Bisnis

Melihat Peluang Bisnis dari Hallyu Korea

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 28 November 2022
Melihat Peluang Bisnis dari Hallyu Korea

Maraknya penggemar K-pop di Indonesia, membuka sebuah peluang industri baru di Indonesia. (Foto: merahputih.com/Nabila Febria)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HALLYU Korea Selatan memang telah merajalela di Indonesia. Musik, makanan, fesyen, hingga budaya-budayanya pun sangat diminati oleh para anak muda. Besarnya penggemar serta pasar di Indonesia, menjadikan beberapa pebisnis ini memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

Kopi Chuseyo, sebuah kedai kopi yang berbeda dengan kedai kopi pada umumnya ini, memiliki konsep yang sangat unik. Mereka mengadopsi ide “Kafe K-pop” yang umum ditemukan di Korea Selatan.

Baca Juga:

Sistem Bisnis Fully Owned Dinilai Lebih Baik Ketimbang Franchise

Kafe K-pop selain menyediakan kopi bertujuan untuk memanjakan para penggemar K-pop dengan dekorasi dari para idol Korea yang disukai. Selain itu, kafe ini juga seringkali mengadakan kegiatan-kegiatan birthday party para idol korea yang biasanya sulit dilakukan di kafe-kafe lainnya. Mereka menyediakan tempat, dekorasi, hingga suvenir.

"Jadi kita dari fans K-pop untuk fans K-pop, kenapa? Karena yang kerja di tempat kita semuanya adalah fans K-pop," ungkap CEO Kopi Chuseyo Daniel Hermansyah dalam sesi talkshow Ideafest 2022, Sabtu (26/11).

Konsepnya yang unik tersebut membuat kafe yang berdiri sejak 2019 ini sudah memiliki lebih dari 30 cabang dan membuka ratusan lapangan pekerjaan untuk para fans K-pop selama pandemi.

Korea Selatan sekarang telah menjadi salah satu kiblat permusikan dunia. Melihat kesuksesan dan peluang tersebut, 1ID Entertainment, sebuah perusahaan talent management yang sudah berdiri sejak tahun 2014 memutuskan untuk mengembangakan industrinya ke talent development.

Baca Juga:

Upaya Segelas Kopi Kurangi Emisi

Hampir sama dengan industri manajemen di Korea Selatan, talent development lebih mengarahkan para anak didiknya untuk menjadi sebuah boy/girl group. "Modelnya kita cari dari casting, kita grow dari zero, kita develop, kita juga menggabungkan mereka dan create the brand. Ada brand UN1TY dan ada juga brand V1RST," ungkap Co-Founder & CBO of 1ID Entertainment Dien Tirto Buwono.

Tentu hal ini bukan terbilang baru, karena industri boy/girl grup di Indonesia memang sempat tenar pada 2010-an. Kini kedua grup naungannya tersebut kembali mendobrak industri musik yang sempat redup tersebut di Indonesia.

View this post on Instagram

A post shared by UN1TY (@un1ty_official)

UN1TY akan melaksanakan konser pada 17 Desember 2022 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Konser tersebut merupakan bentuk perayaan hari jadi satu tahun mereka. Baby menjadi salah satu lagu yang paling populer dari UN1TY.

Sedangkan V1RST, ialah sebuah girl group yang baru saja debut pada Oktober lalu dengan lagu Malu-Malu. Nadanya yang happy dan liriknya mudah diingat menjadikan lagu tersebut viral di Tiktok. (nbl)

Baca Juga:

Rayakan Hari Jadi ke-5, Kopi Kenangan Resmikan Pusat Pelatihan Kedua

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Fashion
Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Donatella Versace akan beralih ke peran baru sebagai chief brand ambassador.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Maret 2025
 Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Dunia
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Shell lakukan perombakan besar dengan penunjukan pemimpin baru dan struktur yang lebih sederhana.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 06 Maret 2025
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Dunia
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Indonesia melarang penjualan produk Apple yakni seri iPhone 16 ?sejak Oktober 2024.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Februari 2025
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Dunia
Penjualan Eropa Jeblok, Nilai Pasar Tesla Anjlok Sampai di Bawah USD 1 Triliun
Penurunan penjualan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Tesla setelah penurunan pengiriman global tahun lalu.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Februari 2025
 Penjualan Eropa Jeblok, Nilai Pasar Tesla Anjlok Sampai di Bawah USD 1 Triliun
Bagikan