Bagaimana Hubungan Musik dan Pikiran Seseorang?


Musik memberikan manfaat bagi pikiran. (Foto: Unsplash/bruce mars)
SETIAP orang punya musik atau lagu favoritnya masing-masing, mulai dari pop, jazz, R&B, reggae, hingga metal. Musik juga tampaknya sudah menjadi teman dalam keseharian kita, seperti saat bekerja, jatuh cinta, pengiring tidur, serta saat mengalami patah hati.
Tanpa disadari, musik memang memiliki manfaat bagi hati dan pikiran. Peneliti menemukan bahwa salah satu manfaatnya yang paling umum adalah membantu orang mengatur emosi mereka. Ahli saraf sekaligus profesor neurobiologi dan perilaku di Universitas California, Norman M. Weinberger, Ph.D. menjelaskan bagaimana peran musik dalam otak dan kehidupan kita.
Baca juga:

"Musik ada di setiap budaya, bahkan bayi pun memiliki kemampuan musik yang sangat baik yang tidak dapat dijelaskan. Seorang ibu menyanyikan sebuah lagu ke bayi mereka karena memang mengerti. Musik tampaknya menjadi bagian dari warisan biologis manusia," kata Weinberger mengutip laman Psychology Today.
Menurut Weinberger, otak manusia akan memproses setiap elemen-elemen musik, mulai dari ritme, melodi, tempo, dinamika, higga tangga nada. Misalnya, sel-sel tertentu di otak kanan akan lebih cepat responnya terhadap melodi daripada bahasa. Representasi musik yang kompleks acapkali membuat otak sulit mempelajarinya.
"Salah satu taktiknya adalah mulai dengan dasar-dasarnya, seperti pengenalan melodi dalam kunci yang berbeda. Hampir setiap neuron (sel saraf) merespon secara berbeda terhadap nada di dalam konteks yang berbeda," ungkapnya.
Baca juga:

Pengalaman musik, lanjutnya, juga akan membentuk otak manusia. Semakin kamu sering bermusik di satu genre tertentu, maka kamu akan merasa lebih mengerti, peka, dan tertarik. Ketika seseorang menyanyikan sebuah lagu dengan nadanya sendiri, kamu bisa peka dan bisa mencari kunci nada tersebut.
Mendengarkan musik yang sama berulang-ulang kali juga bisa membentuk memori di otak. Sebuah penelitian menemukan bahwa, ketika mahasiswa yang mendengarkan lagu Mozat selama 10 menit tampil lebih baik ketika menghadapi tes spasial-temporal. Penelitian ini pun berkembang, bahkan anak-anak sekolah juga menjadi lebih pintar setelah mendengarkan lagu tadi.
"Mendengarkan musik memilik efek jangka panjang pada otak, serta diiringi dengan waktu dan latihan. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan musik bisa berdampak baik bagi perilaku kognitif seseorang. Musik melatih otak mulai dari segi penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan emosi," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Rahmania Astrini Luncurkan Single 'Back 2 You', Berikut Lirik Lengkapnya

Lirik Lagu 'Semoga Saja' dari Aisha dan Ade Govinda, Ceritakan tentang Kehilangan Seseorang

Kelompok Penerbang Roket Kembali Sentil Isu Sosial Lewat Single 'TIGOR'

Slank Rilis Album 'The Greatest Hits Live', Berisi Kompilasi Konser Era 2002-2025

Lirik Lengkap Lagu 'IRIS OUT' - Kenshi Yonezu, Jadi Soundtrack Anime Chainsaw Man

Qodir dan Arya Novanda Luncurkan Single 'LOGILA!, Suara untuk Mereka yang Tertindas

Kembali Berkarya, Ardina Rasti Rilis Single Baru 'Hati-hati dengan Hatiku'

EP 'OMW (On My Way)', Perjalanan Musik Baru VARITDA yang Hangat dan Nostalgis

Dnanda Gambarkan Keindahan Sederhana Lewat Lagu 'Bola Mata Sayu', Simak Lirik Lengkapnya
