Memahami Ovulasi pada Perempuan


Memahami periode ovulasi pada perempuan. (Foto: Kemenkes)
MERAHPUTIH.COM - BEBERAPA hari dalam sebulan, para perempuan mengalami ovulasi. Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur ke tuba falopi untuk dibuahi.
Masa ovulasi merupakan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual agar bisa segera hamil. Sebaliknya, ovulasi juga bisa dimanfaatkan sebagai KB alami untuk mencegah kehamilan. Dengan mengetahui kapan masa subur atau periode ovulasi terjadi, kamu bisa menghindari hubungan seksual agar tidak hamil.
Baca juga:
Proses terjadinya ovulasi
Selama siklus menstuasi, ovarium akan mempersiapkan sekitar 15–20 sel telur matang setiap bulan. Telur yang paling matang akan dikeluarkan dan masuk ke tuba falopi untuk dibawa menuju rahim.
Siklus menstruasi secara normal berkisar 25–30 hari dengan rata-rata siklus 28 hari. Periode masa subur atau ovulasi ini biasanya dimulai di sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi.
Jika siklus menstruasi kamu ialah 28 hari dan teratur setiap bulannya, hari ke-14 biasanya bisa dijadikan patokan masa ovulasi. Meski demikian, siklus menstruasi pada setiap perempuan bisa berbeda-beda, ada yang teratur dan ada yang tidak. Perubahan siklus menstruasi ini bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya kenaikan atau penurunan berat badan, stres berat, kurang tidur, terlalu sering berolahraga, atau penyakit tertentu, misalnya PCOS.
Tanda-Tanda Ovulasi
Meski tanda ovulasi pada tiap perempuan bisa berbeda-beda, ada beberapa tanda umum terjadinya ovulasi, yakni:
1. Suhu basal tubuh
Suhu basal tubuh yakni suhu tubuh saat beristirahat. Kamu bisa mengukur suhu basal tubuh dengan termometer khusus.
Dengan mengetahui perubahan pada suhu basal, kamu dapat memprediksi kapan mengalami ovulasi dan mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan.
2. Keputihan
Keputihan ini merupakan lendir leher rahim yang bisa menjadi pertanda bahwa kamu sedang dalam masa subur. Menjelang dan saat ovulasi, lendir menjadi lebih cair sehingga mempermudah masuknya sperma ke dalam tuba falopi untuk bertemu dengan sel telur. Saat yang paling subur ialah ketika lendir tersebut mulai terlihat agak jernih seperti bagian putih pada telur mentah.
3. Peningkatan gairah seksual
Pada saat ovulasi, perempuan lebih bergairah untuk melakukan hubungan seks. Sebuah studi mengungkapkan pada masa ovulasi sebagian perempuan merasa ia lebih menarik ketimbang hari-hari biasanya.
4. Sakit di bagian perut
Rasa sakit atau kram di bagian perut disebut juga dengan mittelschmerz. Sebagian perempuan mengaku mereka merasakan sakit di bagian ovarium, yaitu perut bagian bawah pada masa ovulasi. Rasa sakit ini juga bisa muncul di salah satu punggung pada saat ovulasi.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
