Kesehatan

Mengenal Bahaya Nokturia dan Nokturnal Enuresis

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 19 Desember 2020
Mengenal Bahaya Nokturia dan Nokturnal Enuresis

Apa itu nokturia? (Foto: Pixabay/Alexas_Fotos)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

APAKAH kamu sering buang air kecil di malam hari? Atau mengurusi anak yang sering ngompol? Kalau hanya sekali-kali mungkin tidak masalah. Namun jika mengalaminya hampir setiap hari kamu perlu waspada. Sebab gejala ini merupakan tanda kondisi Nokturia dan Nokturnal Enuresis.

"Nokturia didefinisikan sebagai berapa kali seseorang berkemih dalam periode tidur utamanya," jelas Ketua Indonesian Society of Female and Functional Urolofy, dr Harrina Erlianti Rahardjo, S.pU (K), Phd.

Baca Juga:

Begini Bahaya Menahan Gejolak Buang Air Besar

nokturia
Nokturia adalah kondisi ketika seseorang buang air kecil berkali kali dalam satu periode tidur dan setelahnya memiliki keinginan untuk kembali tidur. (Foto: Pexels/ROMAN ODINTSOV)

Namun perlu dicatat bahwa Nokturia terjadi jika seseorang terbangun dari tidurnya kemudian harus diikuti tidur kembali atau keinginan untuk tidur. Jadi jika kamu buang air kecil kemudian bangun sepenuhnya dan tidak kembali tidur itu bukan Nokturia. Lebih lanjut, nokturia juga ditunjukkan dengan buang air kecil yang terjadi lebih dari sekali dalam satu periode tidur.

Sementara menurut Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU (K), Nokturnal Enuresis merupakan ketidampuan mengontrol pengeluaran urin selama tidur yang terjadi pada anak-anak atau bahasa awamnya adalah mengompol.

Akan tetapi, seorang anak dapat dikategorikan mengalami kondisi ini jika mereka sudah berusia lebih dari lima tahun dan berlangsung terus menerus dalam kurun waktu tiga bulan. Jika terjadi di bawah usia lima tahun, Wahyudi menyebut bahwa mengompol adalah sebuah hal yang wajar karena itu merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak.

Nokturia disebabkan oleh beberapa hal. "Kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan Nokturia meliputi gangguan saluran kemih bagian bawah, gangguan ginjal, gangguan hormonal, gangguan tidur, dan pengaruh obat-obatan," tulis Ikatan Ahli urologi Indonesia melalui rilis persnya.

Baca Juga:

4 Penyebab Kamu Sering Buang Air Kecil Di Malam Hari

nokturia
Nokturia dan Nokturnal Enuresis bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya akibat gangguan pada ginjal. (Foto: Pixabay/mohamed_hassan)

Selain itu, Rahardjo menambahkan bahwa asupan air putih yang terlalu banyak dapat menyebabkan kondisi ini. Banyak orang mengalaminya karena merasa harus minum banyak air sebelum tidur agar tidak dehidrasi. Padahal mencukupi sebagian besar pasokan air harian di pagi dan siang hari sebenarnya sudah cukup.

Staf Medis Div. Metabolik Endokrin dan Diabetes, Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Dyah Purnamasari, SpPD, KEMD membagi penyebab Nokturia ke dalam dua kategori yaitu urologi dan non urologi. "Beberapa faktor lain yang memengaruhi timbulnya Nokturia di antaranya penggunaan obat tekanan darah tinggi tertentu, riwayat stroke, obesitas sentral, kebocoran protein di ginjal, fungsi ginjal, kadar hormon testosteron rendah dan adanya infeksi," terang

Tidak jauh berbeda dengan Nokturia, kondisi Enuresis disebabkan oleh kondisi genetik, konstipasi, infeksi saluran kemih, kapasitas kandung kemih yang kecil, ansietas, gangguan tidur, serta diabetes pada anak.

Tanpa disadari kondisi ini ternyata sangat memengaruhi kualitas hidup. Jika tidak diatasi dengan tepat, Nokturia dapat menyebabkan masalah sosial dan bahkan ekonomi bagi penderitanya. Ketika seseorang terbangun terus menerus, hal ini akan menggangu kualitas tidur. Otomatis akan berdampak pada gangguan mood, fungsi kognitif dan memori, serta dalam pekerjaan. "Kondisi ini juga bisa menyebabkan risiko jatuh, penyakit jantung dan diabetes, bahkan sampai penurunan sistem imun yang mungkin nanti bisa mengundang penyakit lain juga," jelas Rahardjo.

Baca juga:

Sulit Buang Air Besar? Mungkin 5 Cara Ampuh Ini Bisa Membantumu

#Kencing #Buang Air #Buang Air Kecil #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Samantha Samsuddin

Be the one who brings happiness

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan