Menaker Ida Fauziyah Bicara Kelanjutan Subsidi Upah pada 2023


Menaker Ida Fauziyah saat ditemui usai menghadiri acara wisuda putranya di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (22/2/2023) (ANTARA/Luqman Hakim)
MerahPutih.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) belum memastikan ada tidaknya kebijakan bantuan subsidi upah (BSU) dari pemerintah pada 2023.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah berharap, kondisi perekonomian para pekerja terus mengalami pemulihan sehingga pada 2023 tidak memerlukan kebijakan BSU.
"Mudah-mudahan tahun ini tidak ada sesuatu yang membuat pemerintah harus mengeluarkan subsidi karena pendapatan teman-teman (pekerja) tidak berkurang," kata Ida saat ditemui usai menghadiri acara wisuda putranya di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (22/2).
Baca Juga:
3,6 Juta Pekerja Sudah Bisa Cairkan BSU di Kantor Pos
Ida mengatakan, BSU bagi pekerja yang diberikan pada 2020 dan 2021 menggunakan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian para pekerja.
Pada 2022 , menurut dia, kebijakan BSU kembali dilanjutkan untuk membantu para pekerja yang saat itu menghadapi dampak penyesuaian harga BBM.
Ida yang enggan menyebut kebijakan tersebut dihapus pada 2023, menuturkan bahwa jika pendapatan para pekerja telah mengalami pemulihan pascapandemi maka tentu tahun ini tidak perlu lagi ada subsidi.
"Kami berharap kondisinya normal, teman-teman memiliki pendapatan yang dengan pendapatan itu bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Nah, kalau sudah seperti itu kan tidak perlu ada subsidi," ujar dia, dikutip Antara.
Baca Juga:
Waroeng SS Sunat BSU, Gibran Buka Suara
Kendati pada tahun ini diperkirakan terdapat tantangan resesi global, ia optimistis kondisi perekonomian Indonesia masih aman dan inflasi masih terkendali.
Keyakinan itu, menurut dia, juga diperkuat dengan prediksi sejumlah lembaga keuangan, termasuk Bank Dunia yang menyebut perekonomian Indonesia meski ada penurunan tapi masih bisa bertumbuh positif.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi turun, tapi masih sangat baik dibandingkan negara-negara yang lain. Kalau awalnya diprediksi tumbuh 5,3 persen kemudian dikoreksi lebih rendah dari itu, tapi masih tumbuh positif, dan inflasi juga masih terkendali," ujar dia. (*)
Baca Juga:
Waroeng SS Potong Gaji Karyawan Penerima BSU
Bagikan
Berita Terkait
Ini Berbagai Program Buat Cegah PHK dan Ringankan Buruh, Subsidi Upah Dilanjutkan

Pemerintah Pertimbangkan Gelontorkan Bantuan Subsidi Upah Jelang Akhir Tahun

Diskon Transportasi dan Subsidi Upah Bakal Dilanjutkan? Ini Sinyal Pemerintah

Bantuan Subsidi Upah Harus Buat Kebutuhan atau Kegaiatan Produktif, Jangan Buat Judol

13 Juta Buruh Sudah Dapat BSU, Tinggal 15 Persen Belum Terima

BRI Salurkan Dana Bantuan Subsidi Upah ke 2,8 Pekerja Senilai Rp 1,72 Triliun

Bantuan Subsidi Upah Cair, Begini Cara Cek di Situs BPJS Ketenagakerjaan dan Kemenaker

Datanya Lagi Diproses, Begini Syarat Penerima dan Cara Dapat Subsidi Upah Rp 600 Ribu!

Pemerintah Kembali Gulirkan Bantuan Subsidi Upah, Begini Cara Mendapatkannya

Berbagai Insentif Buat Ungkit Daya Beli, Diskon Listrik Sampai Subsidi Upah Seperti Saat COVID-19
