Mengenal Tingkat Pelecehan Seksual yang Sering Dianggap Sepele

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 26 September 2022
Mengenal Tingkat Pelecehan Seksual yang Sering Dianggap Sepele

Terdapat banyak jenis pelecehan seksual. (Foto: Unsplash/Danny G)

Ukuran:
14
Audio:

BERITA tentang pelecehan seksual kini sering kali muncul di media sosial dan media massa. Biasanya bentuk pelecehan seksual ini berbentuk tindakan seperti meraba-raba dan pemaksaan hubungan seksual.

Nah, selain dua hal tersebut, ternyata ada sejumlah bentuk pelecehan dan kekerasan seksual lainnya. Sering kali bentuk ini dianggap remeh dan candaan oleh banyak orang. Hal ini disampaikan oleh aktivis feminin, penulis, produser, dan penasihat hak perempuan Olin Monteiro dalam webinar bertajuk Sexual Harassment, Speak Out pada Sabtu (24/9). Webinar dan sesi sharing ini diselenggarakan oleh Merahputih.com dan didukung oleh Lotte Xylitol.

Baca Juga:

Ayo Speak Out! Lawan Kekerasan Seksual

Banyak korban pelecehan seksual enggan speakout karena takut disalahkan. (Foto: Unsplash/Anthony Tran)

Menurut Olin, saat ini banyak korban pelecehan dan kekerasan seksual yang enggan speak out. Biasanya alasannya ada dua. Pertama karena takut terhadap perasaan diremehkan atau disalahkan saat mengungkapkan kejadian. Kedua adalah ketidaktahuan korban terhadap tindakan tak menyenangkan yang diterimanya.

Oleh sebab itu, penting bagi setiap masyarakat, terutama perempuan, untuk memahami jenis dan tingkat pelecehan seksual yang sering dianggap sepele.

"Kita harus menilik setiap isu dan permasalahan di Indonesia dengan cara pandang baru, termasuk isu kekerasan. Kekerasan terhadap perempuan ini jenisnya banyak dan di dalamnya ada si kekerasan dan pelecehan seksual ini," ujar Olin.

1. Pelecehan seksual nonfisik

Pelecehan ini melingkupi tindakan cat-calling, bersiul untuk memanggil (suit-suit), bahkan hingga memandang dengan tatapan bermakna seksual. Kadang konotasinya juga bisa dalam panggilan yang berbau hinaan seksual. Kebanyakan orang menganggap ini sebagai candaan, padahal tindakan verbal seperti ini juga dapat membuat orang lain merasa direndahkan dan risih serta takut.

Baca Juga:

Korban Pelecehan dan Kekerasan Seksual Enggan Speak Out, Ini Penyebabnya

2. Pelecehan seksual psikologis

Hal ini juga sering kali dianggap bukan sebagai bentuk pelecehan. Namun, sebenarnya ini adalah bentuk pelecehan dan merugikan seseorang. Biasanya berbentuk ancaman dengan paksaan untuk melakukan hubungan seksual, ada yang sifatnya mengancam menyebarkan video atau mengancam dengan tindakan berbahaya lainnya.

Tindakan sepele bisa melecehkan perempuan. (Foto: Unsplash/Dan Meyers)

3. Pelecehan seksual online atau digital

Semakin berkembangnya teknologi, bentuk pelecehan seksual pun menjadi ikut berkembang. Pasti sering kamu menemukan orang menyebarkan foto tidak senonoh dan video berbau kegiatan seksual kepada orang lain. Bahkan ada pula yang sampai mengajak pihak lain untuk melakukan hubungan seksual melalui chat atau aplikasi digital.

Setelah mengetahui berbagai jenis dan tingkat pelecehan seksual, diharapkan setiap orang mampu melaporkan tindak kejahatan tersebut. Baik dari sisi korban, maupun orang di sekitarnya. Olin juga menegaskan bahwa hukum Indonesia saat ini sudah memberikan perlindungan bagi berbagai macam tindakan seksual sehingga bisa lebih melindungi korban pelecehan dan kekerasan seksual. (mcl)

Baca Juga:

Pentingnya Media Sosial dan Konten Kreator Pendidikan Seksual

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan