Megawati Ungkap Isi Pembahasan Jokowi dan 6 Ketum Parpol di Istana

Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) saat seminar bertajuk "Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125", Jumat (5/5). (Foto: Ist)
MerahPutih.com - Ketua Umum (Ketum) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung isi pembicaraan saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para ketum partai politik pendukung pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) lalu.
Megawati menyampaikan, pertemuan itu hanya sebagai silaturahmi diisi dengan kegiatan makan bersama. Menurutnya, tak ada pembicaraan politik praktis terkait pemilu dalam pertemuan tersebut.
Hal itu diungkapkan Megawati saat memberikan arahan dan membuka acara seminar bertajuk "Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125" di Hotel The Trans Hotel Resort Bali, Badung, Bali, Jumat (5/5).
Baca Juga:
Plt Ketum PPP Temui Jokowi di Istana, Laporkan Keputusan Dukung Ganjar
"Kemarin waktu dikumpulkan ketua-ketua umum silaturahmi sama Presiden itu sebenarnya, kalau beritanya politik (tingkat tinggi) apa yang dibicarakan? Enggak ada, (itu hanya) silaturahmi, makan, sudah gitu. (Presiden) hanya bilang begini, mau nitip (pesan). Apa? Nah ini saya mau nitip balik (ke para peserta acara seminar), karena ini perintah Presiden," kata Megawati.
Ia menyampaikan, Presiden Jokowi hanya menitipkan terkait pentingnya menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan demografi.
Jokowi, kata Megawati, menyebut bahwa saat ini Indonesia memiliki waktu yang baik terkait demografi.
"Kita, menurut beliau, mengalami sebuah (masalah) demografi. Demografi itu kan soal penduduk. Itu (harus dipikirkan) mulai tahun ini. Jadi (bonus demografi) itu ada peak time-nya (momentum puncak)," tutur Megawati.
Megawati menjelaskan, memang Indonesia ke depan memiliki demografi yang bagus lantaran diharapkan bisa membawa negara dalam kondisi berkembang ke menjadi negara maju.
Kendati begitu, ia mengingatkan, bonus demografi tersebut tak akan selamanya terjadi. Menurutnya, waktu demografi yang bagus untuk Indonesia tersebut bisa surut.
Ia pun lantas mencontohkan negara-negara yang kini mengalami penyurutan demografinya yakni seperti Tiongkok, Jepang, hingga Korea Selatan.
"Negara yang mengalami sekarang terbaliknya demografinya itu adalah Jepang, Korea, dan RRC. Jadi kalau disebut piramid terbalik, karena di sini orang-orang tua yang disebut tidak produktif lagi.”
Baca Juga:
Demokrat Nilai Tak Etis Jokowi Kumpulkan 6 Ketum Parpol di Istana
"Kita justru dari tahun ini, ini Presiden loh bukan saya yang ngomong, sampai 2036, 13 tahun itu adalah peak time-nya untuk menghasilkan dari sisi demografi produktif, manusia yang produktif dari usia 16-60 an, sehingga harus dipacu bagaimana mereka ini untuk bisa produktif. Kalau dari produktivitas yang dilakukan manusia produktif itu, maka kita bisa terangkat jadi negara maju keempat. Yang pertama Tiongkok, India, Amerika, lalu kita. Bayangkan loh," sambungnya.
Karena itu, Megawati menilai bahwa pernyataan Presiden Jokowi tersebut sejalan dengan kegiatan seminar Haluan 100 Tahun Bali yang sedang dilaksanakan tersebut.
Adapun dalam acara seminar bertajuk "Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125" di Hotel The Trans Hotel Resort Bali, Badung, Bali, ini turut juga dihadiri oleh Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Kepala BPIP Yudian Wahyudi hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster memaparkan rancangan Haluan 100 Tahun Bali. (Pon)
Baca Juga:
Prabowo Capres Koalisi Besar Tersirat Setelah Pertemuan Ketum Partai di Istana
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja

Tepis Rumor Hubungan Retak karena tak Datang ke HUT ke-80 RI, PDIP Ibaratkan Megawati dan Prabowo Kakak Beradik

Hasto Tegaskan Prabowo Masih Percaya Ke Megawati

Megawati Pilih Rayakan HUT RI di Sekolah Partai, Tegaskan Tradisi PDIP Tak Tergantikan

Jadi Sekjen PDIP Lagi, Hasto Tegaskan Bakal Selalu Loyal ke Megawati

Presiden RI ke-5 Megawati Pilih Rayakan Hari Kemerdekaan di Sekolah Partai, Jadi Inspektur Upacara

Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo Akhirnya Terjawab! Puan Beberkan Alasan Ketum PDIP Tak Hadiri Sidang Tahunan MPR

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

Megawati Tidak Hadir di Sidang Tahunan MPR, Puan Sebut Dirinya Mewakili Ketum PDIP

Mantan Presiden dan Wapres Hadir di Sidang Tahunan MPR, Tidak Terlihat Megawati Dalam Deretan Kursi
