Masyarakat Butuh Transportasi Umum yang Cepat, Mudah, dan Murah

MerahPutih Bisnis - Aksi demo menuntut agar trasnportasi Umum berbasis online agar segera ditutup. Pengamat Teknologi Informatika Universitas Indonesia Ruby Alamsyah menilai saat ini masyarakat membutuhkan moda transportasi cepat, mudah, dan murah.

Menurut Ruby, selama ini masyarakat sangat jenuh dengan moda transportasi yang ada. selain mahal biaya transportasinya dan sulit untuk mendapatkan transportasi yang memadai seperti transportasi berbasi online.

"Saya melihat moda transportasi saat ini terlalu mahal dan sulit untuk mendapatkannya. Nah munculnya transportasi berbasis aplikasi ini menjawab semua keluhan masyarakat dengan memberikan pelayanan murah, mudah, dan cepat," ujar Ruby kepada merahputih.com melalui sambungan telepon, Selasa (22/3) malam.

Ruby menambahkan perusahaan moda transportasi berbasis online memiliki keunggulan dalam sisi operasionalnya. Mereka meng-create product service dengan system ride sharing.

"Saya dapatkan informasi transportasi uber. Sebenarnya pembayaran fee mereka sangat kecil bahkan pas-pasan. Dibandingkan beberapa tahun-tahun sebelumnya. Saya bilang ke mereka dilihat dan diperhatikan bahwa konsep ditawarkan transportasi online kepada pemilik mobil atau driver sangat minim gimana perusahaan transportasi online itu bisa mendapatkan besar melalui aplikasi," terangnya.

Menurut Ruby, dari hasil penelitian dan analisa uang lebih uang yang diperoleh dari perusahaan aplikasi itu jauh lebih besar daripada perusahaan transportasi konvensional.

"Kenapa perusahaan transportasi konvensional lebih mahal dari perusahaan berbasis online. Karena sudah jelas perusahaan harus memikirkan gaji dan komisi para supir, membayar pajak, dan sebagainya. Itu sudah jelas sehinggga para meter banyak angka atau argo cukup lebih tinggi di banding transportasi online yang jauh lebih murah tarif yang ditawarkan," tuturnya.(abi)

BACA JUGA:

1. Blue Bird Gratis, Anak Sekolah Hingga Orang Tua Antre Naik Taksi
2. Supir Taksi Iri Transportasi Online Berbasis Aplikasi Tak Bayar Pajak
3. Ini Bedanya Penghasilan Taksi Reguler dengan GrabCar
4. Perbandingan Layanan Taksi Dengan GrabCar di Jakarta
5. Di Balik Kontroversi Demo Ribuan Sopir Angkutan Konvensional