Melindungi Anak-anak dari Krisis Iklim


Lindungi anak-anak dengan pendidikan mengenai krisis iklim. (Foto: Unsplash/Larm Rmah)
MENINGKATNYA peristiwa ekstrem, seperti kebakaran hutan, kegagalan panen, kekeringan, banjir, dan gelombang panas memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka. Mirisnya, dalam krisis apa pun, anak-anak sangat rentan dan biasanya yang paling terkena dampak dari ketidaksetaraan dan diskriminasi.
Hak anak-anak terancam akibat banyaknya peristiwa ekstrem yang memiliki implikasi serius bagi perkembangan di masa depan mereka. Kita harus mengingatkan para pemimpin dunia bahwa hak-hak anak wajib menjadi bagian dari agenda.
Baca juga:
Indonesia Butuh Rp 3.779 Triliun Atasi Dampak Perubahan Iklim
Mengutip dari Inkstickmedia, data baru yang diterbitkan oleh Save the Children, menyoroti ketidakadilan antargenerasi yang timbul akibat darurat iklim. Mereka menemukan anak yang lahir pada tahun 2020 rata-rata akan menghadapi gelombang panas tujuh kali lebih terik selama hidup mereka daripada kakek-nenek mereka. Bayi yang baru lahir juga akan hidup melalui 2,6 kali lebih banyak kekeringan, 2,8 kali lebih banyak banjir sungai, dan dua kali jumlah kebakaran hutan.

Keadaan darurat iklim juga menimbulkan risiko yang semakin besar terhadap hak-hak anak atas pendidikan dan perlindungan. 75 juta anak-anak mengalami gangguan dalam dunia pendidikan setiap tahun dan sekitar setengahnya disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir dan kekeringan. Sekolah sering rusak atau bahkan hancur, seperti yang kita lihat ketika Topan Idai melanda Mozambik pada 2019, meninggalkan ribuan ruang kelas dalam kehancuran.
Perubahan iklim diproyeksikan meningkat secara dramatis selama beberapa tahun ke depan dan akan berkontribusi terhadap meningkatnya anak-anak yang putus sekolah. Anak perempuan juga berisiko tinggi terhadap pernikahan dini, karena keluarga berjuang untuk mengatasi dampak ekonomi dari guncangan iklim, yang dapat menutup kesempatan pendidikan gadis-gadis ini untuk keluar dari ruang kelas untuk selamanya.
Baca juga:
Pendidikan harus melengkapi generasi berikutnya dengan alat dan keterampilan untuk menanggapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk melindungi diri mereka sendiri dan komunitas mereka dari dampak terburuk perubahan iklim. Namun, solusi sosial sering diabaikan dengan mengorbankan teknologi baru yang mencolok. Terlepas dari bukti yang berkembang, negara-negara gagal memprioritaskan pendidikan tentang keberlanjutan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati.

Menambahkan topik-topik seperti lingkungan, krisis iklim, dan keanekaragaman hayati ke dalam kurikulum dapat membantu memastikan bahwa anak-anak memiliki pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk membangun ketahanan dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Mendidik anak perempuan berkontribusi pada kesetaraan gender dalam ekonomi dan masyarakat dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam politik mengarah pada kebijakan yang lebih pro-lingkungan dan tingkat kesejahteraan lingkungan yang lebih tinggi.
Pendidikan berkualitas juga dapat mendukung anak-anak untuk menjadi pemimpin terhadap perubahan iklim saat ini dan besok. Hal ini membantu mereka membayangkan masa depan yang berbeda dan bertindak ke arah itu. Ini memastikan bahwa kaum muda mendapatkan keterampilan hidup, seperti kemampuan beradaptasi, kerja sama, pemikiran kritis, dan empati, yang diperlukan untuk memimpin gerakan sosial dan mewujudkan masyarakat yang lebih hijau, lebih inklusif, dan lebih adil. (Tel)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Akhirnya Merdeka dari Krisis Air, Warga Semper Timur Cilincing Kini Bisa Nikmati Air Berkualitas

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah

Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim

Prochlorococcus: Bakteri Mikro Penyelamat Bumi yang Terhubung Melalui Nanotube

Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah

Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
3 Jurus Retno Sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB Atasi Krisis Air Dunia

IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre

Gili Tramena di NTB Terancam Lenyap karena Perubahan Iklim
