Melindungi Anak-anak dari Krisis Iklim

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 12 November 2021
Melindungi Anak-anak dari Krisis Iklim

Lindungi anak-anak dengan pendidikan mengenai krisis iklim. (Foto: Unsplash/Larm Rmah)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENINGKATNYA peristiwa ekstrem, seperti kebakaran hutan, kegagalan panen, kekeringan, banjir, dan gelombang panas memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka. Mirisnya, dalam krisis apa pun, anak-anak sangat rentan dan biasanya yang paling terkena dampak dari ketidaksetaraan dan diskriminasi.

Hak anak-anak terancam akibat banyaknya peristiwa ekstrem yang memiliki implikasi serius bagi perkembangan di masa depan mereka. Kita harus mengingatkan para pemimpin dunia bahwa hak-hak anak wajib menjadi bagian dari agenda.

Baca juga:

Indonesia Butuh Rp 3.779 Triliun Atasi Dampak Perubahan Iklim

Mengutip dari Inkstickmedia, data baru yang diterbitkan oleh Save the Children, menyoroti ketidakadilan antargenerasi yang timbul akibat darurat iklim. Mereka menemukan anak yang lahir pada tahun 2020 rata-rata akan menghadapi gelombang panas tujuh kali lebih terik selama hidup mereka daripada kakek-nenek mereka. Bayi yang baru lahir juga akan hidup melalui 2,6 kali lebih banyak kekeringan, 2,8 kali lebih banyak banjir sungai, dan dua kali jumlah kebakaran hutan.

Anak-anak mengalami gangguan dalam dunia pendidikan. (Foto: Unsplash/Mi Pham)
Anak-anak mengalami gangguan dalam dunia pendidikan. (Foto: Unsplash/Mi Pham)

Keadaan darurat iklim juga menimbulkan risiko yang semakin besar terhadap hak-hak anak atas pendidikan dan perlindungan. 75 juta anak-anak mengalami gangguan dalam dunia pendidikan setiap tahun dan sekitar setengahnya disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir dan kekeringan. Sekolah sering rusak atau bahkan hancur, seperti yang kita lihat ketika Topan Idai melanda Mozambik pada 2019, meninggalkan ribuan ruang kelas dalam kehancuran.

Perubahan iklim diproyeksikan meningkat secara dramatis selama beberapa tahun ke depan dan akan berkontribusi terhadap meningkatnya anak-anak yang putus sekolah. Anak perempuan juga berisiko tinggi terhadap pernikahan dini, karena keluarga berjuang untuk mengatasi dampak ekonomi dari guncangan iklim, yang dapat menutup kesempatan pendidikan gadis-gadis ini untuk keluar dari ruang kelas untuk selamanya.

Baca juga:

Siklon Tropis Seroja Buktikan Perubahan Iklim Nyata

Pendidikan harus melengkapi generasi berikutnya dengan alat dan keterampilan untuk menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk melindungi diri mereka sendiri dan komunitas mereka dari dampak terburuk perubahan iklim. Namun, solusi sosial sering diabaikan dengan mengorbankan teknologi baru yang mencolok. Terlepas dari bukti yang berkembang, negara-negara gagal memprioritaskan pendidikan tentang keberlanjutan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati.

Perubahan iklim diproyeksikan meningkat secara dramatis selama beberapa tahun ke depan. (Foto: Unsplash/Anita Jankovic)
Perubahan iklim diproyeksikan meningkat secara dramatis selama beberapa tahun ke depan. (Foto: Unsplash/Anita Jankovic)

Menambahkan topik-topik seperti lingkungan, krisis iklim, dan keanekaragaman hayati ke dalam kurikulum dapat membantu memastikan bahwa anak-anak memiliki pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk membangun ketahanan dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Mendidik anak perempuan berkontribusi pada kesetaraan gender dalam ekonomi dan masyarakat dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam politik mengarah pada kebijakan yang lebih pro-lingkungan dan tingkat kesejahteraan lingkungan yang lebih tinggi.

Pendidikan berkualitas juga dapat mendukung anak-anak untuk menjadi pemimpin terhadap perubahan iklim saat ini dan besok. Hal ini membantu mereka membayangkan masa depan yang berbeda dan bertindak ke arah itu. Ini memastikan bahwa kaum muda mendapatkan keterampilan hidup, seperti kemampuan beradaptasi, kerja sama, pemikiran kritis, dan empati, yang diperlukan untuk memimpin gerakan sosial dan mewujudkan masyarakat yang lebih hijau, lebih inklusif, dan lebih adil. (Tel)

Baca juga:

Ganti Istilah 'Perubahan Iklim' Menjadi 'Krisis Iklim'

#Krisis Air #Perubahan Iklim
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Fun
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Untuk pertama kalinya, nyamuk ditemukan di Islandia. Rekor panas dan perubahan iklim diduga jadi penyebab utama munculnya spesies ini di negeri es.
ImanK - Jumat, 24 Oktober 2025
Nyamuk Pertama Ditemukan di Islandia: Tanda Pemanasan Global Kian Nyata
Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Dunia
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
Spesies Nyamuk Culiseta annulata ini diyakini mampu menetap karena tahan terhadap suhu dingin, menandai dampak nyata dari perubahan iklim terhadap persebaran serangga di Islandia.
Wisnu Cipto - Selasa, 21 Oktober 2025
Pertama Kali dalam Sejarah Nyamuk Bisa Bertahan Hidup di Islandia, Ada 3 Ekor
Indonesia
MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025
Undang-Undang tersebut bakal mengintegrasikan berbagai kebijakan di kementerian dan lembaga yang saat ini masih berjalan secara sektoral.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
MPR Dorong RUU Pengelolaan Perubahan Iklim, Minta Aktivis Lingkungan Kolaborasi di ICCF 2025
Indonesia
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Jokowi kini ditunjuk menjadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy. Ia akan bertugas untuk mengatasi masalah ekonomi global hingga krisis iklim.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, ini Tugas Utamanya
Dunia
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Para ahli menggunakan pemodelan untuk memproyeksikan jumlah korban sebelum data resmi dirilis.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa
Dunia
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Tidak ada komunitas di Australia yang akan bebas dari risiko iklim yang berhubungan, saling memperkuat, dan terjadi secara bersamaan.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050
Dunia
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Secara geografis, Pakistan sangat rentan terhadap perubahan iklim karena menghadapi ancaman panas ekstrem sekaligus curah hujan tinggi.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Perubahan Iklim, Pakistan Dilanda Banjir Mematikan Membuat Lebih dari Dua Juta Orang Dievakuasi
Indonesia
Akhirnya Merdeka dari Krisis Air, Warga Semper Timur Cilincing Kini Bisa Nikmati Air Berkualitas
Warga Semper Timur, Cilincing, kini bisa menikmati air berkualitas dari PAM Jaya. Selama 25 tahun, mereka hanya mengandalkan air sumur payau dan membeli jerigen.
Soffi Amira - Senin, 18 Agustus 2025
Akhirnya Merdeka dari Krisis Air, Warga Semper Timur Cilincing Kini Bisa Nikmati Air Berkualitas
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Bagikan