Media Sosial Harus Bersih Dari Segala Bentuk Kekerasan

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Minggu, 25 Januari 2015
Media Sosial Harus Bersih Dari Segala Bentuk Kekerasan

Pemberdayaan media sosial penting untuk mereduksi kekerasan melalui media sosial.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Internasional - Prancis mengimbau pada hari Kamis (22/01) kepada negara-negara anggota PBB untuk bekerja sama dalam kerangka hukum internasional yang akan memperkokoh tanggung jawab penyedia layanan jaringan sosial untuk tidak menggunakan platform mereka sebagai menyebarkan pesan-pesan yang mempromosikan kekerasan.

"Ada video kebencian, panggilan bunuh diri, propaganda yang tidak dipertanggungjawabkan, dan kita perlu menanggapi," Harlem Desir, Sekretaris Negara Perancis untuk urusan Eropa, kepada wartawan di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB yang membahas peningkatan ancaman anti-Semitisme.

Baca Juga: Bocah Ini Berjudi Demi Kesembuhan Ayahnya

Perancis terpanggil untuk membuat perubahan radikal pada pemerintahannya dengan cara memberdayakan perusahaan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, agar tidak terjadi hal menyeramkan seperti pada dua pekan lalu, saat militan ISIS menewaskan 17 orang di Paris. Mereka menyerang majalah satir dan supermarket halal.

"Kita harus membatasi penyebaran pesan-pesan ini," kata Desir. "Kita harus... membangun kerangka hukum sehingga platform internet, termaksud perusahaan besar pengelola jejaring sosial, terpanggil untuk bertindak secara bertanggung jawab."

Menteri Jerman untuk negara Eropa, Michael Roth, juga ikut menyerukan pernyataan Desir itu. "Kami membutuhkan kerangka hukum yang jelas untuk Uni Eropa dan di tingkat internasional," kata Roth.

Menurut Desir, segala upaya akan tidak sempurna jika dunia tidak menargetkan untuk menggunakan militan Internet dan jaringan sosial untuk mempromosikan kekerasan dan diskriminasi.

Mengingat banyaknya kasus penculikan dan kekerasan fisik, termasuk kekerasan seksual pada anak di bawah umur akibat kebebasan menggunakan media social, seharusnya pemerintah Indonesia juga sudah mulai bergerak menanggulangi kasus kriminal ini. Bagai mana pun caranya, sebagai Negara yang sedang berkembang dalam berbagai hal, Indonesia harus mampu membangun sebuah jaringan keamanan internet agar tidak lagi terulang hal yang tidak diinginkan ini.

 

 

Berita Lainnya:

Penampilan DJ Seksi Malaysia Pasca Operasi Plastik

Mandy Moore dan Ryan Adams bercerai?

Perampokan Sadis, Wanita Ini Ditikam 3 Kali

#Jejaring Sosial #Sosmed #Tindakan Kriminal #Tindak Asusila #Tindak Kekerasan #Kekerasaan Rumah Tangga #Kekerasan Geng #Kekerasan Anak #Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Stasiun TV dilarang menayangkan aksi unjuk rasa, karena mengandung unsur kekerasan. Lalu, apakah informasi tersebut benar?
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
PBB Soroti Demo di Indonesia yang Diwarnai Kekerasan, Desak Investigasi Transparan dan Menyeluruh
PBB menyoroti kekerasan demo di Indonesia. Mereka mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi transparan dan menyeluruh.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
PBB Soroti Demo di Indonesia yang Diwarnai Kekerasan, Desak Investigasi Transparan dan Menyeluruh
Bagikan