Masyarakat Diminta Segera Vaksin Booster untuk Bisa Akses Fasilitas Publik


Seorang warga menjalani vaksinasi COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. (ANTARA/Harianto)
MerahPutih.com - Satgas Penanganan COVID-19 meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster agar bisa mengakses fasilitas publik.
"Segera datangi sentra vaksinasi terdekat untuk booster," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito. di Jakarta, Rabu (13/7).
Baca Juga
81 Persen Kasus COVID-19 di Indonesia Didominasi Omicron BA.4 dan BA.5
Ia menyampaikan, kebijakan kewajiban telah vaksin booster untuk dapat mengakses fasilitas publik akan diberlakukan berbarengan dengan diberlakukannya SE Satgas Nomor 21 Tahun 2022 dan SE Satgas Nomor 22 Tahun 2022 pada 17 Juli 2022.
Wiku mengatakan masyarakat dapat mencari informasi lokasi sentra vaksinasi terdekat dengan memanfaatkan teknologi internet, seperti Google Maps.
"Masyarakat juga bisa mendatangi fasilitas kesehatan milik pemerintah seperti rumah sakit dan puskesmas maupun pada beberapa rumah sakit swasta dan fasilitas publik," tuturnya.
Wiku mengemukakan, pada prinsipnya vaksin memiliki tiga manfaat besar. Yaitu mencegah terinfeksi, mencegah perburukan gejala jika terinfeksi, dan mengurangi jumlah virus yang ada di dalam tubuh agar tidak mudah menularkan.
Dalam kesempatan itu, Wiku kembali mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan serta waspada tanpa rasa panik.
"Semoga pengalaman selama lebih dari 2,5 tahun ini dapat membiasakan diri kita menghadapi berbagai kondisi di masa pandemi COVID-19," katanya.
Baca Juga
Waspada, Penambahan Kasus COVID-19 Harian di Atas Angka 3 Ribu
Ia mengingatkan, angka kasus aktif ini naik empat kali lipat dari bulan lalu yang hanya mencatatkan angka sekitar 4 ribu kasus aktif.
"Adanya kenaikan kasus positif dan kasus aktif ini perlu kita waspadai karena tingkat penularan di tengah masyarakat mulai kembali meningkat," kata Wiku.
Wiku melanjutkan, untuk positif rate mingguan juga mengalami kenaikan. Pada pekan kedua di bulan Juli, positif rate mencapai 5,12 persen. Di mana angka tersebut sudah melewati standar WHO yaitu 5 persen.
Kabar baiknya meskipun kasus positif aktif dan Positivity Rate meningkat, namun kasus kematian harian tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
"Per kemarin 12 Juli 2022 jumlah kematian harian berjumlah 8 kasus kematian meskipun tetap berada dibawah angka 10 kasus," katanya.
Untuk itu, Wiku mengimbau kepada masyarakat harus bertanggungjawab untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS dengan tetap menggunakan masker, disiplin dan rajin mencuci tangan.
"Ini sebagai upaya memastikan kita semua tetap dalam kondisi yang sehat," ujarnya. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
