Kesehatan

Mengenal Diet 'Gluten Free' dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 26 Oktober 2020
Mengenal Diet 'Gluten Free' dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Diet gluten free artinya tidak mengonsumsi segala macam produk makanan yang mengandung protein gluten. (Foto: Pixabay/@sweetlouise)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

GEMAR menyantap bakmi, piza, dan roti? Berarti kamu enggak cocok menjalankan diet yang satu ini soalnya ketiga makanan tersebut mengandung gluten. Akhir-akhir ini diet gluten free semakin populer apalagi ketika kesadaran tentang intoleransi gluten semakin meningkat.

Kini berbagai produk gluten free banyak beredar di pasaran, menyebutkan itu sebagai alternatif makanan yang lebih sehat. Namun sebenarnya apa sih diet bebas gluten itu? Apakah bermanfaat untuk kesehatan dan perlukah kita menjalaninya?

Baca juga:

5 Menu yang Bisa Dicoba untuk Menjalani Diet Mediterania

Apa itu diet bebas gluten?

Mengenal Diet 'Gluten Free' dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Diet gluten free artinya tidak mengonsumsi segala macam produk makanan yang mengandung protein gluten.(Foto: Pexels/@Andrea Piacquadio)

Gluten merupakan sebuah protein yang dikenal sebagai prolamins, demikian dilansir dari laman Healthline. Biasanya gluten terkandung dalam beberapa biji-bijian sereal tertentu, seperti gandum, barley, dan gandum hitam.

Gluten ini lah yang berperan memberikan berbagai manfaat kuliner dan bertanggung jawab atas tekstur lembut dan kenyal. Saat dipanaskan, protein ini membentuk jaringan elastis yang dapat meregang dan menjebak gas sehingga meningkatkan kelembapan pada roti, pasta, dan produk serupa lainnya.

Jadi pada dasarnya diet bebas gluten mengharuskan seseorang menghindari semua makanan yang mengandung atau terkontaminasi protein ini.

Makanan yang mengandung gluten

Mengenal Diet 'Gluten Free' dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Roti, pasta, piza, dan makanan yang terbuat dari tepung terigu mengandung gluten. (Foto: Pexels/@Mariana Kurnyk)

Berdasarkan informasi dari Celiac Disease Foundation, ada banyak makanan yang mengandung gluten. Mulai dari pasta, piza, bakmi, ramen, udon, roti, donut, biskuit, kue, brownies, sereal, pancake, remah roti, kecap asin, bir, dan segala macam makanan yang mengandung tepung terigu.

Selain itu, beberapa produk berikut ternyata juga mengandung protein gluten. Seperti lipstik, suplemen, obat, dan vitamin. Walaupun bukan makanan, beberapa barang tersebut tetap dikonsumsi dan bisa masuk ke dalam tubuh.

Maka dari itu mereka yang ingin mencoba diet ini bisa menggantinya dengan menggunakan tepung singkong, tepung beras, tepung jagung, tepung tapioka, tepung kentang, tepung kacang hijau, tepung sagu, tepung almond, tepung sorgum, tepung umbi, tepung kelapa, dan sebagainya.

Siapa yang wajib menjalankan diet ini?

Mengenal Diet 'Gluten Free' dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Orang dengan penyakit celiac dan mereka yang sensitif terhadap gluten wajib menjalankan diet ini. (Foto: Pexels/@Polina Zimmerman)

Mengutip laman Insider, diet gluten free pertama kali diperkenalkan oleh Williem-Karel Dicke pada awal 1940. Walaupun sekarang diet ini menjadi tren untuk menurunkan beran badan, niat awalnya adalah untuk mengobati penyakit celiac.

Penyakit itu merupakan kondisi autoimun ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel usus kecil saat mereka menelan gluten. Ini adalah salah satu penyebab intoleransi gluten terbanyak yang diperkirakan memengaruhi sekitar satu persen populasi global.

Selain celiac, mereka yang sensitif terhadap protein gluten juga wajib menjalankan diet tersebut. Soalnya jika tidak ditaati akan menimbulkan masalah pada pencernaan, kulit, syaraf, penurunan berat badan, kekurangan nutrisi, sakit kepala, anemia, hingga osteoporosis.

Baca juga:

Ketar-ketir Pejuang Autoimun Jaga Kewarasan

Manfaat bagi kesehatan

Mengenal Diet 'Gluten Free' dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Diet gluten free dikabarkan dapat menurunkan berat badan. (Foto: Pexels/@Ketut Subiyanto)

Selain mengurangi inflamasi bagi mereka yang mengidap penyakit celiac, diet ini juga bermanfaat bagi kesehatan. Mengurangi gluten akan meringankan gejala sakit pencernaan, seperti kembung, diare, gas, dan sebagainya.

Selain itu, diet ini akan membantu meningkatkan energi. Pasalnya orang dengan penyakit celiac cenderung merasa kelelahan dan mengalami brain fog.

Hal itu terjadi karena adanya kekurangan nutrisi akibat kerusakan pada pencernaan. Jadi ketika tidak lagi mengonsumsi gluten maka level energi akan meningkat sehinga mencegah rasa lelah dan lemas.

Terakhir menjalankan diet 'gluten free' kabarnya mampu menurunkan berat badan. Sebab ketika menjalaninya kamu akan menghindari berbagai makanan saji cepat berkalori tinggi.

Tidak semua orang cocok menerapkan diet gluten free

Mengenal Diet 'Gluten Free' dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Diet gluten free berkepanjangan malah membuat orang kekurangan vitamin dan mineral. (Foto: Pexels/@Anna Shvets)

Sayangnya diet bebas gluten ini tidak bisa diterapkan untuk semua orang. Meskipun memiliki segudang manfaat, namun ada pula beberapa dampak negatifnya.

Sebuah studi dari The BMJ menyebutkan, diet gluten free berkepanjangan yang dilakukan oleh orang tanpa penyakit celiac, malah akan meningkat risiko penyakit kardiovaskular. karena mengurangi gluten juga berarti menghilangkan vitamin dan mineral.

Lebih lanjut ternyata orang yang menjalaninya akan kekurangan beberapa nutrisi penting, yakni serat, zat besi, kalsium, vitamin B12, folat, zinc, vitamin A,D,E, dan K.

Jadi jika kamu tidak intoleransi terhadap gluten atau memiliki penyakit celiac lebih baik atur pola makan seimbang agar tubuhmu mendapat asupan nutrisi yang cukup. (sam)

Baca juga:

Hati-Hati Obat Pelangsing Bisa Memicu Berbagai Penyakit

#Kesehatan #Info Kesehatan #Diet
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan