Mendadak Lupa, Cari Tahu Sebabnya

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 13 September 2023
Mendadak Lupa, Cari Tahu Sebabnya

Lupa yang dialami oleh seseorang, dapat terjadi karena beberapa alasan. (freepik/benzoix)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

JIKA kamu suka mendadak lupa, sebaiknya kamu cari tahu apa penyebabnya. Lupa merupakan kondisi dimana seseorang kehilangan atau tidak mampu mengingat informasi atau pengalaman yang telah dipelajari atau dialami sebelumnya.

Lupa yang dialami oleh seseorang, dapat terjadi karena beberapa alasan, mulai dari tidak mendapatkan waktu tidur yang mencukupi, kelelahan, stres, pola hidup yang tidak sehat, penuaan, cedera otak hingga mengalami kondisi medis seperti Alzheimer ataupun demensia.

Baca Juga:

Event Boundary, Kondisi Lupa Mengerjakan Sesuatu

lupa
Lupa proaktif merupakan lupa yang terjadi pada informasi atau pengalaman yang baru saja dipelajari . (freepik/wayhomestudio)

Yuk, ketahui terlebih dahulu beberapa jenis lupa yang seringkali dialami. Melansir dari laman Hallosehat,
ini jenis-jenis lupa yang mesti kamu tahu, antara lain:


Lupa jangka pendek


Lupa jangka pendek merupakan lupa yang terjadi dalam waktu singkat dan hanya mengenai informasi yang baru saja dialami atau dipelajari.

Lupa jangka panjang


Lupa jangka panjang merupakan lupa yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama dan dapat mengenai informasi yang telah disimpan dalam ingatan untuk waktu yang cukup lama.

Lupa retroaktif


Lupa retroaktif adalah jenis lupa yang terjadi pada informasi atau pengalaman yang telah dialami sebelumnya.

Lupa proaktif


Lupa proaktif merupakan lupa yang terjadi pada informasi atau pengalaman yang baru saja dipelajari dan dapat mengganggu kemampuan untuk mempelajari informasi baru.

Baca Juga:

Sering Lupa Bukan Berarti Pikun

lupa
Kurang tidur dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsi otak dalam mengingat dan memproses informasi. (freepik/jcomp)

Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan lupa, misalnya pola hidup yang dijalani tidak sehat. Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok ataupun sering mengonsumsi minumam beralkohol bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat sesuatu, karena suplai oksigen dan fungsi otak menjadi terganggu.

Tidak hanya itu, ada beberapa penyebab lainnya yang bisa menyebabkan risiko seseorang menjadi pelupa semakin besar, seperti:

Asupan nutrisi tidak terpenuhi


Seseorang yang kekurangan asupan nutrisi seperti vitamin B1 dan vitamin B12 dapat meningkatkan potensi mengalami lupa. Pasalnya, vitamin B1 dan vitamin B12 sangat baik dalam menjaga kesehatan sel saraf otak dan bagian lain di dalam tubuh.

Tidak hanya itu, vitamin B12 memiliki andil penting dalam pembentukan sel darah merah yang juga memegang peranan penting dalam mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, salah satunya otak.

Stres


Tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang bisa mempengaruhi bagian hippocampus di otak ketika seseorang sedang stres ataupun depresi. Sehingga, seseorang menjadi kehilangan fokus serta sulit berkonsentrasi. Pada akhirnya mampu mempengaruhi memori, daya ingat serta kemampuan otak dalam mencerna informasi baru.

Konsumsi obat-obatan


Ada beberapa studi yang menjelaskan bahwa mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu datangnya rasa kantuk sehingga menjadi mudah lupa dan sulit berkonsentrasi. Beberapa jenis obat-obatan tersebut dapat berupa antidepresan, antiansientas, antihistamin, antikolinergik atau pelemas otot yang mampu memberikan pengaruh ataupun gangguan pada daya ingat, sehingga harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

Selain itu, obat penurun kolesterol golongan statin juga dapat memberikan dampak yang kurang baik pada daya ingat seseorang yang mengonsumsinya. Walaupun efek samping ini terbilang ringan dan jarang terjadi.

Mengalami kondisi atau penyakit tertentu


Lupa juga dapat terjadi karena mengalami kondisi tertentu, misalnya cedera kepala akibat kecelakaan. Bahkan kondisi tersebut juga dapat menyebabkan seseorang kehilangan ingatannya, baik ingatan jangka pendek maupun ingatan jangka panjang.

Selain kondisi tersebut, seseorang yang menderita penyakit tertentu juga dapat meningkatkan potensi lupa. Beberapa penyakit tersebut seperti Alzheimer, demensia, sindrom kelelahan kronis dan stroke. Penyakit tersebut berpotensi memicu penderitanya mengalami gangguan pada fungsi otak bagian hippocampus yang bisa berdampak pada daya ingat penderitanya.

Kurang tidur


Siapa sangka bila kurang tidur dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsi otak dalam mengingat dan memproses informasi. Sehingga, waktu tidur menjadi hal yang tidak boleh disepelekan, karena tidur adalah waktu istirahat yang tepat untuk saraf otak.

Ketika otak terlalu lelah, otak akan bekerja lebih berat dari biasanya dalam menjalankan tugasnya. Hal ini akan terjadi bila seseorang yang kurang tidur tetap memaksakan diri untuk tetap beraktivitas. Sehingga, seseorang yang kurang tidur akan lebih mudah melupakan hal yang baru saja terlintas dipikirannya serta menjadi lebih sulit dalam berkonsentrasi.

Hindari penyebab-penyebab lupa seperti yang telah dijelaskan ya. Agar otak kamu dapat bekerja secara maksimal ketika beraktivitas. (dgs)

Baca Juga:

Cari Tahu Penyebab Mudah Lupa, Segera Atasi

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan