakan Upaya Sabotase saat Pembangunan Jembatan di Lokasi Bencana Aceh
Maruli mengatakan masalah sabotase sudah diingatkan Seskab Teddy Indra Wijaya.
Dwi Astarini - Senin, 29 Desember 2025
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Ceritakan Upaya Sabotase saat Pembangunan Jembatan di Lokasi Bencana Aceh
Indonesia
Akses Berangsur Pulih, Pemerintah Selesaikan 10 Jembatan Bailey Pascabencana di Sumatra
Pemerintah menyelesaikan 10 jembatan darurat Bailey di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk memulihkan konektivitas pascabencana.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 27 Desember 2025
Akses Berangsur Pulih, Pemerintah Selesaikan 10 Jembatan Bailey Pascabencana di Sumatra
Indonesia
TNI Pastikan Pembubaran Massa Bawa Bendera GAM di Lhokseumawe Sesuai Aturan
Mabes TNI memastikan pembubaran aksi massa yang membawa bendera GAM di Lhokseumawe dilakukan sesuai aturan. Aparat juga menemukan senjata api dan senjata tajam.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 27 Desember 2025
TNI Pastikan Pembubaran Massa Bawa Bendera GAM di Lhokseumawe Sesuai Aturan
Indonesia
Bubarkan Aksi Massa Pembawa Bendera GAM di Aceh, TNI: Simbol Itu Bertentangan dengan Kedaulatan NKRI
TNI menjelaskan pembubaran aksi massa di Lhokseumawe dilakukan sesuai hukum karena membawa bendera GAM dan ditemukan senjata api serta senjata tajam.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 27 Desember 2025
Bubarkan Aksi Massa Pembawa Bendera GAM di Aceh, TNI: Simbol Itu Bertentangan dengan Kedaulatan NKRI
Indonesia
Polri Kerahkan Alat Berat Bangun Fasilitas Air Bersih, Percepat Penanganan Bencana di Sumatra
Polri mengerahkan alat berat untuk mempercepat penanganan bencana di Sumatra dan membangun ratusan fasilitas air bersih bagi masyarakat terdampak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 27 Desember 2025
Polri Kerahkan Alat Berat Bangun Fasilitas Air Bersih, Percepat Penanganan Bencana di Sumatra
Indonesia
BNPB: 1.137 Orang Tewas akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra
BNPB mencatat 1.137 orang meninggal dan 163 orang hilang akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Ratusan ribu warga mengungsi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 27 Desember 2025
BNPB: 1.137 Orang Tewas akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra
Indonesia
Ada Insiden Bentrok TNI dan Warga Diduga Karena Bendera GAM, Semua Diminta Tahan Diri
DPR memahami masyarakat memiliki niat baik untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana, sekaligus menyuarakan aspirasi agar penanganan banjir mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 27 Desember 2025
Ada Insiden Bentrok TNI dan Warga Diduga Karena Bendera GAM, Semua Diminta Tahan Diri
Indonesia
Pengamat Tegaskan Pengibaran Bendera GAM di Aceh Bukan Kebebasan Pendapat, Tapi Pelanggaran Hukum Nyata
Menjaga perdamaian Aceh berarti menghormati kesepakatan yang sudah dicapai
Angga Yudha Pratama - Jumat, 26 Desember 2025
Pengamat Tegaskan Pengibaran Bendera GAM di Aceh Bukan Kebebasan Pendapat, Tapi Pelanggaran Hukum Nyata
Indonesia
11 Daerah di Aceh Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat
Proses percepatan pembangunan rumah hunian sementara (huntara) hingga rumah hunian tetap (huntap) di Aceh terus berjalan sebagaimana dua provinsi lainnya.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Desember 2025
11 Daerah di Aceh Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat
Indonesia
Jembatan Armco Hubungkan kembali Warga Birem Bayeun Aceh Timur
Jembatan Armco yang dibangun Kodim 0104/Aceh Timur guna membuka akses mobilitas masyarakat dan logistik pascabencana.
Dwi Astarini - Selasa, 23 Desember 2025
Jembatan Armco Hubungkan kembali Warga Birem Bayeun Aceh Timur
Bagikan