Sains

Matahari Telah Berubah Signifikan Selama Lebih dari 10 Tahun

Leonard Leonard - Jumat, 03 Juli 2020
Matahari Telah Berubah Signifikan Selama Lebih dari 10 Tahun

Matahari telah banyak berubah dari waktu ke waktu. (Foto: Unsplash/Hassan Pasha)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BAGI penduduk Bumi, Matahari mungkin terlihat selalu sama. Selain bersembunyi di balik awan, menciptakan Matahari terbenam dan keindahannya, Matahari mungkin tampak hampir sama setiap harinya. Namun, kamu pasti akan terkejut mengetahui bahwa Matahari telah banyak berubah dari waktu ke waktu.

Untuk merayakan ulang tahun yang ke-10, Solar Dynamics Observatory (SDO) NASA merilis timelapse aktivitas bintang raksasa itu selama satu dekade. Organisasi itu didedikasikan untuk mengamati Matahari dan telah mengambil 425 juta gambar resolusi tinggi sejak Juni 2010. Demikian dilansir Thrillist.

Baca juga:

NASA Minta Bantuan untuk Navigasi Curiosity Rover di Mars

NASA menjelaskan, dengan menggunakan sejumlah instrumen, organisasi itu menangkap gambar-gambar menakjubkan setiap 0,75 detik. Timelapse menunjukkan foto yang diambil pada panjang gelombang 17,1 nanometer. Menurut NASA, itu merupakan gelombang ultraviolet yang ekstrem.

Video NASA memperlihatkan setiap detik timelapse mewakili satu hari antara Juni 2010 dan Juni 2020. Sejumlah besar foto yang disatukan dalam gerakan panjang membuat Matahari terlihat berkilauan positif, dengan jejak pada layar dalam timelapse. Dianjurkan, kamu tidak panik ketika menyaksikan tampilannya.

Baca juga:

Balon Hi-Tech Ini Akan Mengantarkan Pelancong ke Ruang Angkasa

2
Foto timelaps merekam gelombang ultraviolet. (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)

"Frame gelap dalam video disebabkan Bumi atau bulan melampaui SDO saat mereka melewati antara pesawat ruang angkasa dan Matahari," kata NASA dalam pernyataan mereka. Lebih jauh, NASA menjelaskan pemadaman yang lebih lama pada 2016 disebabkan masalah sementara dengan instrumen AIA. Masalah itu diselesaikan satu minggu setelahnya. Gambar saat Matahari berada di luar pusat diamati ketika SDO mengalibrasi instrumen mereka.

Kamu juga dapat melihat siklus bintik-bintik dan semburan matahari yang semakin sering terjadi dan akhirnya menjadi lebih tenang dari waktu ke waktu.

Rekaman ini benar-benar unik, karena pemandangan matahari ini tidak dapat diamati dari Bumi. Lagi pula kita tahu, menatap Matahari dalam waktu lama tentu amat tak dianjurkan. (lgi)

Baca juga:

NASA Menghabiskan Rp2,6 Triliun Untuk 'Hotel' Bulan

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Fun
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Museum MACAN meluncurkan Water Turbine Project, program pendidikan seni kolaborasi dengan Grundfos Indonesia. Angkat isu air, lingkungan, dan keberlanjutan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
Lifestyle
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Jejak-jejak yang sebagian berdiameter hingga 40 sentimeter itu tersusun sejajar dalam barisan paralel.
Dwi Astarini - Rabu, 17 Desember 2025
Ribuan Jejak Kaki Dinosaurus Ditemukan di Pegunungan Italia, Polanya Rapi bahkan Membentuk Pertahanan
Indonesia
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
Founder dan Chairman Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menemui Jokowi di Solo. Ia mengatakan, Museum Sains dan Teknologi diresmikan Maret 2026.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Temui Jokowi di Solo, Dato Tahir Bocorkan Tanggal Peresmian Museum Sains dan Teknologi
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Bagikan