Marinir Berikan Trauma Healing untuk Anak-anak Korban Bencana Alam NTT


Tim Satgas Kesehatan Korps Marinir TNI AL memberikan pemulihan trauma kepada anak-anak korban bencana banjir bandang NTT. (Foto: MP/Istimewa)
MerahPutih.com - Tim Satgas Kesehatan Korps Marinir TNI AL memberikan pemulihan trauma atau trauma healing, serta edukasi kepada anak-anak yang terkena bencana banjir bandang Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebanyak 113 anak-anak itu tengah berada di posko pengungsian Lembata Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/4).
Dansatgas Mayor (Mar) Donny mengatakan, kegiatan ini sebagai rasa empati tim medis dari Batalyon Kesehatan Korps Marinir TNI AL.
Baca Juga:
Jokowi Pantau Penanganan Dampak Bencana Siklon Seroja di NTT
"Ini upaya untuk pemulihan trauma dan menguatkan psikologi anak yang dikhawatirkan terganggu akibat musibah banjir bandang yang melanda permukiman mereka, " kata Donny kepada wartawan, Sabtu (10/4).
Donny menjelaskan, pihaknya juga memberikan hiburan sehingga anak-anak yang terdampak banjir bandang.
"Mereka terlihat antusias mengikuti karena terhibur dan terlihat senang," sebut Donny.
Selain memberikan hiburan, tim medis dari Satuan Tugas Korps Marinir TNI AL memberikan edukasi kepada anak-anak agar selalu menerapkan protokol kesehatan COVID- 19. Yakni dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan," ujar Donny.

Donny yakin, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak dapat ceria kembali serta terhibur dan menyongsong masa depan tanpa gangguan psikologis.
"Karena dikhawatirkan anak-anak yang menjadi korban bencana alam mengalami masalah gangguan kesehatan mental yang akhirnya berdampak dapat perilaku sosial anak sehari-hari” ungkap Donny.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan kebutuhan logistik para pengungsi tercukupi.
"Untuk pengungsian juga sudah dipastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya)," ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga:
Orang nomor satu di Indonesia itu juga mengatakan, distribusi bantuan dan pencarian korban hilang terhambat kondisi medan.
Namun demikian, dia menegaskan telah memerintahkan pencarian terus dilakukan.
"Tapi kita lihat di lapangan memang keadaannya bebatuan besar yang itu menyulitkan alat-alat berat. Tapi saya perintahkan dicari dan ditemukan yang hilang 45 orang," ujar Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di NTT mencapai 165 orang. (Knu)
Baca Juga:
RS Lapangan Marinir TNI-AL Diserbu Korban Bencana Banjir Bandang NTT
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Korban Tewas dan Hilang Banjir Bali Terus Bertambah, Denpasar Jadi Wilayah Paling Banyak

15 Korban Meninggal Akibat Banjir Bali Ditemukan, Gubernur Fokus Pembersihan

Puan Maharani Mendorong Pemerintah untuk Fokus pada Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kecil di Bali

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat

Hampir 1000 Orang Meninggal Akibat Banjir di Pakistan, 1 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Parigi, Rangkaian Susulan Gempa Magnitudo 4,8

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Tanah Longsor Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang di Sudan, hanya 1 Orang yang Selamat

Diguncang Gempa Magnitude 6, Desa-Desa di Afghanistan Timur Hancur, 800 Orang Tewas, dan 2.500 Terluka
