Kesehatan

Mengenal Penyakit Sarkopenia dan Cara Menghindarinya

Andrew FrancoisAndrew Francois - Rabu, 30 November 2022
Mengenal Penyakit Sarkopenia dan Cara Menghindarinya

Sarkopenia bisa terjadi pada usia muda maupun tua. (Foto: Unsplash/CHUTTERSNAP)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TAHUKAH kamu ada istilah khusus untuk gangguan kesehatan yang bertalian dengan otot-otot manusia. Namanya cukup cantik, tapi tetap saja penyakit. Sarkopenia. Ya, gangguan kesehatan sarkopenia merupakan salah satu penuaan yang paling signifikan berkaitan dengan otot-otot manusia.

Seiring bertambahnya usia, sangat mungkin terjadi kehilangan massa dan kekuatan otot rangka yang tidak disengaja, demikian dikutip Antara, Selasa (29/11).

Dampak dari sarkopenia bisa serius. Salah satu contoh yang sangat konkret adalah munculnya patah tulang pinggul seiring bertambahnya usia. Lebih dari 95% dari semua patah tulang pinggul terjadi karena jatuh. Itu efek penuaan dan peran vital otot-otot tubuh.

Salah satu konsekuensi penuaan adalah kemungkinan hilangnya kalsium dalam tulang. Kondisi ini dikenal sebagai osteoporosis. Bikin tulang mungkin lebih mudah patah. Namun, ketika kehilangan massa dan kekuatan otot, ketahanannya bisa jadi lebih rentan dan dampaknya berpotensi lebih serius.

Baca juga:

Selain Nikmat, Sumsum Tulang Sapi Bisa Menjaga Kulit Awet Muda

Sarkopenia bisa terjadi pada usia berapa saja. (Foto: Unsplash/Sasun Bughdaryan)

Ahli menyarankan agar kekuatan otot tetap dijaga agar tubuh tetap kuat dan mampu mengurangi kemungkinan terjadinya jatuh, yang berimplikasi pada meminimalkan risiko patah tulang. Sarkopenia juga dapat dicegah untuk mengurangi konsekuensi penuaan pada massa dan kekuatan otot.

Salah satunya adalah lewat asupan nutrisi yang memiliki peran penting dalam mencegah dan mengelola terjadinya sarkopenia. Protein jadi kandungan yang sangat disarankan untuk dikonsumsi, sebab dengan jumlah yang cukup, laju sarkopenia bisa diperlambat dan kekuatan otot dapat meningkat.

Kehilangan massa otot bisa terjadi pada usia berapa saja, tidak hanya pada orang tua. Sebagian bahkan disebabkan oleh diet tinggi karbohidrat dan rendah protein serta kurangnya resistensi olahraga yang merupakan faktor-faktor penting untuk membangun otot.

Baca juga:

Perempuan Vegetarian Lebih Berisiko Patah Tulang Pinggul

Diet karbo ketat bisa menghilangkan massa otot. (Foto: Unsplash/Pille R. Priske)

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan kalori manusia secara bertahap menurun. Biasanya karena kombinasi faktor-faktor yang mencakup tingkat metabolisme nan lebih rendah. Selain itu, tingkat aktivitas juga berkurang.

Maka untuk menghindari kenaikan berat badan, banyak orang mengurangi kalori mereka dan makan lebih sedikit. Tanpa perencanaan yang matang dan pilihan makanan yang tepat, penurunan asupan kalori bisa berarti jumlah total protein yang dimakan mungkin menurun.

Langkah pertama untuk memperbaiki pola makan adalah mengurangi karbohidrat olahan. Protein makanan yang cukup, ditambah dengan resistensi olahraga, merupakan cara yang baik untuk meminimalkan hilangnya massa otot. (waf)

Baca juga:

Pentingnya Penyerapan Kalsium yang Optimal Bagi Kesehatan Tulang

#Kesehatan #Gangguan Otot
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan