Megawati Wanti-wanti Cakada PDIP dari Sumut Soal Korupsi, Termasuk Menantu Jokowi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 11 Agustus 2020
Megawati Wanti-wanti Cakada PDIP dari Sumut Soal Korupsi, Termasuk Menantu Jokowi

Tangkapan layar saat Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan kepada 75 pasangan calon kepala daerah yang diajukan partai itu di Pilkada Serentak 2020. (Foto: MP/Ponco Sulaksono)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan kepada 75 pasangan calon kepala daerah yang diajukan partai itu di Pilkada Serentak 2020, agar benar-benar mengabdikan diri kepada rakyat dan tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Arahan Megawati itu secara khusus untuk 13 pasangan calon kepala daerah untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut), di mana salah satunya termasuk Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi yang berpasangan dengan Aulia Rahman untuk Pilwalkot Medan.

Baca Juga:

Bobby Menantu Jokowi Resmi Masuk 75 Duet Jagoan PDIP di Pilkada 2020

Megawati mengingatkan bahwa sudah terlalu banyak kasus korupsi menyangkut kepala daerah di Sumut. Mulai dari gubernur, hingga bupati dan wali kota.

Presiden RI Kelima itu memulai arahannya dengan menjelaskan bahwa Indonesia didirikan setelah sejarah perjuangan kemerdekaan yang panjang, lalu kemudian diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta.

Pada 1927, Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia, yang menjadi cikal bakal PDIP. Melalui partai politik itu, Bung Karno mendidik dan menggorganisasikan rakyat. Kemerdekaan Indonesia dicapai senapas dengan Pancasila sebagai dasar negara.

Pada 1955, atau hanya beberapa tahun setelah merdeka, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menjadi titik tolak gerakan bangsa-bangsa lain untuk lepas dari penjajahan. Hal itu merupakan bukti bagaimana Pancasila bekerja, menjadi inspirasi yang memerdekakan bangsa-bangsa dari penjajahan.

"Dengan sejarah begitu, coba saudara-saudara sekalian bayangkan, kalau kita mempunya nurani, pertanyaan yang saya selalu tanyakan, apa niat kalian untuk menjadi, baik bupati, wali kota, gubernur? Apakah hanya untik mengikuti nafsu-nafsu yang namanya keserakahan? Hanya untuk mencari kekuasaan? Hanya untuk mencari uang?" kata Megawati saat pengumuman para calon secara virtual, Selasa (11/8).

PDI Perjuangan (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)
PDI Perjuangan (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

"Anda mau melupakan ketika dengan susah payah saudara itu akan diperjuangkan dan dipilih langsung oleh rakyat?" ujarnya.

Oleh sebab itu, Megawati mengatakan dirinya meminta agar para calon kepala daerah tidak main-main dengan amanah partai dan rakyat. Dia pun kembali menceritakan betapa sulitnya para pendiri bangsa memerdekakan Indonesia.

"Benang merah sejarah di atas sengaja saya sampaikan agar paslon PDI Perjuangan tidak berpikir sempit, hanya terpikir untuk kepentingan dirinya sendiri. Saya ingin mengatakan dengan jelas, kalau anda mau korupsi sekarang itu tak bisa," ujarnya.

"Satu hal, korupsi itu tidak akan bisa disembunyikan, karena suatu saat nanti pasti kelihatan," tegasnya.

Baca Juga:

PDIP Kembali Batal Umumkan Duet Jagoan untuk Pilkada Surabaya, Ada Apa?

Megawati juga mengatakan dirinya merasa gembira karena kini para calon kepala daerah semakin banyak menyandang gelar pendidikan di namanya. Masalahnya, apakah gelar itu memiliki manfaat bagi rakyat.

"Pertanyaannya, melalui nuraninya, dapatkah menjawab keilmuan dia yang harus digunakan bagi kemashalatan rakyat banyak? Keseluruhan benang merah perjuangan Indonesia bagi dunia tersebut sengaja saya angkat kembali menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-75. Hal ini sangat penting guna mengingatkan tugas panggilan sejarah kita bahwa bangsa Indonesia adalah negara pemimpin," beber Megawati.

Di acara itu, Megawati didampingi oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, bersama para jajaran DPP partai termasuk Puan Maharani dan Prananda Prabowo. (Pon)

Baca Juga:

PDIP Kembali Umumkan 75 Jagoan di Pilkada 2020

#PDIP #Megawati Soekarnoputri
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara
PDIP resmi memecat Wahyudin Moridu, eks anggota DPRD Gorontalo yang ingin merampok uang negara agar miskin.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu, Eks Anggota DPRD Gorontalo yang Mau Rampok Uang Negara
Indonesia
Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara
Wahyudin Moridu dipecat oleh PDIP imbas ucapannya yang viral di media sosial. Ia mengatakan, bahwa ingin merampok uang negara.
Soffi Amira - Sabtu, 20 September 2025
Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara
Indonesia
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
PDIP tidak akan menoleransi perbuatan Wahyudin yang melukai hati rakyat.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
Indonesia
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Pareira menjelaskan bahwa proses pengesahan ini berjalan cepat karena PDIP telah mendaftar secara daring
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Indonesia
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Budi Gunawan terkena reshuffle dari posisinya sebagai Menko Polkam. Ketua DPP PDIP, Aria Bima menegaskan, bahwa perombakan itu merupakan hak prerogatif Prabowo.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
PDIP menghormati keputusan partai lain yang menonaktifkan sejumlah Anggota DPR yang juga disorot publik.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
Indonesia
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Presiden Prabowo Subianto pun sudah menyoroti terkait kedisiplinan bagi Anggota DPR RI.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Indonesia
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, ia mengungkapkan ukuran mengenai penghapusan tunjangan Anggota DPR tidak cukup berasal dari kesepakatan antar-fraksi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 31 Agustus 2025
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Indonesia
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
“Dalam rapat yang digelar Jumat malam dihadiri anggota dewan, Pengurus DPC dan PAC, saya dipilih menjadi Plt Ketua DPC PDIP Kota Solo menggantikan FX Hadi Rudyatmo yang ditunjuk Ketum Megawati Soekarnoputri menjadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng,” kata Teguh
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
Bagikan