CRT dengan Teknologi Multipoint Pacing Perbaiki Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung


Alat CRT dengan teknologi Multipoint Pacing (Foto: MP/Ikhsan Digdo)
PERNAH merasa sesak napas dan cepat lelah? Atau mungkin kamu juga pernah merasa nafsu makan berkurang. Ditambah kamu mengalami depresi. Jika kamu merasakan salah satu gejala ini. Bisa jadi kamu terkena penyakit gagal jantung.
Gagal jantung disebabkan banyak hal. Bisa dari penyakit jantung koroner, hipertensi, hingga penyakit katup. Intinya penyakit jantung sudah mengancam berbagai negara di dunia ini. "Gagal jantung sudah merupakan pandemi global yang diderita kurang lebih 26 juta penduduk dunia," ujar dr. Dicky Armein Hanafy, SpJP(K) dalam sebuah temu pers di Rumah Sakit Columbia Asia Pulomas, Selasa (2/4).
Tingkat kematian pasien gagal jantung yang dirawat di RS cukup tinggi. Sebanyak 12% pasien meninggal dunia karena penyakit tersebut. Meskipun penyakit gagal jantung dapat menyebabkan kematian. Tapi ada solusi baru untuk meningkatkan kualitas hidup. Serta harapan hidup pasien gagal jantung
.

Jika melalui terapi obat-obatan belum ada perubahan bagi pasien gagal jantung. Pasien gagal jantung dapat memiliki harapan hidup. Dengan menggunakan inovasi teknologi bernama Cardiac Resynchronization Therapy (CRT). "Ketika obat tidak dapat memberikan prinsip tersebut. Maka dilakukan tatalaksana CRT," ujar dr. Sunu Budhi Raharjo,PhD, SpSP(K).
CRT merupakan alat berukuran kecil yang dipasang untuk mengembalikan gerak dinding jantung agar lebih sinkron. Alat ini menggunakan baterai dan dibantu dengan generator untuk mengoperasikannya. Perawatannya juga mudah.
Baca juga:
Sering Diabaikan, Tiga Gejala Penting Serangan Jantung
Ambil Jatah Libur untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Perempuan Muda Rentan Terkena Serangan Jantung?
Baterai CRT dapat bertahan hingga 8-10 tahun. Ada tiga kabel pacu pada CRT. Yang dipasangkan pada serambi kanan jantung, dan bilik kiri maupun kanan jantung. "Nanti kalau sudah lama yang diganti generatornya, bukan baterainya," papar dr. Sunu.
dr. Sunu menambahkan, CRT memiliki inovasi terbaru. Dengan menggunakan teknologi Multipoint Pacing. Teknologi terbaru ini dirancang untuk mengirimkan beberapa electrical pulses pada left ventricular (LV). Sehingga dapat membantu menghasilkan denyut jantung yang normal.
Teknologi terbaru CRT ini dapat berfungsi terhadap setiap pasien gagal jantung. Berbeda dengan CRT konvensional yang terkadang enggak merespon ke pasien gagal jantung tertentu.

Alat tersebut juga pertama kali hadir di Indonesia. Yang hanya dapat kamu temukan di Rumah Sakit Columbia Asia Pulomas, Jakarta Timur. "Ini adalah upaya kita untuk meningkatkan kualitas dan harapan hidup pasien," tambah dokter yang juga praktek di Rumah Sakit tersebut.
Sementara itu, dr. Dicky, mengatakan. Enggak semua pasien disarankan menggunakan CRT. Semua tergantung dengan jumlah fraksi ejeksi setiap pasien. Menurut dia pasien yang harus menggunakan CRT jika jumlah fraksi ejeksinya di bawah 35%. "Kalau masih antara 35-55% kita masih akan kasih obat-obatan," terang dr. Dicky.
Selain itu, kata Dr. Dicky. Pasien gagal jantung akan menjalani pemeriksaan terlebih dulu. Sebelum menggunakan CRT. Pemeriksaan tersebut termasuk melihat riwayat penyakit jantung pasien. Kemudian melakukan pemeriksaan menggunakan EKG. Setelahnya pasien juga akan melakukan pemeriksaan ECHO jantung. "Dalam satu sampai dua jam pemeriksaannya juga sudah selesai. Pasien hanya perlu menginap selama tiga malam setelah pemasangan CRT," imbuhnya.
Yang perlu kamu ketahui juga. CRT memang enggak memperbaiki fungsi jantung seperti semula. Tapi alat itu bisa mensinkronkan kerja jantung lebih efektif lagi. "Walau tidak bisa seperti semula. Tapi bisa diperbaiki," tukasnya. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
