Kesehatan

Inovasi Terbaru, Masker 5 Lapis yang Membunuh 90% Partikel Corona

annehsannehs - Jumat, 13 November 2020
Inovasi Terbaru, Masker 5 Lapis yang Membunuh 90% Partikel Corona

Masker pembunuh virus. (Foto Daily Mail)

Ukuran:
14
Audio:

MASKER wajah telah menjadi aksesori wajib selama wabah COVID-19 melanda. Baik di tempat umum maupun ketika berkendara di dalam mobil, masker dikenakan untuk mencegah tertular atau menularkan COVID-19.

Meski telah menggunakan masker kedokteran tiga lapis pun, virus corona akan tetap hidup jika tidak didukung dengan penggunaan disinfektan pada permukaan benda serta hand sanitizer yang mengandung alkohol.

Fenomena itu menjadi keresahan bagi Dr Gareth Cave asal Inggris. Peneliti Notthingham Trent University itu kemudian mendesain dan memproduksi masker antivirus yang terdiri dari lima lapisan.

Antiviral mask. (Foto Twitter/ @GarethCave)
Antiviral mask. (Foto Twitter/ @GarethCave)

Selain tersertifikasi IIR, masker berkualitas tinggi ini juga diklaim mampu membunuh 90% partikel coronavirus dalam waktu kurang dari 1 jam. Masker ini terdiri dari lapisan hypoallergenic hydrophilic, filter, nanotech anti-virus, filter, dan penolak cairan (fluid repellent).

Baca juga:

WHO: Dia Tidak Bosan dengan Kita, Jadi Tetap Waspada!

Masker lima lapis ini telah diproduksi perusahaan milik Cave bernama Pharm2Farm pada bulan ini. Masker baru akan dijual untuk umum pada Desember 2020.

Lima lapisan masker karya Dr. Gareth Cave. (Foto DailyMail)
Lima lapisan masker karya Dr Gareth Cave. (Foto DailyMail)

Bahan tembaga selama ini telah dikenal sebagai bahan antiviral yang memiliki sifat antimikroba yang melekat sehingga digunakan untuk keranjang belanja di pusat berbelanjaan dan kenop pintu. Gunanya ialah menghentikan transmisi virus.

Meski begitu, Cave merasa tembaga biasa tidak cukup untuk mencegah penyebaran virus corona di masyarakat. Seperti dilansir Daily Mail, penelitian yang dilakukan Dr Felicity de Cogan dari University of Birmingham menyimpulkan butuh waktu setidaknya 2 sampai 6 jam agar tembaga bisa efektif 99% membunuh virus.

Bagi Cave, waktu itu terlalu lama. Maka dari itu, ia memanfaatkan keahliannya di bidang nanoteknologi untuk meningkatkan sifat antivirus dari tembaga.

"Sangatlah menyenangkan untuk melihat teknologi kami semakin maju dan bisa berdampak bagi pertarungan mencegah penyebaran COVID-19," ungkap Cave kepada Daily Mail.

Baca Juga:

Diterpa Isu Miring, Berikut Tanggapan Relawan Vaksin COVID-19

Cave mengklaim masker lima lapis ini terbukti mampu menonaktifkan virus saat kontak. Lapisan antivirusnya juga mampu membunuh virus yang telah diblokir oleh lapisan filter.

"Masker bedah biasa (tiga lapis) hanya bisa memblokir virus masuk atau keluar masker, mereka tidak memiliki mekanisme aktif untuk membunuh virusnya setelah terperangkap di dalam masker," jelas Cave.

Masker antivirus terbaru ini dirancang untuk memanfaatkan teknologi penghalang dan menggabungkannya dengan nanoteknologi untuk membunuh virus yang terperangkap di masker sehingga virus bisa dibuang dengan aman dan tidak berpotensi menjadi sumber transfer pasif. (SHN)

Baca Juga:

Diplomasi Vaksin COVID-19 Ala Indonesia

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan