Mengapa Banyak Perempuan Memposting Foto Selfie Hitam-Putih?
 P Suryo R - Selasa, 25 Agustus 2020
P Suryo R - Selasa, 25 Agustus 2020 
                Greakan Challenge Accepted yang mengunggah foto hitam putih di media sosial. (Foto: Pixabay/Anemone123)
PADA bulan ini banyak perempuan di Instagram entah itu perempuan biasa, hingga selebritas mengunggah foto hitam-putih diri dengan caption #ChallengeAccepted, #WomenSupportingWomen dan tagar lainnya. Ini dilakukan untuk berkampanye solidaritas antar perempuan.
New York Times menulis bahwa premis dari tren "Challenge Accepted" adalah foto-foto hitam putih yang mempromosikan women empowerment. Sekaligus mendorong teman-teman lain untuk ikut serta dalam kampanye. Ini menjadi salah satu cara bagi perempuan untuk saling mendukung.
Baca Juga:
Protes kekejaman
 
Economic Times India Times menulis bahwa gerakan ini tren di kalangan perempuan-perempuan warga Turki sebagai tanda protes terhadap meningkatnya kekejaman terhadap perempuan di negara itu. Foto hitam putih itu dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana foto-foto korban kekerasan gender yang tewas berakhir pada koran hitam putih.
Isu ini menjadi marak di Turki karena P?nar Gültekin, seorang mahasiswa berumur 27 tahun diduga dibunuh oleh mantan pacarnya.
The Guardian menulis bahwa mereka juga sangat khawatir tentang upaya baru oleh partai yang berkuasa milik Presiden Recep Tayyip Erdo?an konon akan mencabut perjanjian Dewan Eropa yang dikenal sebagai konvensi Istanbul. Perjanjian itu merupakan legislasi inovatif dari tahun 2011 yang melindungi korban kekerasan domestik dan berbasis gender dan secara efektif akan dapat menuntut para pelanggar.
Turki vs Brasil
 
"Foto hitam putih kamu yang cantik itu ya, dimaksudkan untuk memberdayakan perempuan lain sebagai saudara kamu. Itu karena begitu banyak pria mengabaikan nilai kami, ” tulis seorang pengguna dalam Economic Times India Times. Tak mengherankan kemudian mendorong beberapa selebrita ikut mendukung gerakan ini.
Namun, fakta ini kembali menjadi pertanyaan saat beberapa media seperti CNN dan New York Times. Banyak yang mempertanyakan asal-usul tren tersebut. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa semua ini bukanlah dari isu yang terjadi di Turki.
CNN menulis iterasi "challenge accepted," dimana para perempuan berbagi foto hitam-putih diri mereka sebagai bentuk dukungan untuk perempuan lain yang dimulai dari Brasil.
Instagram mengatakan kepada CNN bahwa gerakan Turki tampaknya tidak terkait dengan tren ini. Melek Önder dari "We Will Stop Femicide Platform", kelompok di Turki yang melacak pembunuhan perempuan di negara itu, mengkonfirmasi kepada CNN bahwa tren tersebut berasal dari Brasil, bukan Turki.
Baca Juga:
Women empowerment
 
Entah darimana tren ini berasal, Turki atau Brazil, namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendukung sesama perempuan, menyuarakan women empowerment.
Meskipun abad 21 namun di banyak negara kesenjangan gender yang merugikan banyak perempuan masih marak terjadi. Kenyataan bahwa banyak perempuan aktif berkampanye dan saling membangun dan mendukung bersama merupakan hal yang bagus.
Namun, tidak cukup hanya memposting foto hitam-putih di Instagram atau sosial media manapun. Dukunglah gerakan sesama perempuan, mengedukasi teman-teman dan keluarga mengenai feminisme dan isu yang dialami perempuan akibat kesenjangan gender. Dapat pula melakukan donasi kepada organisasi-organisasi amal yang mendukung perempuan, dan saling menopang dan mendukung. (lev)
Baca juga:
5 Drakor dengan Tema Perempuan Tangguh yang Bisa Menemani Hari Kamu
Bagikan
Berita Terkait
PNM Kalahkan Grameen Bank dan BRAC, Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award
 
                      Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor
 
                      Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan
 
                      Polisi Turki Tangkap Empat Kartunis Pembuat Gambar Satire Nabi Muhammad yang Picu Protes Besar
 
                      Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
 
                      Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan
 
                      Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos
 
                      Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas
 
                      Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
 
                      Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara
 
                      




