Kesehatan

Masker N95 Paling Efektif Tangkal COVID-19? Ini Kata Pakar

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 24 Agustus 2020
Masker N95 Paling Efektif Tangkal COVID-19? Ini Kata Pakar

Masker N95 dianggap paling efektif menangkal virus COVID-19. (foto: quartz.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEKARANG ini, urusan memilih masker jadi hal krusial. Kebiasaan memakai masker memang sudah sepatutnya diterapkan. Hal itu mengingat kita hidup berdampingan dengan COVID-19. Para ahli medis telah menetapkan konsensus tentang COVID-19. Jelas sekali, masker berguna secara medis. Masker mencegah beberapa tetesan yang dihasilkan tubuh, seperti bersin atau ludah, agar tidak menyebarkan virus. Dalam tetesan itu, mungkin juga ada virus corona.

Dengan menutup wajah mengenakan masker, kita memiliki kesempatan untuk mengendalikan penyebaran virus. Demikian dipaparkan pihak berwenang termasuk CDC (Center for Disease Control). Sejumlah penelitian terus mendukung gagasan bahwa masker merupakan alat yang baik dan berguna saat ini.

BACA JUGA:

Masker Termahal di Dunia, Harganya Mencapai Rp22 Miliar

Masker menjadi aksesori wajib di lingkungan sosial. Sebuah studi baru menunjukkan beberapa masker memang lebih baik daripada yang lain. Jadi, masker mana yang merupakan masker terbaik?

Ketika pandemi virus korona dimulai pada Maret, para pakar kesehatan menyarankan masyarakat yang bukan pekerja berisiko tinggi terinfeksi untuk tidak memakai masker. Namun, pada April, CDC merevisi pernyataan mereka dan merekomendasikan masker untuk situasi saat jarak sosial tidak memungkinkan. Masker dianggap efektif dalam menahan tetesan pernapasan. Keberadaannya membantu membatasi penyebaran virus tanpa gejala.

masker N95
Di awal kemunculan virus COVID-19, masker N95 menjadi primadona. (foto: livescience)


"Peringatan awal bahwa masyarakat umum tidak boleh memakai masker dimaksudkan untuk mencegah orang-orang memborong masker medis. Di saat yang sama, pekerja penting dan staf rumah sakit menghadapi kekurangan yang mengerikan," ujar Dr Anthony Fauci, spesialis penyakit menular terkemuka di Amerika, seperti dilansir The Cut.

Beberapa masker lebih efektif daripada yang lain. Sejak awal kemunculan virus corona, respirator N95 tanpa katup telah menjadi komoditas utama. Setelah melewati uji klinis, model masker itu disebut memiliki ketahanan cairan, filtrasi partikel, dan filtrasi bakteri terbaik.

Akibatnya, masyarakat berbondong-bondong memborong masker tersebut setelah mengetahui filtrasi partikel yang efisien. Sebanyak 95% partikel yang mengambang di udara bisa disaring masker tersebut. Sesuai dengan namanya.

Banyaknya masyarakat yang membeli masker respirator N95 menyebabkan kelangkaan. Hasilnya, petugas medis yang lebih membutuhkan masker tersebut justru kesulitan mendapatkan stok. Pemerintah pun mulai menganjurkan penggunaan masker kain.

masker
Masker berbahan katun juga dianjurkan.(Sumber: Who What Wear)

Beberapa penelitian awal menunjukkan bahan tertentu lebih efektif daripada yang lain dalam membatasi aliran partikel. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada April menunjukkan masker berbahan katun setara dengan masker bedah. Tak hanya itu, bandana pun ditawarkan sebagai hal yang bisa diterapkan. Dalam keadaan darurat, apa pun yang bisa menutupi hidung dan mulut bisa digunakan.

face shiels
Face shield bukan pengganti masker, melainkan pelengkap. (foto: the irish time)

Akan tetapi, ada banyak bukti klinis menunjukkan kain menghalangi partikel agar tidak menyebar ke udara. Bukti anekdot untuk menunjukkan bahwa topeng efektif juga tersaji. Dengan begitu, kita semua harus memakainya, terutama dalam lingkungan tertutup dengan ventilasi buruk.

Di luar masker, pelindung wajah berbahan plastik (face shield) justru tidak dianggap sebagai pengganti. Namun, pelengkap masker. Para ahli di Duke University menyarankan pelindung wajah harus dipakai di atas masker untuk lapisan perlindungan tambahan. Hal itu mungkin membuat kamu merasa lebih nyaman dalam situasi berisiko tinggi.(avia)

BACA JUGA:

Melihat Potret Kehidupan Selama Pandemi COVID-19 di Museum Jepang

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan