Masuknya Gerindra ke Koalisi Jokowi Ibarat Pisau Bermata Dua


Pengamat Politik Wempy Hadir (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Keengganan mayoritas partai anggota koalisi Jokowi-Ma'ruf menerima penambahan partai baru terutama Gerindra dalam koalisi menurut pengamat politik Wempy Hadir sebagai langkah yang tepat.
Menurut Wempy, masuknya Gerindra dalam koalisi bisa membawa dampak negatif yakni koalisi semakin gemuk dan susah melakukan koordinasi.
Baca Juga: Begini Nasib TKN Pasca Dibubarkan Jokowi
"Dan yang paling sulit adalah bagaimana membagi peran kepada parpol koalisi. Apakah pembagian peran di kekuasaan berdasarkan peta kekuatan di parlemen hasil Pileg 2019 atau apakah acuan lain," jelas Wempy kepada MerahPutih.Com di Jakarta, Minggu, (28/7).

Wempy menjelaskan masuknya Gerindra dalam koalisi bisa memicu ketegangan dalam pendukung Jokowi.
"Tapi ketegangan itu tidak akan berlangsung lama. Sebab Gerindra dan pendukung Jokowi merupakan kelompok nasionalis. Jadi hal tersebut tidak terjadi perdebatan yang panjang," ungkap dia.
Masuknya Gerindri bisa saja memiliki dampak positif yakni koalisi Jokowi semakin kuat secara kuantitas. Dengan demikian akan sangat mudah untuk melakukan konsolidasi dalam rangka menyukseskan program kerja Jokowi-Maruf Amin.
"Kekuatan di parlemen juga semakin signifikan,"terang Wempy.
Masuknya Gerindra juga bisa mengurangi tarik ulur kepentingan pada koalisi yang sudah dibangun selama ini.
"Misalnya saja, kalau ada partai yang hendak hengkang dari koalisi, maka kekuatan pak Jokowi-Maruf Amin tetap signifikan," imbuh Wempy.
Baca Juga: Pertemuan Mega dan Prabowo Bisa Jadi Bentuk Persiapan Koalisi Hingga Prakondisi Menuju 2024
Direktur Indo Polling Network ini menambahkan, sampai bulan Oktober, masyarakat akan melihat bagaimana setiap parpol termasuk Gerindra melakukan politik untuk melakukan bargaining politik dengan Jokowi-Maruf.
Soal jabatan mentri apa yang cocok untuk Gerindra, Wempy menyebut Jokowi punya mekanisme dalam menentukan siapa yang akan menduduki posisi mentel tertentu.
"Dia juga pasti akan mempertimbangkan kapasitas kader yang diusung oleh parpol. Dengan demikian dia mempunyai gambaran dalam melakukan ploting menteri," pungkas Wempy Hadir.(Knu)
Baca Juga: Gerindra: Jokowi Terlahir dari Kreasi Politik Prabowo dan Mega
Bagikan
Berita Terkait
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik

Viral Video Prabowo Diputar di Bioskop, Kini Sudah Tidak Tayang di Solo

KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang

Legislator Sebut Munculnya Prabowo di Bioskop Jadi Bagian dari Inovasi Pemerintah

Jubir Presiden Pastikan Surpres Prabowo Tentang Pergantian Kapolri Hoaks

Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir

Legislator Sarankan Komisi Reformasi Polri Langsung Diketuai Presiden Prabowo

Prabowo Undang Tokoh Gerakan Nurani Bangsa ke Istana, Romo Magnis Datang Nyaris Telat

Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Fraksi Partai Gerindra DPR RI Nonaktifkan Rahayu Saraswati Buntut Ucapan Sakiti Banyak Pihak
