Internasional

Motivasi Rusia Merebut Chernobyl

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 25 Februari 2022
Motivasi Rusia Merebut Chernobyl

Pembangkit listrik nuklir Chernobyl. (Foto: Reuters)

Ukuran:
14
Audio:

PASUKAN Rusia sudah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Demikian kata seorang penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, Kamis (24/2). Chernobyl menjadi lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia dan merupakan tempat penting dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

"Tidak mungkin mengatakan pembangkit listrik nuklir Chernobyl aman setelah serangan tidak jelas yang dilakukan Rusia. Ini merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," kata Podolyak, dikutip Reuters, Jumat (25/2).

Kini, Chernobyl telah dikuasai militer Rusia. Saat mengambil alih Chernobyl, pasukan Vladimir Putin menghadapi gempuran pasukan Ukraina dari tiga sisi. Hal itu terjadi setelah Moskow melancarkan serangan darat, laut, dan udara dalam serangan terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Baca juga:

Imbas Rusia Menginvasi Ukraina, Harga Bitcoin Kebakaran

Mengapa Rusia Merebut Chernobyl?
Chernobyl menjadi lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia. (Foto: National Review)

Podolyak mengatakan penguasaan Chernobyl merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa. "Rusia ingin mengendalikan reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi sinyal kepada NATO agar tidak ikut campur secara militer," ungkapnya.

Mengapa pasukan Rusia saat berambisi merebut Chernobyl dari Ukraina? Jawabannya ialah lokasi kota itu atau posisi geografi. Chernobyl menjadi rute terpendek untuk menempuh perjalanan dari Belarus ke ibu kota Ukraina, Kiev. Dengan begitu, kota ini menjadi garis serangan yang masuk akal bagi Rusia untuk menginvasi Ukraina.

Di sisi lain, mantan staf Angkatan Darat AS Jack Keane mengatakan Chernobyl memang terletak di rute terpendek dari Belarus ke Kiev meski tidak ada signifikansi militer. Rute itu dianggap menjadi target strategi Rusia untuk menurunkan pemerintah Ukraina. Keane mengatakan rute ini sebagai salah satu dari empat 'sumbu' yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina.

Baca juga:

Samsung Dilarang Jual Ponsel di Rusia, Ada Apa?

Mengapa Rusia Merebut Chernobyl?
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Al Jazeera)

Reaktor keempat di Chernobyl meledak pada April 1986, selama uji keamanan yang gagal. Ledakan itu mengirimkan awan radiasi ke sebagian besar Eropa dan mencapai AS bagian timur. Saat itu, Ukraina masih menjadi bagian dari Uni Soviet.

Jumlah kematian langsung dan tidak langsung dari bencana itu tercatat mencapai 93 ribu kasus akibat kanker tambahan di seluruh dunia. Otoritas Uni Soviet awalnya berusaha menutupi bencana dan tidak segera mengakui ledakan. Hal itu menodai citra pemimpin reformis Soviet, Mikhail Gorbachev, dan kebijakan Glasnost-nya untuk keterbukaan yang lebih besar dalam masyarakat Soviet.

"Para pejuang kami mengorbankan nyawa sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Twitter. (and)

Baca juga:

Ekspor Kopi Indonesia ke Rusia Masih Kalah Dibanding Vietnam

#Internasional #Berita Internasional #Rusia #Ukraina
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Dunia
Aksi Protes di Nepal Menewaskan 20 Orang hingga Membuat Perdana Menteri Mundur, Militer Ambil Alih Kekuasaan
Nepal mengalami gejolak sejak Senin (8/9).
Frengky Aruan - Rabu, 10 September 2025
Aksi Protes di Nepal Menewaskan 20 Orang hingga Membuat Perdana Menteri Mundur, Militer Ambil Alih Kekuasaan
Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Lifestyle
Prestasi Gemilang TRUST di Panggung Musik Dunia: dari Golden Award hingga Johann Strauss Award
Trinity Youth Symphony Orchestra (TRUST), komunitas orkestra asal Indonesia, kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional dengan meraih sejumlah penghargaan dalam ajang The 11th World Orchestra Festival 2025 yang digelar di Wina, Austria.
Frengky Aruan - Sabtu, 09 Agustus 2025
Prestasi Gemilang TRUST di Panggung Musik Dunia: dari Golden Award hingga Johann Strauss Award
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Bagikan