Masak Jadi Sarana Terapi untuk Atasi Masalah Kesehatan Mental
                Terapi ini digunakan sebagai pengobatan untuk berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kesedihan dan kehilangan. (Foto: freepik/prostooleh)
PENELITIAN mengenai terapi masak masih dalam tahap awal, tetapi ada semakin banyak terapis yang menggunakan cara tersebut untuk membantu orang dengan stres, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lain.
Tentu saja ada banyak jenis terapi yang sudah mapan di luar sana, mulai dari aplikasi cognitive behavioral therapy (CBT online) hingga konseling. Bisakah terapi memasak (atau terapi kuliner) segera ditambahkan ke daftar? Menurut beberapa pakar berikut, seiring waktu, hal itu akan terjadi.
Terapi memasak merupakan sesi terapi praktis di mana kamu memasak bersama terapis. Saat sesi berlanjut, kamu mulai membuka diri, apakah itu melalui obrolan atau melalui komunikasi non-verbal. Para ahli yang berikut menjelaskan bahwa cara kamu memasak atau bekerja di dapur mengungkapkan banyak hal tentang perasaanmu.
Baca juga:
Terapi ini digunakan sebagai pengobatan untuk berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kesedihan dan kehilangan, kecemasan dan depresi. Pusat terapi di Middlesbrough, North Yorkshire, Inggris, menggunakan beragam terapi, termasuk memasak, untuk membantu orang dewasa muda dengan berbagai masalah kesehatan mental untuk meningkatkan harga diri mereka.
Meskipun ada penelitian ilmiah terbatas tentang manfaat terapi memasak, ada beberapa menyertakan bukti tentang bagaimana kegiatan dapur ini memberi kamu kepercayaan diri. Profesor Michael M. Kocet dari Chicago School of Professional Psychology di AS saat menambahkan bukti tersebut.
“Saya sedang melakukan studi penelitian yang melihat memasak sebagai faktor mitigasi dalam bagaimana kita mengelola gejala kesehatan mental selama COVID-19. Saya ingin melihat bagaimana orang menggunakan memasak dan bahkan memanggang untuk mengatasi stres, kecemasan dan depresi selama pandemi dan saya melakukan wawancara kualitatif individu untuk menyelidiki bagaimana memasak membantu mereka," ujarnya seperti diberitakan BBC.
Baca juga:
Dengan gelar PhD dalam pendidikan konselor, dia telah terlibat dengan terapi memasak sejak 2014 dan sangat menyukai subjek ini sejak dirinya mengambil kelas memasak pada tahun 2006. “Setiap orang yang saya beri tahu [tentang kelasnya] akan mengatakan 'oh, memasak sangat terapeutik bagi saya'. Dan, ide muncul. Saya pikir, di bidang kami ada terapi seni, tari, dan musik, tetapi mengapa tidak ada yang melakukan terapi memasak atau terapi kuliner," ujarnya.
Kemudian Kocet mengembangkan kursus konseling lulusan dalam terapi kuliner. Kursus ini mencakup pengajaran memasak dan makan dengan penuh perhatian, serta nutrisi bersama ahli gizi terdaftar.
Sekarang, Kocet memasukkan terapi kuliner ke dalam sesi konselingnya. “Kode Etik Asosiasi Konseling Amerika melarang seorang konselor hanya melakukan segala bentuk terapi baru yang kurang dalam penelitian. Jadi saya menggunakannya untuk mendukung dan meningkatkan hubungan terapeutik yang sudah ada antara pasien dan konselor,” jelasnya. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
                      2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
                      Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
                      Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
                      Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
                      Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
                      Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
                      The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
                      DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
                      [HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat