Menenangkan Pikiran dengan Melatih Pernapasan


Memperlambat pikiran menjadi tujuan akhir dari banyak latihan meditasi. (Foto: freepik/yanalya)
PIKIRAN yang terus berpacu dengan cepat, overthinking, dan sulit konsentrasi. Semua adalah kondisi 'menantang' yang muncul karena pikiran kita terlalu banyak bekerja. Kondisi ini penting untuk dikenali dan diakui. Namun, bagaimana cara kamu untuk mengurangi berpikir?
Ada banyak latihan seperti seni bela diri, yoga, dan meditasi yang dapat membantu mewujudkan keadaan pikiran yang lebih tenang. Keterampilan ini membutuhkan waktu untuk bisa dikuasai tetapi akan sangat efektif. Namun, bagaimana jika kamu butuh segara mengistirahatkan otak yang terlalu lelah?
Baca juga:

"Memperlambat pikiran dapat menenangkan diri, itulah yang menjadi tujuan akhir dari banyak latihan pemusatan pikiran, meditasi menjadi contoh yang paling jelas," ujar ahli saraf sensorimotor E. Paul Zehr PhD dalam artikelnya di Psychology Today.
Namun, menurutnya, hal itu bisa menjadi tantangan bagi banyak orang. "Ketika kamu mencoba mengubah pikiranmu dengan menggunakan pemikiran sendiri, itu seperti gatal dan mencoba membuat kulit menggaruknya sendiri," ujarnya.
Dia menambahkan, ada hubungan yang melekat dan intim antara hal yang coba kamu ubah (pikiranmu), hal yang melakukan pemikiran (kamu dalam pikiranmu), dan substrat yang ingin kamu ubah (yang membawa kita kembali pada pemikiranmu).
Salah satu cara untuk membantu diri sendiri adalah dengan mencoba berpikir perlahan. Cara ini bergantung pada efek yang menyelimuti umpan balik sensorik dari gerakan tubuh terhadap aktivitas otak.
Baca juga:
4 Tips Menjaga Kesehatan Pikiran saat Aktivitas Mulai 'Burn Out'

Cara tersebut seperti usaha untuk peretasan otak yang dapat membantu kamu 'naik level'. "Meskipun kita tidak dapat secara langsung dan andal mengatur aktivitas otak sampai mendapat jam terbang latihan mindfulness yang tinggi, kita dapat secara langsung mengontrol bagian lain dari tubuh di luar otak kita, salah satunya dengan mengontrol gerakan dan pernapasan," jelas Zehr.
Hal utama yang harus dilakukan adalah melepaskan upaya untuk mengendalikan hal-hal yang tidak dapat dipengaruhi secara langsung dan memperlambat hal-hal yang dapat dikendalikan. "Mengatur napas kita adalah kunci untuk menenangkan ini," lanjutnya.
Selain itu, kamu juga dapat memperlambat gerakan, jangan terburu-buru, dan tarik napas melalui hidung. Kamu dapat bernapas melalui mulut jika mau, tetapi sangat penting untuk menarik napas melalui hidung.
"Perlambat setiap napas, dan tahan setiap napas sebentar selama menghirup dan menghembuskan napas. Semua upaya ini memberikan sinyal somatosensori yang teratur dan berirama ke otak yang dapat membantu menenangkan pikiran," demikian jelas Zehr. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas

Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
