Sains

Menerka Rasa Daging Dinosaurus

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 11 Oktober 2020
Menerka Rasa Daging Dinosaurus

Seperti apa ya rasa daging dinosaurus. (unsplash @amyb99)

Ukuran:
14
Audio:

JIKA saat ini dinosaurus masih berjalan di Bumi, pasti akan ada saja yang menjual daging dinosaurus. Lantas, seperti apakah kira-kira rasanya?

Banyak yang mengatakan dinosaurus rasanya akan mirip seperti ayam. Ide itu muncul karena ilmuwan dari Yale and Harvard berhasil memanipulasi ayam sehingga alih-alih menumbuhkan paruh, mereka menumbuhkan moncong seperti Velociraptor.

BACA JUGA:

Enaknya Nasi Goreng Rendang

"Sampai akhir-akhir perkembangan, tubuh burung tidak terlihat seperti tubuh burung, tetapi lebih seperti tubuh dinosaurs," kata Bhart-Anjan Bhullar, asisten profesor paleontologi dan zoologi Vertebrata di Yale yang juga penulis utama studi iitu kepada CNN.

Ide itu makin menguat lewat sebuah studi pada 2007 yang diterbitkan di jurnal Science. Studi itu mengungkapkan beberapa urutan protein dari fosil T Rex sangat mirip dengan urutan protein yang ditemukan pada ayam.

ayam
Sempat ada spekulasi bawa dinosaurus rasanya seperti ayam. (Foto:unsplash @relentless)

Hasil eksperimen dan studi itu memunculkan pertanyaan jika burung dan dinosaurus memiliki begitu banyak materi genetik yang sama, bisakah mereka memiliki rasa dan tekstur daging yang sama?

"Saat makan burung, kamu sebenarnya makan dinosaurus," ucap Bhullar kepada VICE. Bhullar menjelaskan burung merupakan dinosaurus hidup yang tersisa. Tentunya telah sangat berevolusi dari dinosaurus dan pendahulunya.

burung elang
Cakar dinosaurus Velociraptor rasanya mirip dengan cakar elang. (Foto: unsplash @jason_mowry_photo)

Dinosaurus merupakan hewan yang kuat dan tangguh. Berdasarkan spesimen cakar velociraptor yang diawetkan para ilmuwan, Bhullar berspekulasi bahwa cakar itu akan terasa lebih mirip burung pemangsa, seperti elang, katanya kepada CNN.

Menurut penggemar daging eksotis, rasa burung elang mirip dengan kalkun, tetapi lebih terasa seperti hewan buruan karena elang ialah karnivora.

Tidak ada jawaban spesifik tentang rasa daging dinosaurus. Bhullar menjelaskan semuanya tergantung pada jenis dinosaurus tersebut. Rasa daging amat dipengaruhi komposisi otot hewan dan apa yang dimakan, seperti rasa sapi yang diberi makan rumput rasanya sedikit berbeda dari sepupu mereka yang gemuk karena jagung.

Hewan liar yang bergerak cepat membutuhkan serat otot yang bergerak cepat. Hal itu berhubungan dengan daging putih. Meskipun demikan, tidak semua dinosaurus mirip dengan raptor. Beberapa dinosaurus ialah herbivora, beberapa penghuni daratan. Demikian disampaiakan Bhullar kepada CNN.

buaya
Buaya, hewan yang sudah ada dari era dinosaurus ini bisa menjadi salah satu contoh rasa dinosaurus. (Foto: unsplash @rylankrupp)

Karena dinosaurus merupakanreptil, Bhullar berpendapat bahwa dinosaurus primitif lain mungkin memiliki rasa yang mirip dengan buaya, yang memiliki nenek moyang yang sama dengan dinosaurus.
Mengenai rasa buaya, Paul Cook, pemilik perusahaan daging eksotis Osgrow, mengatakan kepada CNN bahwa daging itu terlihat dan terasa seperti daging babi.

Bagi kamu yang penasaran ingin coba rasa burung pemangsa seperti elang atau buaya karena penasaran rasa daging dinosaurus, banyak yang mengatakan kedua jenis daging itu terasa sangat tidak enak. Intinya, Bhullar mengatakan, ketika kamu berpikir tentang seperti apa rasanya dinosaurus, fokuskan semua pikiranmu ke sisi burung, atau mungkin aligator atau kadal.(Lev)

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan