Bisnis

Sistem Bisnis Fully Owned Dinilai Lebih Baik Ketimbang Franchise

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 28 November 2022
Sistem Bisnis Fully Owned Dinilai Lebih Baik Ketimbang Franchise

CEO Kenangan Brands menilai sistem fully owned lebih aman untuk menjalankan bisnis saat ini_Pexels_Pixabay

Ukuran:
14
Audio:

MEMILIKI cabang adalah salah satu cara yang dipakai pebisnis untuk memperluas usaha mereka. Cabang bisnis juga berpotensi untuk meraih pelanggan baru dan semakin memperkenalkan jenama tersebut ke mata publik. Ada dua sistem umum yang biasanya digunakan untuk mengatur cabang, yaitu fully owned dan franchise.

Fully owned atau yang kadang disebut sebagai company owned adalah sistem satu bisnis pusat mengepalai seluruh cabang sekaligus. Jadi proses produksi, distribusi, penjualan, dan pemasaran di seluruh gerai diatur oleh satu kepala saja. Sedangkan sistem franchise adalah kebalikannya. Suatu jenama membiarkan pihak lain ‘membeli’ nama mereka dan membuka gerai sendiri. Nantinya tiap gerai akan punya kepala yang berbeda.

Baca Juga:

Upaya Segelas Kopi Kurangi Emisi

Nah, salah satu jenama lokal yang menganut sistem fully owned adalah Kopi Kenangan. Brand kopi kekinian ini sekarang memiliki kurang lebih 850 cabang yang tersebar di Indonesia serta mancanegara. Ratusan gerai itu menariknya dikelola oleh satu kepala pusat yang sama.

Sisi negatif pertama dari sistem franchise adalah jumlah omzet yang didapatkan jauh lebih sedikit. (Foto: Pexels/Rodnae Productions)

Hal ini disampaikan secara langsung oleh CEO dan Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata dalam sesi talkshow Ideafest hari keempat bertajuk Cupping The Real Taste of Growth, Minggu (27/11). "Kita fully owned (850 gerai) ini, kita tidak ada franchise," ungkap Edward.

Edward menyampaikan bahwa sebenarnya tiap sistem punya sisi positif dan negatifnya sendiri. Salah satu sisi positifnya adalah sistem franchise bisa memudahkan perjalanan dan perkembangan dari sebuah bisnis. Pebisnis bisa memiliki 100, 200, 300 atau bahkan 1.000 toko sekaligus tanpa butuh waktu yang lama.

Baca Juga:

Rayakan Hari Jadi ke-5, Kopi Kenangan Resmikan Pusat Pelatihan Kedua

Terlepas dari sisi positifnya, franchise punya sederet sisi negatif pula menurut Edward. Yang pertama adalah dari segi omzet yang lebih sedikit. Ia mengambil contoh dari gerainya sendiri. Ia mengandaikan satu toko Kopi Kenangan bisa menghasilkan keuntungan sekitar 20 persen. Nah karena sistem yang digunakan adalah fully owned, maka keuntungan tadi akan jadi omzet 100 persen bagi Kenangan Brands. Sedangkan di sistem franchise, omzet yang dapat diraih hanyalah sekitar 5 dari 20 persen per gerainya.

Franchise yang banyak juga membuat suatu jenama rentan mengalami penurunan kualitas. (Foto: Pexels/Lukas)

Sisi negatif yang kedua adalah sulitnya mengatur seluruh cabang. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, toko franchise memiliki kepalanya masing-masing. Dengan pemimpin sebanyak itu, akan sulit bagi Kenangan Brands untuk menjaga kualitasnya. Sebab, tiap gerai bisa jadi punya standard operating procedure (SOP) yang berbeda. Jika ada kinerja pegawai yang jelek, nama dan reputasi brand secara keseluruhan akan ikut turun juga.

"Apabila lagi jelek, kita sebagai owner brand tersebut pasti akan melakukan sesuatu. Misalnya dengan cut off. Tapi kalau itu franchise, kita gak bisa melakukannya karena bukan kita yang punya toko," jelas Edward tentang alasan mengapa akhirnya Kopi Kenangan bertahan dengan sistem fully owned. (mcl)

Baca Juga:

Indonesia Optimistis Menang di Kompetisi Kopi Dunia

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
John Elkann dan saudara-saudaranya, Lapo dan Ginerva, akan membayar 183 juta euro atau sekira Rp 3,53 triliun kepada otoritas pajak Italia.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
Indonesia
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting
Indonesia
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Sejalan dengan itu, kinerja operasional KAI terus menunjukkan tren perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan.
Dwi Astarini - Selasa, 01 Juli 2025
Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024
Indonesia
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Prancis dan Indonesia dapat memberi sumbangan yang baik kepada stabilitas geopolitik dan geo ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Mei 2025
Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis
Indonesia
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
"Keputusan ini adalah bagian dari langkah global perusahaan," tulis Tupperware.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 April 2025
Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
Indonesia
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Pengamat pasar saham menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan IHSG turun lebih dari 6 persen.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik  Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS
Indonesia
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua Komisi XI Muhamad Misbakhun mengunjungi BEI untuk menunjukkan dukungan terhadap pasar modal Indonesia di tengah penurunan IHSG.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 18 Maret 2025
IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI
Fashion
Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Donatella Versace akan beralih ke peran baru sebagai chief brand ambassador.
Dwi Astarini - Jumat, 14 Maret 2025
 Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga
Dunia
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Shell lakukan perombakan besar dengan penunjukan pemimpin baru dan struktur yang lebih sederhana.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 06 Maret 2025
Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis
Dunia
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Indonesia melarang penjualan produk Apple yakni seri iPhone 16 ?sejak Oktober 2024.
Dwi Astarini - Kamis, 27 Februari 2025
Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16
Bagikan