81 Persen Kasus COVID-19 di Indonesia Didominasi Omicron BA.4 dan BA.5


Ilustrasi COVID-19. Foto: Pixabay
MerahPutih.com - Kasus harian COVID-19 di Indonesia melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, pada hari ini, kasus baru bertambah 3.822 orang. Sehingga, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.120.169
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, distribusi subvarian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5 mendominasi sekitar 81 persen dari varian COVID-19 nasional.
Baca Juga
"Berkaca dari pengalaman di negara lain, umumnya puncak kasus terjadi sekitar 16 sampai 33 hari. Sedangkan puncak rawat inap sekitar 29-49 hari kemudian sejak subvarian ini pertama kali ditemukan," kata Wiku di Jakarta, Rabu (13/7).
Wiku menambahkan jika ditelaah, kedua subvarian tersebut muncul di tanggal 6 Juni 2022 atau sekitar 36 hari yang lalu. Sehingga masih ada potensi kenaikan kasus ke depannya. Tetapi, potensi tersebut dapat dicegah jika menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ia mengatakan, saat ini Pulau Jawa dan Bali menyumbang 95,45 persen total kasus positif COVID-19 di Indonesia per 12 Juli 2022. Sebab, Jawa dan Bali terdapat aktivitas masyarakat paling banyak dan besar, sehingga penularan masih terpusat di sana.
Ia mengimbau masyarakat menjadikan hal kebiasaan penerapan protokol kesehatan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya ia juga mengatakan hal yang penting untuk dilakukan adalah menerima vaksin COVID-19 penguat atau booster.
Baca Juga
Waspada, Penambahan Kasus COVID-19 Harian di Atas Angka 3 Ribu
Sayangnya perkembangan vaksin Booster cenderung stagnan, dengan cakupan tertinggi berasal dari Bali mencapai 58 persen. Disusul Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur namun belum mencapai 50 persen.
"Bahkan 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen," tuturnya.
Karena itu, Wiku meminta masyarakat untuk mendukung target pemerintah dalam hal peningkatan cakupan vaksinasi booster minimal 30 persen dalam waktu dekat.
Pemerintah juga, kata Wiku telah berupaya menyediakan sentra vaksinasi bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) baik unsur pemerintah maupun swasta.
"Beberapa daerah telah berhasil mencapai cakupan vaksinasi Booster di atas persentase nasional seperti Provinsi DKI Jakarta 49,76 persen dan Bali 58,28 persen," tuturnya. (Knu)
Baca Juga
Kasus COVID-19 Melonjak, PSI Minta Anies Pertimbangkan PTM 100 Persen
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
