Mengenal Gejala Omicron yang Hanya Muncul di Malam Hari


Omicron menyebabkan sejumlah orang yang terinfeksi banyak berkeringat di malam hari(Foto: pixabay/alexandra_koch)
VARIAN virus COVID-19 Omicron, bisa mengakibatkan seseorang mengalami gejala yang hanya terjadi pada malam hari.
Hal tersebut dipaparkan oleh seorang dokter di Inggris. Dokter tersebut mengklaim bahwa varian baru Virus COVID-19 itu menyebabkan sejumlah orang yang terinfeksi banyak berkeringat di malam hari.
Baca Juga:
Seorang Pria Mendapat 10 kali Suntikan Vaksin COVID-19 dalam Sehari
Menurut dr. Amir dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), di antara lima pasien COVID-19 yang terinfeksi varian Omicron, salah satunya mengalami gejala yang cukup menonjol, karena hanya muncul di malam hari.

Seperti yang dikutip dari laman Medical Daily, Dokter Amir mencatat, bahwa berkeringat di malam hari yang dialami oleh pasien, dapat menyebabkannya bangun dan berganti pakaian.
Ditemukannya gejala seperti itu, rupanya bukan kali pertama para ahli mengamati keringat berlebih di malam hari pada pasien COVID-19.
Karena, di bulan Desember lalu, sejumlah peneliti pun mencatat, bahwa sebanyak 114 orang dari 212 peserta studi, melaporkan bahwa banyak berkeringat. Sementara 102 dari mereka melaporkan berkeringat pada malam hari saat memerangi virus.
Mengenai hal tersebut, pada sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Guizhou University, menunjukan keringat malam merupakan gejala pertama pneumonia COVID-19.
Baca Juga:
Korea Selatan Lacak Pasien COVID-19 dengan Fitur Facial Recognition
Tapi, laporan ilmiah tersebut tak didukung bukti yang luas, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendukung apa yang peneliti tersebut temukan.

Kendati demikian, sejumlah ahli medis banyak yang mengakui, bahwa keringat malam merupakan salah satu gejala infeksi COVID-19.
"Ini penting, dan penting bagi kita untuk tetap waspada terhadap gejala-gejala ini. apabila kita ingin melacak Omicron dan melacaknya di seluruh dunia, kita harus bisa menguji orang-orang dengan gejala ini," ujar dr. Amir Khan, seperti yang dikutip dari laman New York Post.
Sedikit informasi, dibanding varian Delta, Omicron kabarnya hanya menyebabkan COVID-19 dengan gejala ringan, seperti tenggorokan gatal, nyeri otot ringan, batuk ering, kelelahan ekstrem dan keringat malam.
Menurut dr. Angelique Coetzee dari Afrika Selatan yang pertama kali membunyikan alarm pada varian Omicron mengatakan, bahwa sebagian besar pasien Omicron menunjukkan gejala yang sangat ringan dari infeksi. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
