Bisnis

Media VICE di Ambang Kebangkrutan

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 16 Mei 2023
Media VICE di Ambang Kebangkrutan

Valuasinya menurun hingga lebih dari 95 persen. (Foto: Vice)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ENAM tahun lalu VICE masih dihargai USD 5,7 miliar (Rp 84,3 triliun). Mereka bahkan sempat mengincar momentum dan potensi untuk IPO. Namun, nasibnya kini justru bak jatuh ke dasar jurang sekarang. Perusahaan media trendsetter itu telah mengajukan dokumen kebangkrutan.

Perusahaan modal dan investasi Fortress Investment Group, Soros Fund Management, dan Monroe Capital, telah setuju untuk membeli perusahaan tersebut. Harganya miris, hanya USD 225 juta (Rp 3,3 triliun), hanya sekira empat persen dari valuasinya pada 2017.

Vice memang masih memiliki hak untuk menjual kepada penawar yang lebih tinggi. Namun, siapa yang mau membeli perusahaan dengan harga lebih tinggi dari valuasi aslinya? Vice juga harus menyesuaikan dengan sisa waktu yang mereka miliki untuk menyelamatkan perusahaan itu.

Baca juga:

Elon Musk Ikhlas Tesla Bangkrut

Vice akan dijual ke perusahaan pemodal dan investasi lain. (Foto: Unsplash/Cytonn Photography)

"Proses penjualan yang diawasi pengadilan yang dipercepat ini akan memperkuat perusahaan dan mempromosikan VICE untuk pertumbuhan jangka panjang. Kami akan memiliki kepemilikan baru dan struktur permodalan yang disederhanakan," kata co-CEO VICE, Bruce Dixon dan Hozefa Lokhandwala, seperti dikutip TechCrunch, Senin (15/5).

Pergantian nasib yang tidak menguntungkan untuk Vice ini menambah kegelapan semesta industri media digital. Pada bulan lalu saja, BuzzFeed News, pemenang Pulitzer Prize, ditutup setelah diterpa PHK yang berdampak pada 15% karyawan perusahaan.

MTV News juga baru saja ditutup sebagai bagian dari pemotongan yang berdampak pada 25% pekerja di perusahaan induknya, Paramount. Adapun Vice juga baru saja membatalkan program TV-nya, Vice News Tonight, serta Vice World News, Vice Audio, dan Waypoint.

Baca juga:

Gibson Hampir Bangkrut, Ini Kata Cella Kotak

Vice sementara akan diberikan pinjaman. (Foto: Unsplash/Gabrielle Henderson)

Masalah keuangan Vice bukan cerminan murni dari bisnis media pada umumnya. Kombinasi pilihan manajemen yang buruk di era 'pivot-to-video', serta lingkungan kerja nan bobrok, menciptakan badai yang sempurna untuk menjatuhkan Vice.

Perusahaan itu membuat kesalahan langkah manajerial yang parah dan diduga memupuk budaya pelecehan seksual. Saat tuduhannya dipublikasikan, pendiri dan CEO-nya, Shane Smith, malah mengundurkan diri.

Ia juga mengaku tidak tahu soal presiden perusahaan Andrew Creighton yang membayar seorang karyawan untuk menyelesaikan klaim pelecehan seksual itu. Penerus Smith juga kemudian mengundurkan diri pada Februari lalu, di tengah gejolak keuangan perusahaan.

Laporan keuangan Vice mengungkapkan bahwa perusahaan itu memiliki utang sekira USD 834 juta (Rp 12,3 triliun). Sementara penjualan tengah berlangsung, Vice akan diberi USD 20 juta (Rp 296 miliar) oleh pemberi pinjaman untuk melanjutkan operasi. (waf)

Baca juga:

Pria Ini Sulap Bank Bangkrut Jadi Bank ber-Aset Rp. 7,7 Triliun

#Media Massa #Persaingan Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Dewan Pers Mau Berantas Media Pakai Nama Mirip Lembaga Negara
Penertiban dilakukan untuk mencegah salah kaprah media-media itu dianggap perpanjangan tangan dari lembaga negara yang bersangkutan.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Dewan Pers Mau Berantas Media Pakai Nama Mirip Lembaga Negara
Indonesia
Kolaborasi Lintas Kementerian Upayakan Solusi Atasi PHK Jurnalis
Satgas PHK yang akan segera diluncurkan dapat menangani masalah ini sebagai prioritas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 16 Mei 2025
Kolaborasi Lintas Kementerian Upayakan Solusi Atasi PHK Jurnalis
Indonesia
Ketua Dewan Pers Baru Ajak Media Jangan Jadi Budak Trafik Algoritma
Kini masyarakat melihat dunia berdasarkan apa yang ditampilkan gawai masing-masing
Wisnu Cipto - Rabu, 14 Mei 2025
Ketua Dewan Pers Baru Ajak Media Jangan Jadi Budak Trafik Algoritma
Indonesia
Gelombang PHK di Sejumlah Media, DPD sebut Tanda Demokrasi Indonesia Dalam Bahaya
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah strategis berupa perlindungan dan insentif khusus guna menjaga keberlangsungan media
Angga Yudha Pratama - Senin, 05 Mei 2025
Gelombang PHK di Sejumlah Media, DPD sebut Tanda Demokrasi Indonesia Dalam Bahaya
Indonesia
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Komisi III DPR membuka pintu masukan dari pemred media massa terkait larangan liputan sidang.
Soffi Amira - Senin, 24 Maret 2025
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Indonesia
Dubes Belanda Dukung Media Independen, Kunci Kurangi Disinformasi dan Perkuat Demokrasi
Duta Besar Belanda, Marc Gerritsen, menekankan pentingnya media independen dan debat publik untuk mengurangi disinformasi.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 26 Februari 2025
Dubes Belanda Dukung Media Independen, Kunci Kurangi Disinformasi dan Perkuat Demokrasi
Video
6 Jam Prabowo Kumpulkan Para Pimred di Hambalang, Bahas Apa?
“Kami berdiskusi dan tukar pandangan mengenai berbagai isu serta kebijakan strategis,"
Rezita Kesuma - Senin, 24 Februari 2025
6 Jam Prabowo Kumpulkan Para Pimred di Hambalang, Bahas Apa?
Indonesia
6 Jam Prabowo Kumpulkan Para Pimred di Hambalang Bahas Ini
Selama enam jam, Prabowo dan para pemimpin media bertukar pikiran mengenai berbagai isu terkini yang tengah berkembang.
Wisnu Cipto - Minggu, 23 Februari 2025
6 Jam Prabowo Kumpulkan Para Pimred di Hambalang Bahas Ini
Indonesia
Ada Ancaman PHK Massal di Media Konvensional, DPR Minta Komdigi Segera Bertindak
Ancaman PHK massal di media konvensional kini lebih besar dibanding media digital. DPR pun meminta Komdigi untuk ambil tindakan.
Soffi Amira - Kamis, 07 November 2024
Ada Ancaman PHK Massal di Media Konvensional, DPR Minta Komdigi Segera Bertindak
Indonesia
Pramono Anung Anti Kasih Informasi Off The Record ke Media
"Saya adalah orang yang sama sekali selama menjabat itu tidak pernah mau bicara ke luar, apalagi dengan wartawan, yang sifatnya off the record. Saya sama sekali tidak mau," kata Pramono
Wisnu Cipto - Jumat, 20 September 2024
Pramono Anung Anti Kasih Informasi Off The Record ke Media
Bagikan