Megawati: Bentrok TNI-Polri Bukan Dipicu Isu Kesejahteraan

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Sabtu, 10 Januari 2015
Megawati: Bentrok TNI-Polri Bukan Dipicu Isu Kesejahteraan

Megawati menyangkal adanya isu kesejahteraan dibalik konflik TNI-Polri (Sumber Foto: Antarafoto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Politik - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku prihatin dengan maraknya bentrokan yang terjadi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri. 

Presiden Republik Indonesia kelima menjelaskan konflik yang terjadi antara kedua korps bukan dilandasi faktor kesejahteraan. Namun faktor utama yang menjadi pemicu terjadinya bentrokan adalah lunturnya mental dan integritas dari para personel TNI dan Polri.

"Masalah sebenarnya adalah melunturnya martabat dan kebanggaan terhadap institusi dan negara, runtuhnya mental dan intergritas," kata Megawati saat memberikan sambutan di hari ulang tahun (HUT) PDIP ke 42 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (10/1).

BACA JUGA: Pimpin Evakuasi AirAsia, Fadli Zon Kritik Panglima TNI

Putri kandung Presiden Soekarno melanjutkan, persoalan konflik antara TNI-Polri harus diselesaikan dengan tuntas. Sebab, sebagai tulang punggung penjaga kedaulatan dan kemanan negara, baik TNI dan Polri harus saling bahu-membahu, bukan baku hantam.

"Bagi saya ini adalah masalah serius yang harus segera diselesaikan," tandas Mega.

Sebelumnya, Indonesi Police Watch (IPW) mencatat sepanjang tahun 2014, bentrok antara TNI-Polri terjadi sebanyak 7 kali dengan total korban sebanyak 12 orang. 1 orang personel TNI tewas tertembak dan 7 orang personel TNI mengalami luka-luka. Sedangkan 1 orang anggota Polri tewas dan tiga orang luka.

Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan bentrok antar kesatuan terjadi karena aksi saling backing dan rebutan lahan.

"Bahkan jenderal-jenderal yang sudah pensiun pun masih menjadi backing, dengan label sebagai komisaris di perusahaan besar, terutama milik konglomerat hitam. Sikap yang tidak memberi teladan ini tentunya ditiru jajaran bawah, yang menjadi backing di lokasi pelacuran gelap, perjudian, penimbunan BBM ilegal, dan lainnya," kata Neta beberapa waktu lalu. (bhd)

 

Follow Twitter Kami di @MerahPutihCom

Like Juga Fanpage Kami di MerahPutihCom

#Ulang Tahun PDIP #PDIP #Megawati Soekarnoputri
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Dalam praktiknya, para PKL yang tergabung dalam asosiasi tersebut banyak menemui kendala ketika mengakses permodalan ke institusi keuangan milik pemerintah (Himbara).
Dwi Astarini - Jumat, 31 Oktober 2025
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Indonesia
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Makna Sumpah Pemuda tidak hanya soal persatuan teritorial, tetapi juga semangat kebangsaan dan kesadaran geopolitik yang menjadi fondasi kuat Indonesia.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Indonesia
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Generasi muda tidak boleh hanya menjadi objek pembangunan.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Indonesia
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Meminta agar penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dilakukan secara business to business (B2B).
Dwi Astarini - Senin, 27 Oktober 2025
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto justru akan bertentangan dengan semangat reformasi yang bertujuan membatasi kekuasaan.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Indonesia
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Soeharto kini diusulkan jadi pahlawan nasional. Politisi PDIP mengatakan, bahwa aktivis 1998 bisa dianggap sebagai pengkhianat.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Indonesia
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Hari Santri merupakan waktu yang tepat untuk menggali kembali gagasan-gagasan Islam Bung Karno yang berakar pada spiritualitas dan nasionalisme.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad
Bagikan