Mekanisme Bantuan Israel Jadi Perangkap Maut, Dalam 24 Jam 95 Warga Meninggal Tunggu Bantuan Pangan
Ilustrasi - Warga Gaza saat antre air bersih di kamp pengungsian. ANTARA/Anadolu/py.
MerahPutih.com - Israel terus menghancurkan wilayah Gaza, melumpuhkan sistem kesehatan, dan menyebabkan kekurangan pangan yang parah sampai kebakaran bagi warga di wilayah tersebut.
Sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi yang dikelola oleh Amerika Serikat di Jalur Gaza.
"Kelaparan juga telah menewaskan 19 orang dalam 24 jam terakhir di tengah blokade total yang diberlakukan Israel,” kata Direktur Jenderal Kementerian, Muneer Alboursh, kepada Anadolu.
Israel telah menutup seluruh perbatasan Gaza sejak 2 Maret, yang secara efektif memutus akses terhadap bantuan kemanusiaan dan mempercepat penyebaran kelaparan.
Baca juga:
Israel Hancurkan Gereja Katolik di Gaza, Paus Leo XIV Tegur Netanyahu
Data yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa lebih dari 1.020 pencari bantuan tewas sejak 27 Mei dan lebih dari 6.500 orang terluka akibat tembakan Israel di titik-titik distribusi bantuan yang didirikan di bawah mekanisme bantuan Israel.
Sejumlah pejabat dan lembaga PBB mengecam mekanisme bantuan Israel tersebut sebagai perangkap maut.
Kementerian Kesehatan Gaza juga mencatat sebanyak 86 orang, termasuk 76 anak-anak, telah meninggal dunia akibat kelaparan dan dehidrasi sejak Oktober 2023.
Kantor Media Pemerintah Gaza juga memperingatkan bahwa wilayah kantong tersebut berada “di ambang kematian massal” setelah lebih dari 140 hari penutupan total seluruh titik penyeberangan.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 59.000 warga Palestina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Panglima TNI Seleksi Jenderal Bintang Tiga Pimpin Pasukan Perdamaian ke Gaza