Mengenal Tingkat Pelecehan Seksual yang Sering Dianggap Sepele


Terdapat banyak jenis pelecehan seksual. (Foto: Unsplash/Danny G)
BERITA tentang pelecehan seksual kini sering kali muncul di media sosial dan media massa. Biasanya bentuk pelecehan seksual ini berbentuk tindakan seperti meraba-raba dan pemaksaan hubungan seksual.
Nah, selain dua hal tersebut, ternyata ada sejumlah bentuk pelecehan dan kekerasan seksual lainnya. Sering kali bentuk ini dianggap remeh dan candaan oleh banyak orang. Hal ini disampaikan oleh aktivis feminin, penulis, produser, dan penasihat hak perempuan Olin Monteiro dalam webinar bertajuk Sexual Harassment, Speak Out pada Sabtu (24/9). Webinar dan sesi sharing ini diselenggarakan oleh Merahputih.com dan didukung oleh Lotte Xylitol.
Baca Juga:

Menurut Olin, saat ini banyak korban pelecehan dan kekerasan seksual yang enggan speak out. Biasanya alasannya ada dua. Pertama karena takut terhadap perasaan diremehkan atau disalahkan saat mengungkapkan kejadian. Kedua adalah ketidaktahuan korban terhadap tindakan tak menyenangkan yang diterimanya.
Oleh sebab itu, penting bagi setiap masyarakat, terutama perempuan, untuk memahami jenis dan tingkat pelecehan seksual yang sering dianggap sepele.
"Kita harus menilik setiap isu dan permasalahan di Indonesia dengan cara pandang baru, termasuk isu kekerasan. Kekerasan terhadap perempuan ini jenisnya banyak dan di dalamnya ada si kekerasan dan pelecehan seksual ini," ujar Olin.
1. Pelecehan seksual nonfisik
Pelecehan ini melingkupi tindakan cat-calling, bersiul untuk memanggil (suit-suit), bahkan hingga memandang dengan tatapan bermakna seksual. Kadang konotasinya juga bisa dalam panggilan yang berbau hinaan seksual. Kebanyakan orang menganggap ini sebagai candaan, padahal tindakan verbal seperti ini juga dapat membuat orang lain merasa direndahkan dan risih serta takut.
Baca Juga:
Korban Pelecehan dan Kekerasan Seksual Enggan Speak Out, Ini Penyebabnya
2. Pelecehan seksual psikologis
Hal ini juga sering kali dianggap bukan sebagai bentuk pelecehan. Namun, sebenarnya ini adalah bentuk pelecehan dan merugikan seseorang. Biasanya berbentuk ancaman dengan paksaan untuk melakukan hubungan seksual, ada yang sifatnya mengancam menyebarkan video atau mengancam dengan tindakan berbahaya lainnya.

3. Pelecehan seksual online atau digital
Semakin berkembangnya teknologi, bentuk pelecehan seksual pun menjadi ikut berkembang. Pasti sering kamu menemukan orang menyebarkan foto tidak senonoh dan video berbau kegiatan seksual kepada orang lain. Bahkan ada pula yang sampai mengajak pihak lain untuk melakukan hubungan seksual melalui chat atau aplikasi digital.
Setelah mengetahui berbagai jenis dan tingkat pelecehan seksual, diharapkan setiap orang mampu melaporkan tindak kejahatan tersebut. Baik dari sisi korban, maupun orang di sekitarnya. Olin juga menegaskan bahwa hukum Indonesia saat ini sudah memberikan perlindungan bagi berbagai macam tindakan seksual sehingga bisa lebih melindungi korban pelecehan dan kekerasan seksual. (mcl)
Baca Juga:
Pentingnya Media Sosial dan Konten Kreator Pendidikan Seksual
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
