Masyarakat yang Sedang Isolasi Mandiri Tak Perlu Panik Borong Oksigen

Pekerja mengecek tabung oksigen medis di agen isi ulang oksigen, Jalan Lebak Bulus 3, Jakarta, Jumat (18/6). ANTARA FOTO/Reno Esnir
Merahputih.com - Masyarakat yang menjalani isolasi mandiri diminta tak berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk persediaan. Pasalnya, pasien COVID-19 bergejala sedang dan berat di rumah sakit lebih membutuhkan tabung oksigen.
Lalu, tabung oksigen juga lebih dibutuhkan untuk penderita penyakit kronis lain seperti, Penyakit Paru Obstruktif Khusus (PPOK) Berat. Mereka lebih membutuhkan suplai oksigen untuk dapat bertahan hidup.
Baca Juga
"Saya meminta kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk menjadi persediaan di rumah," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito kepada wartawan, Senin (5/7).
Dia menyebut sikap masyarakat tersebut dapat menghambat ketersediaan oksigen yang dibutuhkan rumah sakit.
Wiku menambahkan, jika pasien yang sedang isoman mengalami gejala sesak napas, dapat berkurang dengan mempraktekkan posisi telungkup (proning), menyamping, dan semi-fowler (setengah duduk) secara bergantian setiap 30 menit.
"Termasuk menjaga ruangan terventilasi dengan baik," tutup Wiku.

Tabung oksigen langka menyusul peningkatan angka COVID-19. Polisi mendapati fakta bahwa tabung oksigen habis diborong perorangan.
Polisi sendiri menjelaskan alur penyediaan stok tabung oksigen. Tabung oksigen diproduksi produsen importir. Dari importir turun ke distributor dan masuk retailer seperto rumah sakit, toko alat kesehatan (alkes) maupun perorangan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menyebut perorangan banyak membeli tabung oksigen untuk cadangan pribadi. Akibatnya, beberapa toko alkes kehabisan stok tabung oksigen.
Baca Juga
Polisi akan Tindak Penjual yang Timbun dan Naikkan Harga Tabung Oksigen
Yusri menduga itu terjadi karena kepanikan atas meningkatnya angka COVID-19. Dia mengimbau masyarakat tidak panik dengan memborong tabung oksigen yang dapat menyebabkan kelangkaan di toko alkes.
Yusri menegaskan pemerintah memprioritaskan tabung oksigen untuk rumah sakit, terutama rujukan COVID-19. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
