Kesehatan

Masker Katup Dianggap Sebagai Biang Kerok Penyebaran Omicron di Hong Kong

annehsannehs - Rabu, 01 Desember 2021
Masker Katup Dianggap Sebagai Biang Kerok Penyebaran Omicron di Hong Kong

Masker katup yang dianggap sebagai penyebar Omicron. (Foto: CNN)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

OMICRON merupakan varian baru dari coronavirus. Varian yang dikenal juga dengan nama B.1.1.529 ini tengah meresahkan masyarakat sejak omicron dimasukkan pada kategori variant of concern oleh World Health Organization (WHO) pada Jumat (26/11/2021) lalu.

Varian omicron diklaim lebih mudah tersebar. Dikutip dari The Guardian, varian ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong dan sudah mulai tersebar ke Inggris, Jerman, Italia, Belgia, Republik Ceko, dan Australia.

Baca juga:

Efek Samping Vaksin COVID-19 Bagi Pemilik Filler Wajah

Hindari penggunaan masker katup. (Foto CNN)
Hindari penggunaan masker katup. (Foto: CNN)

Penyebaran omicron di Hong Kong dikaitkan dengan masker katup, jenis masker yang dianggap egois dan tidak direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) sejak 2020. Timbulnya kasus omicron pertama kali di Hong Kong pun diprediksi karena seorang warga negara yang menggunakan masker katup saat berpergian ke luar negeri.

Pada awalnya, hasil investigasi ahli mikrobiologi Yuwn Kwok mengatakan bahwa warga negara Hong Kong ini berkunjung ke Afrika Selatan dan menggunakan masker katup. "Masker ini agak egois, ketika udara dihembuskan melalui klep udara, itu tidak disaring," ungkap Yuwn.

Jadi, udara yang dihembuskan tidak disaring lagi sehingga membahayakan orang lain. Masker ini juga mengurangi perlindungan penggunanya dari coronavirus karena memang didesain untuk mempermudah pengguna dalam bernapas. Masker katup biasanya digunakan oleh para pekerja proyek, bukan untuk mencegah penyebaran coronavirus.

Dikutip dari Detik Health, dokter paru PR Paru Persahabatan dr Agus Dwi Susanto, SpP (K) mengatakan bahwa masker yang disarankan untuk melindungi diri dari varian omicron adalah masker ganda.

Baca Juga:

Razer Pamerkan Konsep Masker N95 dengan RGB ala Gamer

Gunakan masker rangkap agar lebih aman. (Foto pixabay/nastya_gepp)
Gunakan masker rangkap agar lebih aman. (Foto: Pixabay/nastya_gepp)

"Masker katup itu hembusan napas dari pemakai keluar, sehingga kalau pemakai masker katup itu sakit COVID-19, maka udara yang keluar dari masker akan membahayakan sekitarnya, jadi tidak disarankan," ucapnya.

Masker katup memiliki kemampuan untuk menyaring polusi, debu, dan partikel kecil lainnya. Tetapi ventilasi dari masker katup membuat masker ini tidak cocok untuk melindungi diri dan orang lain dari coronavirus. Ini disebabkan karena droplets bisa melewati dan menembus katup tanpa filter sehingga penggunaan masker katup di tengah pandemi tidak disarankan oleh WHO dan CDC.

Masker yang direkomendasikan adalah masker medis atau masker bedah yang menutupi hidung, mulut, dan dagu. Disarankan juga untuk menggunakan dua masker sekaligus agar bisa memblokir virus lebih baik. (SHN)

Baca juga:

4 Tips Gaya Hidup yang Simpel Untuk Mencegah Kanker

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan