Masa Lalu Orang Tua Pengaruhi Pola Asuh Anak


Pola pengasuhan anak juga dipengaruhi oleh berbagai faktor kehidupan. (Foto: Pixabay/LichDinh)
KARAKTER anak dipengaruhi oleh bagaimana didikan orang tua mereka. Di sisi lain, pola pengasuhan anak juga dipengaruhi oleh berbagai faktor kehidupan, salah satunya masa-masa orang tua mereka di masa lampau, bahkan ketika mereka masih kecil.
Psikolog dan konselor pernikahan Dr. Adriana Soekandar Ginanjar, M.Sc., mengatakan belum semua orang tua menerapkan pola asuh yang cukup baik untuk tumbuh kembang anak di rumah. Di antaranya seperti pola asuh dengan kekerasan, baik itu secara verbal maupun non verbal, serta banyak terjadi konflik antar orang tua di depan anak.
Baca juga:

"Sering kali hal ini tidak disadari dapat menimbulkan kecemasan dan trauma yang terdalam bagi sang anak," ujar Adriana mengutip laman ANTARA, Rabu (26/1).
Adriana menjelaskan, terdapat beberapa jenis trauma yang dialami manusia, khususnya ketika berumah tangga. Trauma-trauma ini harus dikenali lebih awal agar ke depannya orang tua dapat memproses trauma menjadi bentuk emosi yang baik.
"Ketika dapat memproses emosi, tentunya akan membawa dampak yang lebih baik ke sekitar atau keluarga terdekat," ungkapnya.
Menurutnya, ada tiga jenis trauma dalam berumah tangga, yakni trauma akut, trauma kronis, dan trauma kompleks.
Trauma akut terjadi satu kali tetapi secara intens, seperti adanya perceraian, bencana alam, dan pelecehan seksual yang terjadi di masa lampau.
Trauma kronis terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang panjang seperti mendapatkan kekerasan dari orang tua atau sekitar, perundungan, dan konflik orang tua.
Trauma kompleks merupakan kejadian yang beragam terdiri dari kejadian traumatis yang berbeda-beda.
Baca juga:
Pola Asuh Disiplin Hasilkan Anak Tangguh dan Bertanggungjawab

Jika tidak diatasi, ketiga trauma ini bisa memengaruhi ke kehidupan sehari-hari, bahkan pola asuh ke anak saat ini.
"Tentu kita sebagai orang tua tidak menginginkan hal yang sama atau hal yang buruk terjadi turun temurun ke anak kita," kata Adriana.
Yang dapat dilakukan orang tua agar anak terhindar dari trauma rumah tangga adalah dengan cara mengenal anak lebih baik, terbuka dengan anak, menghormati anak, dan tidak menuntut terlalu sering.
Jangan lupa ajarkan mereka untuk bisa bersuara dan berpendapat mulai dari hal-hal kecil. Orang tua juga harus bertindak sebagai detektif atau terus mencari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan anak.
"Mindful parenting untuk mencerna dan mempelajari emosinya agar dapat membuahkan perilaku yang baik juga kepada keluarga," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
