Kesehatan

Sering Diabaikan, Tiga Gejala Penting Serangan Jantung

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Selasa, 08 Januari 2019
Sering Diabaikan, Tiga Gejala Penting Serangan Jantung

Gejala serangan jantung sering diabaikan (Foto: Pexels/freestocks.org)

Ukuran:
14
Audio:

SEMULA semua aktivitas tubuh berjalan normal. Kamu pun bisa melakukan kegiatan rutin. Bisa mengendarai kendaraan menuju ke kantor. Bisa berolahraga. Dan segudang aktivitas lainnya.

Namun, mendadak dada terasa sesak. Tangan kamu pun menggenggam erat dada sebelah kiri. Begitulah gambaran singkatnya jika kamu terkena serangan jantung.

Serangan jantung itu mengerikan. Karena bisa datang mendadak. Namun, bukan berarti gejala penyakit jantung enggak bisa kamu ketahui. Ada beberapa gejala serangan jantung yang enggak pernah kamu sadari.

"Kebanyakan pasien memiliki gejala sebelum serangan jantung mereka," kata James Park, M.D., FACC, direktur Program Jantung dan Vaskular di Texas Health Dallas sebagaimana di lansir dari laman Men's Health. Namun, kata Park, banyak pria cuek dan mengabaikan gejala serangan jantung ini.

Lalu apa saja gejala serangan jantung yang sering kamu abaikan ini?

1. Keram di betis

Kram betis bisa menjulur ke paha dan pinggul (Foto: Pexels/rawpixel.com)

Sensasi kram atau terbakar di betis nantinya perlahan-lahan bisa naik ke paha dan pinggul. Ini adalah tanda umum penyakit arteri perifer (PAD), penyempitan arteri yang membatasi aliran darah ke anggota tubuh, perut, dan kepala.

Ketidaknyamanan itu disebabkan ketika darah tidak cukup mengalir melalui kaki. "Kebanyakan pasien akan mengaku tidak bisa berjalan jarak normal tanpa gejala, atau harus berhenti untuk beristirahat sebelum mereka bisa berjalan lagi tanpa gejala," kata Park.

Ketidaknyamanan ini bisa berarti jantung kamu berisiko terhadap masalah potensial juga. PAD mirip dengan penyakit arteri koroner, ketika plak menumpuk di sekitar pembuluh darah utama jantung.

2. Mendengkur berlebihan

Waspada kalau sering mendengkur (Foto: Pexels/John-Mark Smith)

Boleh saja tidur mendengkur. Tapi kalau sudah keseringan dan suaranya amat mengganggu, kemungkinan kamu berisiko terkena serangan jantung. Mendengkur ialah salah satu tanda kamu menderita apnea tidur atau bisa berhenti bernapas saat tidur.

berhenti bernapas dapat secara serius membuat tubuh kamu stres, meningkatkan tekanan darah, menyebabkan jantung berdetak tidak teratur, dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Demikian penjelasan Robert Segal, M.D., FAAC, pendiri Manhattan Cardiology.

3. Ereksi enggak normal (Disfungsi ereksi)

Mr. P harus sekeras mentimun kalau ereksi normal (Foto: Pexels/Andreea Ch)

Ereksi terjadi ketika lebih banyak darah mengalir ke Mr.P, sehingga membuatnya sangat keras. Tetapi jika pembuluh-pembuluh darah itu rusak, aliran darahnya kurang leluasa, artinya kamu akan susah ereksi atau mempertahankan ereksi. Ereksi normal ialah harus sekeras mentimun.

Seperti dijelaskan Segal, jika pembuluh darah di sana rusak, ada kemungkinan pembuluh darah di dekat jantung juga bisa rusak. Penyebab utama kerusakan pembuluh darah ini adalah penumpukan plak. Ketika itu terjadi di pembuluh ke jantung kamu, risiko kamu terkena serangan jantung sangat besar.

Bagaimana Sahabat MP, pernah mengalami gejala-gejala tadi? (ikh)

Baca juga: Waspada, Sakit Di Rahang Gejala Serangan Jantung

#Sakit Jantung #Gangguan Jantung
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Olahraga
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Ellyas Pical yang dikabarkan masuk perawat RS sejak tanggal 20 Februari lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 Februari 2025
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Fun
Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung
Posisi tidur terbaik untuk pasien gagal jantung.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 September 2024
Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung
Lifestyle
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar mengatakan bahwa perempuan menjadi kelompok masyarakat yang sangat kurang aktif melakukan pengecekan kesehatan jantung.
Frengky Aruan - Rabu, 31 Juli 2024
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Lifestyle
Mengenal Aritmia, Penyebab Atlet Meninggal Mendadak Usai Olahraga
Kasus meninggal dunia usai aktivitas olahraga bukanlah hal yang baru terjadi di dunia atlet, salah satunya dipicu kondisi sudden cardiac death (SCD) alias aritmia.
Frengky Aruan - Selasa, 02 Juli 2024
Mengenal Aritmia, Penyebab Atlet Meninggal Mendadak Usai Olahraga
Fun
Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
Henti jantung mendadak tidak sama dengan serangan jantung.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 10 Mei 2023
Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
Bagikan