Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di Sekolah Rakyat Diperpanjang 2 Pekan, Biar Siswa Bisa Adaptasi


Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas 10 di Jakarta
MerahPutih.com - Kementerian Sosial menargetkan hingga akhir Juli 2025 terdapat 100 Sekolah Rakyat yang sudah operasional secara nasional. Saat ini, telah masuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat diperpanjang hingga dua pekan sebagai bentuk pendekatan adaptif bagi siswa.
"Anak-anak butuh waktu lebih untuk beradaptasi. Karena itu, MPLS di Sekolah Rakyat tidak hanya seminggu seperti di sekolah umum. Ini bagian dari pendekatan kemanusiaan," kata Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul saat meninjau pelaksanaan SR di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, Selasa.
Gus Ipul mengatakan secara umum pelaksanaan SR sejak dimulai pada 14 Juli 2025 sudah sesuai rencana. Namun, ia mengakui masih ada sejumlah aspek yang perlu disempurnakan, terutama sarana dan prasarana pendukung.
Baca juga:
Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta
"Saya sudah melihat hal-hal yang sesuai rencana secara umum. Tapi memang masih ada yang perlu perbaikan. Kami terus berupaya memenuhi kekurangan itu," ujarnya.
Kementerian Sosial saat ini tengah melengkapi kebutuhan tenaga pendidik dan penunjang, seperti wali asrama, wali asuh, cleaning service, hingga petugas keamanan.
Di sisi lain, infrastruktur dasar seperti pasokan air bersih dan listrik juga terus dibenahi.
"Tenaga guru dan kepala sekolah sudah cukup. Tapi untuk tenaga pendidik pendamping seperti wali asuh, kami masih butuh tambahan. Misalnya, dari kebutuhan sembilan wali asuh, baru ada enam. Itu akan kami tutupi dengan SDM Kemensos dan kerja sama dengan pemda," kata Gus Ipul.
Meski belum sempurna, menurut dia, para siswa sudah merasa betah dan mulai menikmati proses belajar. Saat ditanya apakah ingin mundur, tidak satu pun siswa SR Unesa yang menginginkannya.
"Mereka bilang makanannya enak, guru dan kepala sekolahnya baik, dan lingkungannya nyaman. Itu artinya kita berada di jalur yang benar," ucapnya.
Berbeda dari sekolah umum, MPLS di SR tidak melibatkan tes akademik, melainkan pemetaan minat dan bakat (talent mapping) serta program matrikulasi sebagai tahap awal pembelajaran. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Sekolah Garuda akan Dibuka 2026, DPR Minta Akses dan Biaya Dijamin Negara

BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat

Biaya Rp 15 Ribu Per Orang, Penyaluran Bansos Pakai PT POS Hanya Dilalukan di Daerah 3 T,

Pemerintah Pusat Kirim Logistik Bantu Pengungsi Korban Bencana Bali, Prabowo Beri Instruksi Langsung

Sekolah Rakyat Diharap Jadi Solusi Utama Pemerintah untuk Memutus Rantai Kemiskinan dan Mengurangi Angka Putus Sekolah

Prabowo Janji Bangun 500 Sekolah Rakyat di Kantong Masyarakat Termiskin, Warga Ekonomi Pas-Pasan Bakal Diakomodir

Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

Gus Ipul Temui Korban Demo di Sulawesi Selatan, Janjikan Rehabilitasi Sosial

Digitalisasi Bantuan Sosial Diujicoba di Banyuwangi, Jika Sukses Negara Bakal Hemat Rp 14 Triliun

Ahli Waris Korban Meninggal Akibat Aksi Demo di Jakarta dan Daerah Bakal Dapat Santunan Rp 15 Juta
