Menelaah Efektivitas Akupuntur untuk Migrain


Akupuntur dilakuakan pada kulit tubuh yang diinginkan. (Pexels/Rodnae Productions)
PERNAH mencoba pengobatan alternatif akupuntur? Pengobatan ini sangat efektif menangani beberapa macam penyakit. Akupuntur identik dengan jarum khusus yang berukuran kecil dan tipis.
Dikenal sebagai teknik pengobatan tradisional tertua yang berasal dari Tiongkok, akupuntur bisa mengobati nyeri punggung, stroke, sulit tidur, hingga sakit kepala.
Baca Juga:
Dikutip dari Health, akupuntur merangsang bagian-bagian tubuh tertentu melalui kulit dengan jarum-jarum tipis dan kecil. Negara-negara di barat mencoba memahami bagaimana pengobatan akupuntur itu bisa berfungsi dan membantu mengobati pasien.

Studi menunjukkan hal itu efektif untuk mengurangi mual dan nyeri terhadap pasien kanker. Namun, National Cancer Institute mendapatkan banyak pertanyaan mengenai apakah akupuntur berguna bagi nyeri lain, seperti migrain. Ada beberapa penelitian yang berbicara mengenai keefektifan akupuntur tersebut.
Akupuntur bisa lebih efektif dibandingkan pengobatan standar dalam menangani nyeri migrain. Adapun manfaat yang didapatkan dari akupuntur bagi migrain, seperti adanya pengurangan frekuensi dan durasi migrain. Akupuntur juga dinyatakan aman dan efektif untuk penderita migrain.
Dilaporkan dari American Migraine Foundation, pada tinjauan sistematis yang dilakukan pada 2016, frekuensi sakit kepala turun 50 persen setelah enam bulan mendapatkan perawatan akupuntur. Ada yang mengalami penurunan ringan dan ada juga yang mengalami pengurangan intensitas sakit kepala. Namun, tetap ada juga pasien yang tidak mengalami penurunan apa-apa.
Baca Juga:
Jarum yang digunakan pada akupuntur merupakan jarum sekali pakai. Jadi, kamu mungkin akan merasakan nyeri, pendarahan ringan atau memar pada kulit.
Ternyata, tidak semua orang bisa melakukan perawatan akupuntur ini. Orang memiliki gangguan pendarahan atau orang yang menggunakan pengencer darah tidak boleh menjalani pengobatan akupuntur. Alasannya karena bisa meningkatkan risiko pendarahan atau memar akibat jarum suntik.

Orang dengan alat pacu jantung juga perlu menghindari segala bentuk perawatan akupuntur yang menggunakan listrik. Karena bisa mengganggu dan membahayakan fungsi dari alat pacu jantung tersebut. Kemudian, perempuan yang sedang mengandung juga harus berhati-hati. Karena beberapa bentuk akupuntur dianggap bisa merangsang persalinan.
Dr. Cowan menekankan bahwa perawatan akupuntur tidak boleh dijadikan sebagai praktik medis tunggal saja, namun juga harus disertai moksibusi, herbal, dan lainnya. Tetap berhati-hati pada saat memilih tempat akupuntur dan melakukan perawatan akupuntur. Jangan sampai datang ke tempat praktik akupuntur yang tidak terpercaya, karena nantinya bisa menimbulkan bahaya pada kesehatan. (yos)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
